Stabilitas Krim Ekstrak Tomat Keterbatasan Penelitian

persamaan respon viskositas dan distribusi ukuran droplet yang didapatkan signifikan.

F. Stabilitas Krim Ekstrak Tomat

Krim merupakan suatu sediaan yang yang stabilitasnya ditentukan oleh elastisitas emulgator. Emulgator atau surfaktan dalam sediaan krim berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan antara kedua fase yang tidak saling bercampur tersebut yang bekerja dengan mengurangi gaya tarik-menarik antar molekul dari kedua fase tersebut sehingga fungsi emulgator tersebut berkenaan dengan peningkatan stabilitas emulsi. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa ketidakstabilan dapat terjadi pada sediaan krim. Hal ini dapat terjadi karena berbagai hal, seperti suhu dan kelembaban penyimpanan, inkompatibilitas antar bahan maunpun kontaminasi mikroorganisme yang menyebabkan degradasi komponen pada krim. Salah satu ketidakstabilan yang dapat terjadi adalah terlepasnya mediun dari sistem krim dan menyebabkan perubahan viskositas. Pergeseran viskositas dapat terjadi selama masa penyimpanan dan dapat dihitung dengan cara membandingkan viskositas sediaan setelah 1 bulan penyimpanan dengan viskositas awal setelah 48 jam penyimpanan. Seperti dapat dilihat pada tabel X bahwa semua formula memenuhi syarat pergeseran viskositas 10. Paired-test juga dilakukan pada data pergeseran viskositas pada hari ke-2 dan hari ke-30, dengan data seperti pada tabel XVII. Tabel XVII. Paired-test pergeseran viskositas Jenis Data Formula Nilai p Pergeseran Viskositas 1 0,1201 a 0,1201 b 0,009133 ab 0,03418 Berdasarkan tabel XVII diperoleh hasil bahwa formula b dan formula ab memiliki nilai p 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa formula b dan formula ab berbeda signifikan, sehingga sediaan yang dihasilkan tidak stabil. Sedangkan formula 1 dan formula a memiliki nilai p 0,05 yang menunjukkan bahwa sediaan yang dihasilkan stabil.

G. Validasi Formula

Dalam suatu formulasi diperlukan validasi untuk membuktikan bahwa formula yang digunakan valid dan mendapatkan sediaan dengan sifat fisik dan stabilitas yang baik. Pada penelitian ini didapatkan superimposed contour plot krim ekstrak tomat karena model persamaan respon viskositas dan distribusi ukuran droplet yang didapatkan signifikan. Dari pengolahan data respon sifat fisik dan stabilitas, dapat diperoleh persamaan desain faktorial. Dari persamaan tersebut dapat dibuat grafik contour plot, yang menunjukkan level optimum kedua faktor yang memberikan respon yang memenuhi persyaratan respon sifat fisik yang diinginkan. Sedangkan superimposed contour plot dibuat untuk mendapatkan area komposisi optimum PEG 4000 dan Tween 80 yang memenuhi persyaratan respon sifat fisis dan stabilitas yang diinginkan.

1. Viskositas

Viskositas sediaan semisolid. mengeluarkan dari rentang viskositas penelitian ini dipili hasil optimasi pene adalah : y = -5 + 15 contour plot sebaga Gambar 17. G Pada gamba yang diteliti terda viskositas optimum d.Pa.s tidak didapa 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 3 3 P E G 4 g skositas merupakan salah satu parameter yang cukup id. Hal ini terkait penerimaan bagi konsumen, ke ari kemasan dan ketika aplikasi. Oleh karena tas yang secara subjektif disukai oleh konsum pilih area viskositas optimum adalah 50-100 d.P penelitian. Persamaan desain faktorial untuk 15 X1 + 22,5 X2 - 2,5 X1 X2. Dari persamaan bagai berikut:

17. Grafik contour plot viskositas krim ekstrak

mbar 17, terlihat bahwa krim dengan PEG 4000 rdapat area komposisi optimum, yang mem um yaitu 75 d.Pa.s – 100 d.Pa.s, sedangkan patkan. 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 Tween 80 g Contour Plot Viskositas Viskositas 7 Viskositas 1 d.Pa.s ukup penting dalam n, kemudahan saat a itu perlu dipilih konsumen. Dalam d.Pa.s berdasarkan uk viskositas krim aan tersebut dibuat rak tomat 4000 dan Tween 80 emberikan respon kan viskositas 50 s 75 d.Pa.s s 100

2. Distribusi Ukuran

Distribusi sediaan semisolid. tersebut. Dalam pe adalah 20 µm -50 µ faktorial untuk dist 13,9228 X2 + 2,0033 sebagai berikut: Gambar 18. Graf Pada gam Tween 80 yang dit Tidak didapatkan a

3. Superimposed Con

Superimpose komposisi optimum 2 3 4 5 6 3 3.5 P E G 4 g Contour Plot Distribusi Ukuran Droplet ran Partikel busi ukuran partikel juga menjadi faktor penting solid. Ha ini terkait stabilitas dan juga aplika penelitian ini dipilih area distribusi ukuran dr 50 µm berdasarkan hasil optimasi penelitian. Pe distribusi ukuran droplet adalah : Y = 118,5819 2,0033 X1X2. Dari persamaan tersebut dibua rafik contour plot distribusi ukuran droplet k tomat ambar 18, terlihat bahwa krim dengan level diteliti terdapat area komposisi optimum,yaitu 40 n area optimum pada ukuran droplet 20 µm – 30 µ ontour Plot posed contour plot bertujuan untuk me um faktor dengan respon yang menghasilkan 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 Tween 80 g Contour Plot Distribusi Ukuran Droplet ukuran droplet 50μm Ukuran droplet 40μm Ukuran droplet 30μm Ukuran droplet 20μm nting dalam suatu ikasi dari sediaan n droplet optimum n. Persamaan desain 118,5819 - 12,4413 X1 - buat contour plot t krim ekstrak vel PEG 4000 dan tu 40 µm – 50 µm. 30 µm. mengetahui area kan sifat fisik dan Contour Plot Distribusi Ukuran Droplet ukuran droplet 50μm Ukuran droplet 40μm Ukuran droplet 30μm Ukuran droplet 20μm stabilitas yang dikehendaki. Area komposisi ini didapatkan menggunakan respon yang dikehendaki dalam batas jumlah atau level faktor yang digunakan, didasarkan atas hasil contour plot respon viskositas dan distribusi ukuran droplet. Gambar 19. Grafik superimposed contour plot krim ekstrak tomat Pada gambar 19 didapatkan area komposisi optimum faktor pada level yang diteliti, yang menghasilkan respon sifat fisik dan stabilitas yang dikehendaki. Respon yang dikehendaki sebagai viskositas adalah 75-100 d.Pa.s dan distribusi ukuran droplet adalah 40-50 µm. Area komposisi optimum itu digunakan untuk validasi yang digunakan untuk pengecekan apakah formula yang diperoleh sudah valid atau belum. Dari area komposisi optimum bagian yang berwarna, diambil 1 titik yang masih masuk range area tersebut. Pengambilan 1 titik ini bertujuan untuk membuat kembali sediaan krim tersebut dengan jumlah PEG 4000 dan Tween 80 berdasarkan area komposisi optimum yang didapatkan dari superimposed contour plot. Pada penelitian ini, titik yang diambil adalah PEG 4000 sebesar 3 gram dan Tween 80 sebesar 5 gram, dimana kedua jumlah itu berada dalam range area komposisi optimum dan selanjutnya dibuat kembali menjadi sediaan krim. Persamaan viakositas dan distribusi ukuran droplet yang telah diketahui pun digunakan untuk menentukan range bawah dan range atas untuk menentukan apakah valid atau tidak. Persamaan untuk menentukan range bawah dan range atas untuk viskositas dan distribusi ukuran droplet digunakan persamaan ANOVA untuk masing-masing faktor, yang kemudian dihitung dengan standard error. Perhitungan tersebut menghasilkan range bawah dan range atas sebagai berikut: Tabel XVIII. Hasil uji serta range bawah dan range atas respon viskositas serta mean ukuran droplet Parameter Hasil uji Range Viskositas d.Pa.s 110 80,4 - 119,6 Mean ukuran droplet µm 19,50425 40,32686 - 48,98614 Pada tabel XVIII ditunjukkan hasil uji dari validasi serta range bawah dan range atas yang diharapkan didapat dari 1 titik yang diambil dari superimposed contour plot tersebut. Pada validasi formula ini tidak didapatkan hasil yang valid, dimana viskositas yang didapat masuk range yang telah dihitung sedangkan mean ukuran droplet tidak masuk range yang telah dihitung. Hasil tersebut dapat dikatakan bahwa formula ini belum valid untuk respon sifat fisis dari sediaan krim karena terdapat hasil pengujian yang berada di luar range. Hasil yang tidak valid ini juga dapat disebabkan karena nilai standard error yang didapatkan dari perhitungan cukup besar untuk mean ukuran droplet, yaitu 2,209.

H. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian kali ini, peneliti menyadari bahwa terdapat beberapa keterbatasan selama penelitian dilakukan, sehingga peneliti ingin membahas dan memberikan masukan supaya tidak dilakukan kembali. Keterbatasan yang ingin diungkapkan peneliti adalah mengenai pembuatan ekstrak. Pada penelitian ini, ekstrak dibuat dengan metode maserasi dan dengan menggunakan pelarut etil asetat, namun hasil rendemen yang dihasilkan hanya sedikit. Hal tersebut mungkin dapat terjadi karena tidak semua likopen dapat mudah terlarut dengan etil asetat dan dengan metode maserasi. Sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai ekstraksi tomat, misalnya dapat dengan mengganti pelarut atau mengkombinasikan beberapa jenis pelarut, serta dapat juga dengan mengganti metode maserasi dengan metode ekstraksi lainnya yang tidak menggunakan panas dan dapat memperoleh rendemen yang banyak. Keterbatasan lainnya pada penelitian ini adalah penggunaan talkum sebagai bahan pengisi pada ekstrak kental yang dihasilkan sehingga menjadi ekstrak kering. Talkum yang digunakan pada ekstrak ini mungkin saja dapat mempersulit pelepasan zat aktif, sehingga kerja zat aktif sebagai antioksidan menjadi tidak maksimal. Selain itu, talkum juga tidak larut dalam air, hal ini dapat mengakibatkan terdapat gumpalan-gumpalan kasar pada krim yang terbentuk. Sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dalam penambahan talkum pada ekstrak yang terbentuk terkait pelepasan zat aktifnya. Perlu dilakukan juga penelitian mengenai penggunaan bahan tambahan pada ekstrak apakah perlu atau tidak. Perlu dilakukan penentuan kadar secara kuantitatif untuk mengetahui kadar likopen dalam sediaan serta penentuan kadar yang efektif untuk setiap sediaan. Selain itu, keterbatasanm lain pada penelitian ini adalah dalam penentuan distribusi ukuran droplet. Pada penelitian ini digunakan metode mean untuk menentukan distribusi ukuran droplet. Metode ini dapat diganti dengan metode modus atau percentile 90, karena metode mean ini memiliki kekurangan apabila terdapat ukuran droplet yang besar, sehingga mengakibatkan data yang didapatkan menjadi tidak baik. 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. PEG 4000 merupakan faktor yang dominan dalam menentukan sifat fisis viskositas krim ekstrak etil asetat tomat. 2. Didapatkan area komposisi optimum PEG 4000 dan Tween 80 dalam formula krim ekstrak etil asetat tomat melalui superimposed contour plot, namun tidak valid karena terdapat hasil yang berada di luar range.

B. SARAN

1. Perlu dilakukan uji efektivitas zat aktif pada sediaan dan penetapan kadar likopen pada masing-masing formula yang telah dibuat. 2. Perlu dilakukan variasi komposisi ekstrak tomat dalam sediaan krim ekstrak etil asetat tomat. 3. Perlu dilakukan uji pelepasan zat aktif untuk mengetahui kemampuan pelepasan zat aktif dari sediaan krim. 4. Perlu dilakukan uji untuk mendapatkan ekstrak dengan kandungan likopen lebih banyak dan tidak memerlukan tambahan bahan pengisi pada ekstrak.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMBINASI PEG 400 DAN PEG 4000 SEBAGAI BASIS SALEP TERHADAP SIFAT FISIK DAN PENGARUH KOMBINASI PEG 400 DAN PEG 4000 SEBAGAI BASIS SALEP TERHADAP SIFAT FISIK DAN KECEPATAN PELEPASAN BENZOKAIN.

1 3 17

PENGARUH KOMBINASI PEG 400 DAN PEG 4000 SEBAGAI BASIS SALEP TERHADAP SIFAT FISIK DAN KECEPATAN PENGARUH KOMBINASI PEG 400 DAN PEG 4000 SEBAGAI BASIS SALEP TERHADAP SIFAT FISIK DAN KECEPATAN PELEPASAN ASAM BENZOAT.

0 1 6

Pengaruh SPAN 80 dan TWEEN 80 sebagai surfaktan terhadap sifat fisis dan stabilitas fisis emulsi ekstrak etanol biji kluwak dengan aplikasi desain faktorial.

2 56 145

Pengaruh texapon® n70 sebagai surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan desain faktorial.

2 37 139

Pengaruh tween 80 sebagai surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan desain faktorial.

0 4 112

Pengaruh texapon® n70 sebagai surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan desain faktorial

1 23 137

Pengaruh tween 80 sebagai surfaktan dan peg 4000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan metode desain faktorial

1 3 118

Pengaruh tween 80 sebagai surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan desain faktorial

8 63 110

Efek span 80 dan tween 80 sebagai emulgator terhadap sifat fisis dan stabilitas emulsi oral A/M ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia L.) : apikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 150

Pengaruh Texapon® N70 sebagai Surfaktan dan PEG 4000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat buah tomat dengan metode desain faktorial - USD Repository

0 0 115