29
Jumlah pedagang pengumpul yang menjual ke STA tidak terlalu banyak dan lebih  banyak  jumlah  pedagang  besar  dari  luar  kota  yang  mencari  dan  membeli
sayuran  di  STA,  sehingga  ketika  pedagang  pengumpul  yang  membawa  sayuran dengan  jumlah  dan  jenis  yang  relatif  banyak  ke  STA,  pedagang  besar  ini  berebut
untuk  mendapatkan  sayuran  yang  mereka  bawa.  Namun  demikian,  harga  tidak beranjak  naik  karena  pedagang  besar ini sudah  mempunyai  patokan  harga  tersendiri
berdasarkan informasi yang dimiliki dari STA lain. Berdasarkan jumlah pembeli dan penjual atau pemeran pasar ini, struktur pasar di STA adalah oligopoli.
5.3.1.2 Heterogenitas sayuran  yang dipasarkan
Hasil  observasi  terhadap  sayuran  yang  diperdagangkan  di  rumah  pedagang pengumpul,  tempat  penampungan  dan  di  STA  menunjukkan  bahwa  jenis  sayuran
relatif heterogen. Adanya heterogenitas sayuran yang diperdagangkan ini terlihat juga dari  adanya  kegiatan  petani  dan  pedagang  yang  melakukan  sortasi  terhadap  produk
tersebut dan juga melakukan grading. Sebenarnya secara keseluruhan petani di sekitar STA menanam sayuran yang cocok di desanya, namun karena tingkat teknologi yang
diterapkan,  pengetahuan,  ketrampilan  dan  permodalan  petani  yang  berbeda,  maka sayuran yang dihasilkan juga akan berbeda kualitasnya atau menjadi heterogen.
Berdasarkan  keragaman  kualitas  sayuran  yang  diperdagangkan,  maka struktur pasar yang terjadi adalah struktur pasar oligopoli terdiferensiasi. Petani akan
selalu  bisa  menaikkan  harga  jual  hasil  sayurannya  sejalan  dengan  kemampuan menghasilkan  sayuran  yang  lebih  berkualitas  dengan  perbaikan  teknologi,
peningkatan pengetahuanketrampilan dalam bercocok tanam dan peningkatan jumlah modal yang dipakai dalam berusahatani.
5.3.1.3 Pengetahuan informasi pasar
Informasi  pasar  yang  dimiliki  oleh  pemeran  pasar  terbatas  pada  informasi jenis  sayuran,  harga,  kuantitas  dan  kualitas.  Dari  tiga  pemeran  pasar  yang  paling
banyak memiliki informasi pasar adalah pedagang besar dari luar daerah. Walaupun
30
antar pedagang ini saling bersaing dalam memperoleh barang dan keuntungan, tetapi sebenarnya  antar  mereka  juga  saling  menolong  terutama  dalam  memberi  informasi
dan  juga  mendapatkan  barang  dagangan.  Untuk  saling  memberikan  informasi  dan pesan  barang  dagangan  tertentu,  mereka  menggunakan  telepon  genggam
handphoneHP.  Pedagang  yang  sedang  berada  di  STA  Sewukan  misalnya  dapat minta informasi kepada temannya yang sedang berada di STA Jetis,  bicara langsung
telpon,  kirim  pesan  singkat  SMS  ataupun  kirim  pesan  gambarfoto  sayuran MMS.  Bila  keadaan  memungkinkan  kadang-kadang  mereka  juga  bisa  titip
mencarikan  barang  sehingga  antar  pedagang  tersebut  bisa  saling  melengkapi  dan memenuhi  jumlah  dan  jenis  sayuran  yang  mereka  butuhkan  untuk  kemudian  dijual
lagi  di  daerah  asal.  Semisal,  pedagang  yang  berada  di  STA  Jetis  dapat  titip  untuk dicarikan  jenis  sayuran  tertentu  kepada  temannya  yang  sedang  berada  di  STA
Ngablak bila mereka bisa saling bertemu di satu tempat tertentu. Pedagang  pengumpul  desa  memiliki  informasi  pasar  yang  relatif  sedikit
dibanding pedagang besar dari luar daerah. Informasi yang dimiliki adalah informasi yang diperoleh ketika sehari sebelumnya mereka menjual sayuran ke STA. Pedagang
ini  tidak  bisa  mendapat  informasi  banyak  seperti  yang  terjadi  pada  pedagang  besar karena  memang  tidak  mempunyai  hubungan  dagang  yang  luas  seperti  halnya
pedagang besar. Petani  memiliki  informasi  pasar  yang  paling  sedikit.  Aktifitas  utama  petani
adalah  mengerjakan  usaha  taninya  di  lahan,  sehingga  mereka  hampir  tidak mengetahui  apa  yang  terjadi  di  pasar.  Secara  terbatas  mereka  bisa  saling  berbagi
informasi  pasar  dengan  tetangga  sebelah  rumah,  disamping  itu  untuk  mendapatkan informasi,  bila  memungkinkan  mereka  terkadang  juga  pergi    ke  STA  untuk  melihat
dan bertanya terutama tentang harga jual sayur yang terjadi hari itu istilah setempat: ngindik harga, untuk kemudian mereka memutuskan untuk menjual sayuran ke STA
atau tempat lain yang harganya lebih cocok. Yang lebih banyak terjadi adalah petani yang sama sekali tidak mempunyai informasi pasar, tetapi mereka langsung menjual
31
sayurannya  ke  pedagang  pengumpul  ataupun  pedagang  besar  di  STA,  yang  dapat menyebabkan harga jual yang diterima petani tidak bisa maksimal.
Mengingat ketidak seimbangan pemilikan informasi antar pemeran pasar ini, maka  perlu  kiranya  dirancang  sebuah  sistem  informasi  misalnya  setiap  STA
diwajibkan  untuk  menyiarkan  informasi  pasar  lewat  jaringan  internet,  yang  dapat diakses secara mudah oleh pedagang besar, pedagang pengumpul dan petani, disertai
dengan  pelatihan  untuk  mengaksesnya,  bila  di  tingkat  petani  masih  terlalu  sulit mungkin bisa lewat kelompok tani.
5.3.1.4 Hambatan keluar masuk pasar