2. Selanjutnya ditekan tombol “Read”, sehingga diperoleh hasil pembacaan
harga pH. Kemudian dibilas katoda dengan akuades dan dikeringkan dengan tissue, dan dilakukan hal yang sama pada seluruh sampel.
3.4.5. Penentuan Kadar Air Pada Madu Secara Gravimetri
Ditimbang 5 g sampel kedalam botol timbang. Dikeringkan di oven pada suhu 105 C
selama 3 jam. Didinginkan dalam desikator lalu ditimbang. Diulangi hingga bobot tetap.
3.4.6. Penentuan Berat Jenis Pada Madu Dengan Menggunakan Piknometer
Piknometer kosong dikeringkan dan dibersihkan, kemudian ditimbang pada neraca analitis dan dicatat massanya. Selanjutnya piknometer diisi dengan madu sampai tidak
ada gelembung udara, kemudian ditimbang pada neraca analitis dan dicatat massanya. Dilakukan hal yang sama sebanyak tiga kali.
3.4.7. Penentuan Viskositas Pada Madu Dengan Viskosimeter
Alat viskosimeter dirangkai pada statif dan klem. Selanjutnya sampel madu dipipet 10 mL dan dimasukkan kedalam viskosimeter. Dengan boal karet diisap sampel madu
hingga melewati garis batas viskosimeter. Bola karet penghisap dilepas setelah melewati batas garis atas akan mulai mengalir turun kembali. Secara teliti ukur waktu
alir dengan menggunakan stop watch yaitu waktu t yang diperlukan untuk mengalirkan sampel mulai dari garis atas hingga garis batas bawah. Perlakuan
dilakukan sebanyak tiga kali.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Skema Penelitian
3.4.1. Penentuan Aktivitas Enzim Diastase Pada Madu
3.4.2. Blanko Penentuan Kadar Gula Reduksi Pada Madu
Dilakukan hal yang sama untuk variasi waktu yang berbeda dan untuk sampel madu 2,3,4,5 dan 6
Universitas Sumatera Utara
3.4.3. Penentuan Kadar Gula Reduksi Pada Madu
Dilakukan hal yang sama untuk sampel madu 2,3,4,5 dan 6 sebanyak 3 kali.
Universitas Sumatera Utara
3.4.4. Penentuan Kadar Sukrosa Pada Madu
Dilakukan hal yang sama untuk sampel madu 2,3,4,5 dan 6 sebanyak 3 kali.
Universitas Sumatera Utara
3.4.5. Penentuan Kadar Air Pada Madu Secara Gravimetri
3.4.6. Penentuan Berat Jenis Pada Madu Dengan Piknometer
Piknometer kosong
Dikeringkan dan dibersihkan Ditimbang dengan neraca analitis
dan dicatat massanya Diisi piknometer dengan sampel madu
Ditimbang kembali dengan neraca analitis dan dicatat massanya
Dihitung densitasnya
Hasil Piknometer berisi
sampel madu
3.4.7. Penentuan Viskositas Pada Madu Dengan Viskosimeter
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Aktivitas Enzim Diastase
Pada
Madu
Prinsip uji aktivitas enzim : 1.
Larutan pati yang ditambahkan iod akan menghasilkan warna biru. Enzim diastase yang dihasilkan oleh lebah dalam pembentukan madu akan mengubah
pati menjadi glukosa. Dengan adanya aktivitas enzim diastase warna biru pada larutan pati akan hilang. Semakin tinggi aktivitas enzim semakin cepat hilangnya
warna biru dari pati. 2.
Proses perubahan pati menjadi glukosa yang dilakukan oleh enzim diastase yang pada madu adalah sebagai berikut:
Pati dekstrin akrodekstrin Eritrodekstrin Maltosa Glukosa
3. Perubahan warna yang terjadi selama proses perubahan pati menjadi glukosa
adalah sebagai berikut : Biru
biru kecoklatan coklat merah kuning jernih bening
Tabel 4.1. Data Waktu Perubahan Warna Pada Aktivitas Enzim Diastase Sampel
Percobaan 1 Percobaan 2
Percobaan 3 t
Warna T Warna t Warna T Rata2
Awal Akhir s Awal Akhir s Awal Akhir s s
1 Biru Bening
20 Biru
Bening 24
Biru Bening 22
22 2 Biru
Bening 45
Biru Bening
48 Biru
Bening 42
45 3 Biru
Bening 80
Biru Bening
85 Biru
Bening 88
84 4 Biru
Bening 600
Biru Bening
610 Biru
Bening 598
607 5
Biru Biru
- Biru
Biru -
Biru Biru
- -
6 Biru Bening
210 Biru
Bening 218
Biru Bening
212 213
Universitas Sumatera Utara
Keterangan :
1. sampel 1,2 dan 3 = madu asli
2. sampel 4 dan 5 = madu yang dijual dipasar tradisional
3. sampel 6
= madu yang dijual di apotek dengan merk “Madu Sekar” 4.
t = waktu
4.1.2. Kadar Gula Reduksi Pada Madu