Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

39 berdasar iman dan taqwa, serta salah satu misinya yaitu melaksanakan pendidikan untuk semua education for all.

C. Penentuan Subjek Penelitian

Penelitian kualitatif mengkaji suatu kasus pada situasi sosial tertentu. Oleh karena itu, penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi dan hasil kajiannya tidak diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan ke tempat lain yang mempunyai situasi sosial yang sama. Sampel dalam penelitian kualitatif tidak disebut sebagai responden, tetapi narasumber Sugiyono, 2009: 216. Sampling bertujuan untuk memilih sejumlah sampel yang tidak harus representatif, tetapi mengarah pada pemahaman yang mendalam Lexy J. Moleong, 2012: 35-36. Subjek penelitian dalam penelitian kualitatif jumlahnya kecil dan ditentukan dengan teknik purposive. Sugiyono 2009: 216 menambahkan bahwa dalam teknik purposive, sumber data pada narasumber dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Dalam penelitian ini, subjek yang diteliti adalah guru kelas III A di SD Negeri Giwangan, Yogyakarta.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Menurut Sugiyono 2009: 224-225 teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah pengumpulan data. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang alami natural setting, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data 40 lebih banyak pada observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut. 1. Wawancara Menurut Lexy J. Moleong 2012: 186, wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Sugiyono 2009: 231, wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Esterberg Sugiyono, 2009: 233 mengemukakan wawancara ada beberapa macam, yaitu wawancara terstruktur, wawancara semi terstruktur, dan wawancara tidak terstruktur. Peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur karena dalam pelaksanannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Jenis wawancara ini bertujuan untuk menemukan permasalahan secara terbuka dan peneliti juga dapat menambah pertanyaan diluar pedoman wawancara untuk mengungkap pendapat dan ide-ide responden. 2. Observasi Menurut S. Margono Nurul Zuriah, 2007: 173, observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Suharsimi Arikunto 2010: 199 observasi 41 atau yang juga disebut pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Menurut Sugiyono 2009: 145 dalam pelaksanaan pengumpulan data observasi dibedakan menjadi participant observation observasi berperanserta dan non participant observation, selanjutnya dari segi instrumen yang digunakan observasi dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur. Peneliti menggunakan observasi nonpartisipan dalam pelaksanaan pengumpulan data, jadi peneliti tidak terlibat dengan aktifitas yang diamati sehingga peneliti hanya berperan sebagai pengamat independen. Teknik observasi yang digunakan peneliti adalah teknik observasi deskriptif dimana peneliti melakukan deskripsi terhadap semua yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Sedangkan dalam instrumen, peneliti menggunakan observasi terstruktur dimana observasi dirancang secara sistematis tentang apa yang akan diamati serta kapan dan dimana tempatnya. 3. Dokumentasi Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar 2006: 73 mengemukakan bahwa teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data melalui dokumen-dokumen. Suharsimi Arikunto 2010: 201, dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya adalah barang-barang tertulis. Menurut Trianto 2010: 278, dokumentasi adalah 42 mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Sugiyono 2009: 240, dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Suharsimi Arikunto 2010: 274-275 menjelaskan bahwa dalam menggunakan metode dokumentasi, peneliti memegang check list untuk mencari variabel yang sudah ditentukan.

E. Instrumen Penelitian