Hambatan keluar masuk pasar

31 sayurannya ke pedagang pengumpul ataupun pedagang besar di STA, yang dapat menyebabkan harga jual yang diterima petani tidak bisa maksimal. Mengingat ketidak seimbangan pemilikan informasi antar pemeran pasar ini, maka perlu kiranya dirancang sebuah sistem informasi misalnya setiap STA diwajibkan untuk menyiarkan informasi pasar lewat jaringan internet, yang dapat diakses secara mudah oleh pedagang besar, pedagang pengumpul dan petani, disertai dengan pelatihan untuk mengaksesnya, bila di tingkat petani masih terlalu sulit mungkin bisa lewat kelompok tani.

5.3.1.4 Hambatan keluar masuk pasar

Hambatan yang dimaksud adalah hambatan masuk bagi pedagang atau petani yang akan melakukan jual beli sayur di STA. Ada tiga hal yang dapat dikategorikan sebagai hambatan masuk ke STA. Hambatan pertama adalah adanya pungutan masuk bila seseorang akan menjual atau membeli produk di STA sesuai tarif seperti terlihat dalam tabel 5. Tabel 5. Jenis dan Tarif Pungutan di STA Sewukan Jenis pungutan Tarif Rp Keterangan Karcis masuk truk 5.000 tiap masuk Karcis masuk Colt 4.000 tiap masuk Karcis masuk Sepeda Motor 1.000 tiap masuk Karcis pedagang kaki lima dan perorangan 500 tiap hari Iuran wajib kios 10.000 tiap bulan Iuran wajib Los 5.000 tiap bulan Sumber: Profil STA Sewukan tanpa tahun Hambatan kedua adalah kartu anggota. Setiap pedagang yang akan menjual dan atau membeli sayuran di STA diwajibkan memiliki kartu anggota. Dengan demikian tidak semua pedagang bisa dengan bebas keluar masuk sebuah STA untuk menjual atau membeli produk yang diperdagangkan di sana. Hambatan ke tiga adalah adanya larangan untuk memasukkan jenis sayuran tertentu yang sudah dihasilkan oleh petani setempat dalam jumlah besar. Karena hal 32 ini akan menekan harga jual yang diterima petani. Menurut pengelola STA Sewukan pernah terjadi ada pedagang besar membawa wortel satu kontainer masuk ke STA, waktu itu terjadinya bersamaan dengan kelangkaan wortel lokal sehingga harga wortel meningkat tajam, karena ada perhatian dari pengelola STA akhirnya wortel tersebut tidak jadi masuk ke STA Sewukan. Hambatan berupa kartu anggota dirasa perlu untuk diteruskan. Hambatan yang berupa retribusi tampak masih relatif rendah, dan bila mana masih diperlukan untuk perbaikan STA dan sistem pengelolaan masih bisa ditingkatkan. Hambatan yang perlu sekali dipertahankan adalah hambatan-hambatan yang diperlukan untuk mempertahankan atau bahkan memperbaiki kondisi perdagangan, seperti masuknya sayuran dari daerah lain ke STA, padahal petani setempat juga menghasilkan produk tersebut. 5.3.2 Perilaku Conduct 5.3.2.1 Proses Jual Beli Sayuran Proses jual-beli sayurnya antara petani dan pedagang dilakukan dengan tiga cara, yaitu: jual-beli per satuan berdasarkan kualitas, jual-beli per satuan campuran, dan jual-beli borongan. Petani sayur banyak yang melakukan jual-beli hasil sayurnya dengan cara jual per satuan campuran yakni sebanyak 47 orang atau 67,14 dari seluruh sampel petani sedang yang menjual per satuan berdasarkan kualitas sebanyak 20 orang atau 28,57. Data distribusi petani sampel menurut cara penjualan sayurnya dapat diikuti dalam tabel 6. Tabel 6. Distribusi responden petani menurut cara penjualan produk Cara penjualan Jumlah petani jiwa 1. Dijual per satuan berdasarkan kualitas 20 28,57 2 .Dijual per satuan campuran 47 67,14 3. Dijual borongan di lahan pada saat siap panen 3 4,29 Jumlah 70 100,00 Sumber: Data diolah 2013 33 Untuk pedagang, cara membeli sayurannya sering memilih lebih dari satu cara. Pedagang yang memilih cara beli per satuan berdasar kualitas ada 8 orang dari 10 orang sampel pedagang yang memberi jawaban atau 80 dan yang memilih cara beli per satuan campuran sebanyak lima orang dari enam orang yang memberi jawaban atau 83,33. Data selengkapnya dapat diikuti dalam tabel 7. Tabel 7. Distribusi responden pedagang menurut cara pembelian sayuran dari petani Cara pembelian sayuran menjawab Jumlah pedagang jiwa jiwa 1. Dibeli per satuan berdasarkan kualitas 10 8 80,00 2. Dibeli per satuan campuran 6 5 83,33 3. Dibeli borongan di lahan pada saat siap panen 5 1 20,00 Sumber: Data diolah 2013 Dari ke tiga cara pembelian atau penjualan produk, yang terbaik adalah cara pembelianpenjualan per satuan berdasarkan kualitas. Dengan cara ini petani sayur akan bisa mendapatkan harga jual sesuai dengan kualitas sayuran yang dihasilkan dan pedagang akan mendapatkan barang dagangannya sesuai kualitas yanag diinginkan. Disamping itu cara ini akan meminimalisir terjadinya konflik antar mereka. Dengan demikian cara-cara melaksanakan standarisasi dan grading perlu dipahami oleh petani sayur dan pedagang.

5.3.2.2 Lembaga penentu harga