4. Pembuatan Krim
Fase minyak asam stearat dipanaskan dalam cawan porselen pada suhu 70°C. Fase air PEG 4000,
Tween 80, nipagin, propilen glikol,
triethanolamine dipanaskan pada suhu 70°C. Aquadest dipanaskan dan
dituang dalam fase air dan dicampur dengan mixer hingga homogen. Fase minyak dimasukkan dalam fase air sedikit demi sedikit, dicampur dengan
mixer hingga homogen. Ekstrak tomat dimasukkan ke dalam krim, kemudian
dicampur dengan mixer hingga homogen.
5. Uji HET-CAM
a. Penyiapan Telur. Telur yang digunakan merupakan telur ayam kampung yang telah tumbuh menjadi embrio kira-kira berumur 8-12 hari. Telur
dipilih dengan cangkang putih dan dengan keadaan yang fertil, segar serta bersih. Kemudian buka cangkang telur pada bagian yang memiliki rongga
udara yang selanjutnya akan digunakan untuk tempat menyuntikkan bahan. Suntikan dilakukan pada daerah membran yang dekat dengan pembuluh
darah. b. Kontrol Positif NaOH 0,1 N. Ditimbang sebanyak 0,4 gram NaOH padat,
kemudian dilarutkan dengan aquadest lalu dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml dan diadd aquadest hingga tanda.
c. Kontrol Negatif 0,9 NaCl. Ditimbang sebanyak 0,9 gram NaCl padat, kemudian dilarutkan dengan aquadest lalu dimasukkan ke dalam labu ukur
100 ml dan diadd aquadest hingga tanda.
d. Perlakuan. Telur-telur yang telah dibuka cangkangnya diberi perlakuan sebagai berikut:
1. Diberi NaOH sebanyak 0,3 ml. 2. Diberi NaCl sebanyak 0,3 ml.
3. Diberi krim ekstrak tomat yang telah dibuat F1, Fa, Fb, Fab sebanyak 0,3 gram.
Setiap perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali replikasi, lalu diamati perubahannya hingga 300 detik.
e. Pengamatan. Pengamatan dilakukan dengan mengamati perubahan
pembuluh darah pada CAM. Pengamatan reaksi CAM dilakukan selama 300 detik. Waktu munculnya gejala diamatai dan dicatat waktunya. Gejala-
gejala yang diamati adalah hemoragi pendarahan, vascular lysis disintegrasi pemvuluh darah dan koagulasi denaturasi protein ekstra dan
intra vaskular. Hasil yang diperoleh digambarkan dalam bentuk skoring dengan menggunakan rumus Irritation Score IS:
IS = x 5 +
7 + 9
Anonim, 2006. Hemorrhage time
dimulai dalam detik reaksi hemoragi atau pendarahan pada CAM. Lysis time dimulai dalam detik lisis pembuluh darah hingga
pembuluh darah hilang pada CAM. Coagulation time dimulai dalam detik pembentukan koagulan pada CAM.
Setelah perlakuan selama 300 detik, lalu dilakukan perhitungan IS dan ditentukan kategori iritasi untuk semua perlakuan menurut skor yang
didapat, sesuai tabel IV. Jika pada perlakuan tidak terjadi hemoragi, lisis atau koagulasi hingga akhir pengamatan, maka diberi angka 301 untuk
waktunya.
Tabel IV. Skor hasil uji iritasi HET-CAM HET-CAM Score Range
Irritation Category
0 – 0,9 Nonirritant or Practically None
1 – 4,9 Weak or Slight Irritation
5 – 8,9 atau 5 – 9,9 Moderate Irritation
9 -21 atau 10 - 21 Strong or Severe Irritation
6. Uji Sifat Fisik dan Stabilitas Sediaan Krim