Uji Asumsi Klasik Analisis Data

Tabel di atas menunjukkan bahwa Produktivitas Teh kategori rendah sebanyak 4 responden 11,43, kategori sedang sebanyak 18 responden 51,43, dan pada kategori tinggi sebanyak 13 responden 37,14. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kecenderungan tinggi rendahnya Produktivitas Teh berbanding lurus dengan skor yang didapatkan. Apabila semakin tinggi skor yang didapatkan, maka Produktivitas Teh semakin tinggi. Begitu juga sebaliknya, apabila skor yang didapatkan semakin rendah maka dapat dikatakan Produktivitas Tehsemakin rendah.

C. Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan agar data yang digunakan layak untuk dijadikan sumber pengujian dan dapat dihasilkan yang benar sebelum melakukukan analisis regresi. Uji asumsi klasik meliputi: a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independennya atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas data dilakukan dengan melihat grafik Normal P-Plot of Regression Standarized Residual yang hasilnya dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 5. Grafik Hasil Uji Normalitas Gambar 5. menunjukkan bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolinearitas Menurut Husein Umar 2011, uji multikolinearitas digunakan untuk menganalisis apakah ada korelasi antara variabel independen satu dengan yang lain. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Dengan menggunakan nilai tolerance, nilai yang terbentuk harus di atas 10 dengan menggunakan VIF Variance Inflation Factor, nilai yang terbentuk harus mendekati angka 1, apabila tidak, maka terjadi multikolinearitas, dan model regresi tidak layak untuk digunakan. Hasil pengujian multikoliearitas dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 17. Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Tolerance VIF Penerapan Audit Produksi 0.981 1.020 Pengelolaan Kemitraan Inti- Plasma 0.981 1.020 Sumber: Data Primer yang Diolah c. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah dalm model regresi sederhana terdapat hubungan yang linear atau tidak antara variabel independen bebas dengan variabel dependennya. Hasil uji linearitas dapat dilihat tabel berikut: Tabel 18. Hasil Uji Linearitas Variabel Sig. Keterangan Penerapan Audit Produksi dengan Produktivitas Teh . 373 Linier Pengelolaan Kemitraan Inti-Plasma dengan Produktivitas Teh .686 Linier Sumber: Data Primer yang Diolah Berdasarkan tabel 18. di atas, antara Penerapan Audit Produksi dengan Produktivitas Teh mempunyai nilai sig sebesar 0,373 lebih besar dari nilai probabilitas 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linear. Hubungan antara Pengelolaan Kemitraan Inti-Plasma dengan Produktivitas Teh mempunyai nilai sig sebesar 0,686 lebih besar dari nilai probabilitas 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linear. d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah uji yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas Santoso, 2000. Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 5. Hasil Uji Heterokesdasitas Gambar 5. menunjukkan bahwa penyebaran titik-titik yang ditimbulkan terbentuk secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu, serta arah penyebarannya berada di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian, tidak terjadi gejala heteroskedastisitas pada regresi ini sehingga model regresi yang dilakukan layak dipakai.

2. Uji Hipotesis