5. Memperhatikan bentuk sertifikat deposito yang demikian, maka berbeda
dari deposito berjangka yang bentuknya atas nama op naam sehingga tidak dapat diperdagangkan;
6. Terikat kepada suatu jangka waktu tertentu;
7. Dapat dijadikan jaminan suatu perjanjian kredit;
8. Tidak dilakukan pengusutan fiskal terhadap asal usul uang pembeliannya;
9. Sebagai halnya pihak yang mempunyai hutang, maka bank sebagai debitur
menjamin pengeluaran sertifikat deposito dengan seluruh harta kekayaannya sesuai Pasal 1131 KUH Perdata;
10. Dibebaskan dari pajak atas bunga, deviden dan royalti PBDR.
Mengenai surat berharga ini, Pasal 1 angka 9 Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, menyebutkan bahwa sertifikat deposito adalah deposito
berjangka yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan.
B. Dasar Hukum Ketentuan-Ketentuan Tentang Sertifikat Deposito
Pengaturan ketentuan-ketentuan mengenai sertifikat deposito terdapat pada :
55
1. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1065KMK.001988 tentang
Penerbitan Sertifikat Deposito oleh Lembaga Keuangan Bukan Bank; 2.
Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 2148KEPDIR dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 2127UPG masing-masing
tanggal 27 Oktober 1988 tentang Penerbitan Sertifikat Deposito oleh bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank.
55
Joni Emerzon, op. cit, hal 159.
Universitas Sumatera Utara
Sesuai dengan ketentuan di atas, sertifkat deposito sebagai sarana usaha pengerahan dana dari masyarakat dan piranti uang bersama-sama dengan
Sertifikat Bank Indonesia SBI dan Surat Berharga Pasar Uang SBPU, dapat diterbitkan oleh bank atau lembaga keuangan bukan bank tanpa meminta
persetujuan dari Bank Indonesia. Karena sertifikat deposito ini dapat diperjualbelikan dalam pasar uang,
maka untuk melindungi pemegangnya diperlukan keseragaman bentuk, isi, dan redaksinya. Untuk itu warkat sertifikat deposito hendaknya memenuhi persyaratan
berikut ini :
56
1. Kertas yang digunakan sebagai bahan blangko sertifikat deposito
sekurang-kurangnya sama dengan mutu kertas untuk mencetak blangko cek, atau sesuai dengan yang telah ditentukan yaitu “The London Clearing
Bank’s Paper Specification Nomor 1 96 gsm”; 2.
Dalam mencetak blangko sertifikat deposito dimaksud hendaknya memperhatikan benar insur-unsur pengamanannya, sehingga perlu
diciptakan ciri-ciri pengamanan, misalnya bentuk tulisan, gambar dasar, tanda air, dan garis guilloche.
3. Pada halaman depan sekurang-kurangnya dicantumkan :
a. Kata-kata “SERTIFIKAT DEPOSITO” dan “DAPAT DIPERDAGANGKAN”
dalam ukuran besar sehingga mudah terlihat; b.
Nomor seri dan nomor urut; c.
Nama dan tempat kedudukan penerbit;
56
Ibid, hal 160.
Universitas Sumatera Utara
d. Nilai nominal dalam rupiah;
e. Tanggal dan tempat penertiban;
f. Tingkat bunga atau diskonto;
g. Pernyataan bahwa penerbit mengikat diri untuk membayar sejumlah
uang tertentu dalam rupiah pada tanggal dan tempat tertentu. h.
Tanda tangan direksi atau pejabat yang berwenang dari penerbit ; i.
Tanda tangan pejabat dari kantor cabang di tempat sertifikat deposito diterbitkan;
4. Pada halaman belakang dicantumkan klausula yang sekurang-kurangnya
menyatakan bahwa : a.
Penerbit menjamin sertifikat deposito dengan seluruh harta dan piutangnya.
b. Sertifikat deposito dapat diperjualbelikan dan dapat dipindah-
pindahkan dengan cara penyerahan; c.
Pelunasan dilakukan pada tanggal jatuh waktu atau sesudahnya dengan menyerahkan kembali warkat sertifikat deposito yang
bersangkutan oleh pembawa.
C. Klausula-Klausula yang Terdapat Pada Sertifikat Deposito