Pengertian Audit Manajemen Konsep Dasar Audit Manajemen

c. Pengertian Produktivitas Teh

Berdasarkan definisi di atas, produktivitas teh adalah upaya perusahaan untuk terus meningkatkan kinerjanya dalam hal ini teh hitam dan hijau agar hasil yang didapat lebih baik dari hasil kemarin. Dengan metode lean production yang meliputi, penghapusan persediaan, tingkat cacat nol, meminimalkan kebutuhan tempat, kemitraan dengan pemasok, tanggung jawab pemasok, meminimalkan aktivitas yang tidak menambah nilai, pengembangan angkatan kerja, menciptakan tantangan dalam bekerja. Metode tersebut dapat mengurangi pemborosan dan meningkatkan produktivitas dalam pengolahan teh.

2. Konsep Dasar Audit Manajemen

a. Pengertian Audit Manajemen

Dalam mencapai tujuan, perusahaan perlu memastikan jalannya operasional telah sesuai dengan rencana, maka diperlukan pengawasan dan pengendalian manajemen yang memadai. Penyelenggaraan audit manajemen sangat dibutuhkan untuk mendukung tujuan tersebut. Audit manajemen harus dilaksanakan oleh pihak yang benar-benar bersifat independen, dan bebas dari pengaruh siapapun dalam organisasi, termasuk manajemen puncak. Audit dilkasanakan dengan tujuan untuk menilai ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas proses produksi perusahaan. Audit manajemen memiliki kemiripan dengan audit operasional. Perbedaan hanya terletak menyangkut ruang lingkup audit. Dalam audit operasional proses audit hanya terbatas pada fungsi yang ada di perusahaan, misalnya departemen produksi, departemen pemasaran, dan lain-lain. Sedangkan audit manajemen dititikberatkan bagaimana pengevaluasian dan pengelolaan terhadap operasional perusahaan. Arens 2006 :4 menyebutkan “auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.”Menurut Sondang Siagian 2004: 15 “audit manajemen adalah suatu proses meneliti dan menilai kinerja perusahaan disoroti dari sudut pandang peningkatan efisiensi, efektifitas, dan produktivitas kerja”. Selanjutnya menurut IBK. Bhayangkara 2011: 2 menyebutkan audit manajemen adalah pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektivits perusahaan meliputi seluruh operasi internal perusahan yang harus dipertanggungjawabkan ke pihak yang memiliki wewenang lebih tinggi. Sedangkan Sukrisno Agoes 1996: 173 mengemukakan: Management Audit, Functionl Audit, Operational Audit, System Audit, adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaanManagement Audit, disebut juga Operational Audit, Functional Audit, untuk mengetahui apakah kegaiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara ekonomis, efisien, dan efektif. Dari definisi yang telah dijelaskan di atas, diperoleh beberapa karakteristik audit manajemen yaitu : 1 Berupa pemeriksaan terhadap pencapaian tujuan perusahaan berdasar strategi yang telah ditetapkan. 2 Memberikan informasi tentang ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas operasional yang dijalankan perusahaan. 3 Penilaian ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas aktivitas perusahaan didasarkan pada standar tertentu. 4 Audit diarahkan pada satu fungsi atau seluruuh fungsi di dalam perusahaan. 5 Hasil audit berupa laporan audit yang berisi rekomendasi perbaikan pada pihak manajemen. 6 Audit ini dapat dilakukan oleh akuntan maupun bukan akuntan akan tetapi harus kompeten dan independen dari manajemen. 7 Laporan audit diserahkan pada direktur perusahaan.

b. Tujuan dan Manfaat Audit Manajemen