33
telah diajukan dapat juga dijawab dengan serempak oleh seluruh peserta penyuluhan dengan benar.
Pendapat peserta secara lisan tentang penyuluhan PHBS dan CTPS sangat bagus. Kepala sekolah beserta guru sekolah juga memberikan apresiasi yang
cukup tinggi terhadap kegiatan penyuluhan ini dan mereka berharap di kemudian hari ada penyuluhan seperti ini dengan tema yang berbeda dan tentunya lebih
menarik.
Kendala :
Kendala yang dihadapi saat melaksanakan kegiatan penyuluhan PHBS adalah kesulitan dalam menentukan jadwal kegiatan karena selain harus
menyesuaikan dengan kegiatan sekolah juga disesuaikan dengan jadwal kegiatan lainnya. Untuk kegiatan praktek mencuci tangan, didapatkan sedikit kendala
dalam hal mengatur peserta, karena besarnya antusias siswa-siswi yang menjadi peserta kegiatan ini. Tetapi secara keseluruhan acara berlangsung dengan lancar
sebagaimana yang telah dirancang dan direncanakan.
Saran :
Diharapkan agar siswa-siswi yang menjadi peserta penyuluhan PHBS ini dapat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan cara mencuci tangan yang
benar yaitu di air mengalir dan menggunakan sabun dalam kehidupan sehari-hari. Selani itu diharapkan juga agara para peserta dapat membagikan informasi atau
pengetahuan yang mereka terima kepada keluarga di rumah maupun teman- temannya.
8. Pelatihan Bantuan Hidup Dasar BHD dan Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan P3K Pada Kader Kesehatan Remaja KKR SMPN 1 Tembuku
Tempat : SMPN 1 Tembuku
Waktu :23 Juli
– 14 Agustus 2016
34
No. Tanggal
Kegiatan
1. 23 Juli 2016 Kunjungan dan konsultasi ke Kantor Desa terkait
izin kegiatan 2. 25 Juli 2016
Koordinasi kepada pihak Puskesmas Tembuku 1 terkait gambaran kegiatan serta izin kegiatan
3. 26 Juli 2016 Koordinasi dengan pihak SMPN 1 Tembuku yakni
Kepala Sekolah serta Ketua Program UKS terkait gambaran kegiatan, izin serta tanggal kegiatan
4. 28 Juli 2016 Peminjaman manekin serta persiapan alat-alat yang
digunakan untuk mengajar BHD dan P3K ke pihak- pihak terkait
5. 29 Juli 2016 Pembuatan materi pelatihan BHD dan P3K
6. 30 Juli 2016 Pemberian materi dan pelatihan pertama yakni
Bantuan Hidup Dasar DRABC 7. 6 Agustus 2016
Pemberian materi dan pelatihan kedua yakni P3K 8. 13 Agustus 2016
Evaluasi dan simulasi 9. 14 Agustus 2016
Pengembalian manekin serta alat-alat yang digunakan dalam pelatihan
Pelaksanaan :
Pada pelaksanaan pelatihan BHD dan P3K ini dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dengan waktu 120 menit. Dilaksanakan pada hari sabtu menyesuaikan
dengan jadwal sekolah yang memfokuskan hari Sabtu sebagai hari pengembangan diri sehingga tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar. Pada pertemuan
pertama diajarkan tentang Bantuan Hidup Dasar dengan metode DRABC serta pelatihan kompresi jantung menggunakan media manekin. Pada pertemuan kedua
diajarkan tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan, materi yang diajarkan berupa Hard Tissue Injury serta Soft Tissue Injury dipadukan dengan pelatihan
pembalutan, pembidaian serta Wound Toilet. Pertemuan ketiga diadakan Evaluasi dengan metode kuis dan Simulasi dengan metode pos-pos. Peserta terbaik
kemudian diberikan hadiah berupa kotak pertolongan pertama. Acara kemudian
35
ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan pada pihak sekolah berupa plakat serta kotak pertolongan pertama. Acara diikuti oleh 40 siswa SMP 1 Tembuku
Hasil :
Pelatihan berlangsung dengan lancar dan disambut dengan antusias oleh para peserta. Acara diikuti oleh 40 siswa SMP 1 Tembuku. Setelah dilakukan
pemberian materi dan pelatihan, para siswa akhirnya dapat memahami serta mempraktekkan teknik Bantuan Hidup Dasar dan Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan. Diharapkan para siswa dapat mengaplikasikan meteri yang telah diajarkan di kehidupan nyata.
Kendala :
Kendala yang dihadapi adalah terdapatnya kegiatan gerak jalan menyambut hari Kemerdekaan Indonesia yang latihan maupun pelaksanannnya
bertepata dengan pelatihan BHD sehingga banyak siswa KKR yang tidak dapat mengikuti pelatihan. Solusi yang diambil adalah mengikutkan perwakilan kelas
yakni ketua kelas serta sekertaris kelas pada pelatihan. Namun karena tidak memiliki dasar pertolongan pertama maka ditemukan kesulitan dalam pemberian
pelatihan. Selain itu karena pelatihan dilaksanakan selama tiga kali, terdapat beberapa peserta yang tidak dapat hadir sehingga harus digantikan dengan
perwakilan kelas yang lain sehingga memiliki nilai yang kecil saat evaluasi.
Saran :
Diharapkan para siswa yang telah diberikan pelatihan dapat berperan serta melakukan pertolongan pertama pada korban yang membutuhkan dengan tepat,
serta dapat mengajarkan pada teman-temannya yang lain.
36
9. Penyuluhan Kesehatan Reproduksi dan Penyakit Menular Seksual pada