42 mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Sugiyono 2009: 240, dokumen merupakan catatan peristiwa yang
sudah berlalu, bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumentasi merupakan pelengkap
dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Suharsimi Arikunto 2010: 274-275 menjelaskan bahwa dalam
menggunakan metode dokumentasi, peneliti memegang check list untuk mencari variabel yang sudah ditentukan.
E. Instrumen Penelitian
Menurut Nasution Sugiyono, 2009: 223 menyatakan bahwa dalam penelitian kulitatif, manusia adalah instrumen utama, karena segala
sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan,
semuanya belum dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Oleh karena itu, yang menjadi intrumen adalah peneliti sendiri, yang bisa bertindak
sebagai alat yang adaptif serta responsif. Penelitian ini dibantu dengan instrumen pedoman wawancara, pedoman observasi, serta dokumentasi.
Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan pedoman observasi dan pedoman wawancara.
43 1.
Instrumen Observasi Observasi digunakan untuk memperoleh data situasi sosial yang
terdiri dari tempat Place, pelaku Actor, dan kegiatan Activity. Peneliti menggunakan pedoman observasi:
a. Pelaksanaan pembelajaran di kelas inklusi di SD Negeri Giwangan
Yogyakarta. b.
Hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas inklusi di SD Negeri Giwangan Yogyakarta.
Kisi-kisi pedoman observasi adalah sebagai berikut. Tabel 1. Kisi-Kisi Pedoman Observasi
No. Aspek
Indikator Sub Indikator
Butir Observasi
1. Hambatan
dalam pelaksanaan
pembelajaran di kelas
inklusi 1.
Pelaksanaan pembelajaran
di kelas inklusi
1. Kegiatan
awal 2.
Kegiatan inti
3. Kegiatan
akhir 1.
Kegiatan yang
dilakukan oleh
guru saat kegiatan awal pembelajaran.
2. Kegiatan
yang dilakukan
oleh guru saat kegiatan
inti pembelajaran. 3.
Kegiatan yang
dilakukan oleh
guru saat kegiatan akhir
pembelajaran. 2.
Hambatan yang dialami
guru kelas inklusi
1. Hambatan
yang bersumber
dari siswa
2. Hambatan
yang bersumber
dari lingkungan
sekolah 1.
Hal-hal yang dapat menghambat
kelancaran pembelajaran yang
bersumber dari
siswa. 2.
Hal-hal yang dapat menghambat
kelancaran pembelajaran yang
bersumber dari
lingkungan sekolah.
44
3. Pengelolaan
kelas 3.
Hambatan yang
terjadi selama
proses pembelajaran
dalam hal
pengelolaan kelas.
2. Instrumen Wawancara
Wawancara bertujuan untuk memperoleh data melalui tanya jawab secara langsung. Wawancara dilakukan dengan guru kelas untuk
mengidentifikasi hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas inklusi di SD Negeri Giwangan, Yogyakarta. Wawancara dilaksanakan
dengan menggunakan pedoman wawancara tentang: a.
Apa saja hambatan yang dialami guru kelas pada saat kegiatan pembelajaran yang meliputi:
1 Kegiatan awal pembelajaran?
2 Kegiatan inti pembelajaran?
3 Kegiatan akhir pembelajaran
b. Apa saja yang dapat menghambat kelancaran pembelajaran yang
bersumber dari siswa? c.
Apa saja yang dapat menghambat kelancaran pembelajaran yang bersumber dari lingkungan sekolah?
d. Apa saja hambatan yang dialami guru dalam pengelolaan kelas selama
proses pembelajaran?
45 Kisi-kisi pedoman wawancara adalah sebagai berikut.
Tabel 2. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara
No. Aspek
Indikator Sub Indikator
Butir Wawancara
1. Hambatan
dalam pelaksanaan
pembelajaran di kelas
inklusi 1.
Pelaksanaan pembelajaran
di kelas inklusi
1. Kegiatan
awal 2.
Kegiatan inti
3. Kegiatan
akhir 1, 2, 3, 4
5, 6, 7, 8, 9 10, 11, 12, 13, 14
2. Hambatan
yang dialami guru
kelas inklusi 1.
Hambatan yang
bersumber dari siswa
2. Hambatan
yang bersumber
dari lingkungan
sekolah
3. Hambatan
dalam pengelolaan
kelas 15, 16, 17, 18, 19, 20,
21 22, 23, 24, 25, 26, 27,
28 29
F. Teknik Analisis Data