2
satu areal sekolah, SMP, SMASMK, kemudian fasilitas kesehatan Puskesmas Kecamatan dan Puskesmas Pembantu tersedia untuk masyarakat desa. Untuk
memenuhi keperluan sehari-hari, masyarakat banyak yang membuka warung yang menjual kebutuhan pokok. Disamping itu di Desa Tembuku juga terdapat pasar
kecil yang buka setiap hari. Letak Desa Tembuku cukup strategis karena hanya memerlukan waktu sekitar 15 menit untuk sampai ke pasar Bangli Kota. Akses
jalan milik Desa Tembuku sudah dikatakan sangat baik. Selain aspal yang menghubungkan jalan-
jalan utama, kawasan “pondokan” pun mulai dilengkapi dengan jalan dari beton dan ada pula yang di aspal. Selain fasilitas yang telah
dijelaskan terdapat juga destiinasi pariwisata Tukad Cepung Waterfall yang terletak di Banjar Dinas Penida Kelod.
1.2 Identifikasi Masalah
1. Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Khususnya Anak-Anak Sekolah
Dasar Desa Tembuku Mengenai Pengaplikasian Teknik Vertikultur Sederhana dengan Pemanfaatan Daur Ulang Barang Bekas Melalui Kegiatan
Green School
Kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan menjadi hal yang hendaknya diutamakan, mengingat lingkungan yang bersih dan asri menjadi
idaman bagi setiap desa. Dalam hal ini perlu adanya penyadaran pelestarian lingkungan yang ditargetkan bagi anak usia dini melalui sekolah dasar, karena
anak-anak belum begitu paham mengenai pelestarian lingkungan baik itu memanfaatkan sampah barang bekas maupun bercocok tanam. Dalam hal ini
maka perlu diadakan green school untuk menyadarkan akan pentingnya pelestarian lingkungan yang ditanam sejak dini bagi anak-anak. Green School
merupakan konsep yang mengajak seluruh warga sekolah untuk membentuk gaya hidup agar lebih peduli dan melestarikan lingkungan. Kegiatan ini akan memberi
penyuluhan dan memperkenalkan anak-anak tentang pengelolaan lingkungan sekolah melalui daur ulang barang bekas serta mengajak praktik langsung
pemanfaatan barang bekas tersebut sebagai media bercocok tanam melalui Vertikultur Sederhana Bercocok tanam secara vertikal.
3
Vertikultur adalah teknik budidaya tanaman secara vertikal diruang sempit dengan memanfaatkan bidang sebagai tempat bercocok tanam, sehingga
penanamannya menggunakan sistem budidaya pertanian secara bertingkat baik indoor
maupun outdoor. Tujuan utama aplikasi teknik vertikultur adalah memanfaatkan lahan sempit seoptimal mungkin. Teknik vertikultur ini juga
memberi keuntungan dalam dunia pertanian karena selama ini banyak sekali isu terkait alih fungsi lahan.
Teknik ini memperkenalkan bahwa berkebun dapat dilakukan di mana saja dengan memanfaatkan atau mendaur ulang barang
– barang yang tidak terpakai sehingga barang tersebut tidak terbuang sia
– sia dan mencemari lingkungan misalnya seperti bekas botol minuman. Kemudian teknik vertikultur ini juga dapat
mengefisiensikan tempat penanaman. Kebun vertikal bisa ditempatkan di dinding atau tempat lainnya, namun tanaman tetap mendapatkan sinar matahari yang
cukup dan tidak terkena banyak air hujan. Beberapa jenis tanaman yang dapat dibududaya dengan sistem ini diantaranya tanaman hortikultura jenis sayuran,
tanaman obat dan tanaman hias. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam program ini adalah :
1. Memanfaatkan barang bekas botol plastik sebagai wadah media tanam
2. Merakit Vertikultur Sederhana melalui bahan barang bekas botol plastik
yang sudah termanfaatkan menjadi wadah media tanam, tali, dan bambu 3.
Memperkenalkan jenis media tanam, benih, dan tanaman yang dapat digunakan dapat teknik vertikultur
4. Bercocok tanam bersama anak sekolah dasar dalam media Vertikultur
2. Pemanfaatan Singkong Menjadi Kue Mawar