Uji Validitas Uji Reliabilitas Multikolinieritas

Yaitu pengumpulan data penelitian pada kondisi tertentu kemungkinan tidak memerlukan kehadiran peneliti. Pertanyaan peneliti dan jawaban responden dapat dikemukakan secara tertulis melalui kuisoner. Teknik ini memberikan tanggungjawab kepada responden untuk membaca dan menjawab pertanyaan. Indriantoro,Nur dan Supomo,Bambang 2008:154.

3.4 Teknik Analisis data Uji Hipotesis

3.4.1 Teknik Analisis

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sejauh mana kuisoner mengukur yang diinginkan. Suatu kuisoner dinyatakan valid apabila pertanyaan pada kuisoner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisoner tersebut. Valid atau tidaknya alat ukur atau kuisoner tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. Apabila kolerasi antara skor total dengan skor masing-masing pertanyaan signifikan, maka dapat dikatakan alat pengukuran tersebut mempunyai validitas. Ghozali, 2001:49. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas di gunakan untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisoner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas dapat dilihat dari nilai Cronbach’s Alpha,yaitu tekhnik pengujian reliabilitas suatu kuisioner yang jawaban atau tanggapannya berupa pilihan. Cronbach’s Alpha di peroleh instrument variabel di nyatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha lebih besar 0,60 Ghozali,2001:45. Kriteria pengujian: 1. Jika nilai alpha 0,60 berarti pernyataan reliabel. 2. Jika nilai alpha 0,60 berarti pernyataan tidak reliabel.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya adalah menggunakan metode Kolmogorov Smirnov. Apabila nilai signifikasi kolmogorov Smirnov yang dihasilkan 0,05, maka distribusi data adalah normal. Pedoman dalam mengambil Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. keputusan apakah sebuah distibusi data mengikuti distribusi normal adalah: 1. Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5 , maka distribusi adalah tidak normal. 2. Jika nilai signifikansi nilai Probabilitasnya lebih besar dari 5, maka distibusi adalah normal. Sumarsono, 2004:40-43.

3.4.1.1 Uji Asumsi Klasik

Persamaan regresi linier berganda harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator yang berarti pengambilan keputusan uji f dan uji t tidak diperbolehkan untuk bisa dikatakan sebagai alat ukur BLUE, maka persamaan regresi harus memenuhi ketiga asumsi berikut: a. Tidak boleh terjadi Multikolinieritas. b. Tidak boleh terjadi Autokolerasi. c. Tidak boleh terjadi Heterosedastisitas. Apabila salah satu dari ketiga asumsi tersebut dilanggar, maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE, sehingga pangambilan putusan uji f dan uji t menjadi bias. Berikut ini adalah penguraian singkat tiga asumsi tersebut diatas :

1. Multikolinieritas

Menurut Ghozali 2001:63, uji multikolinieritas bertujuan untuk manguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. antara variabel bebas independen . Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas : a. Menghitung nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabek bebas bilamana yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Apa bila VIF lebih besar dari 10 maka ini berarti terdapat multikolinier pada persamaan regresi linier. b. Nilai koefisien determinan berganda Rsquare tinggi. c. Menganalisis matrik kolerasi variabel bebas, jika antar variabel bebas ada kolerasi yang ckup tinggi umumnya diatas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas.

2. Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)

2 71 67

Studi deskriptif tentang respon mahasiswa akuntansi terhadap minat memasuki Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) pasca dikeluarkannya PMK nomor 25/PMK.01/2014: studi empiris pada tiga Universitas Negeri di Jakarta

0 8 132

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi(PPAK).

0 16 16

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi(PPAK).

0 5 15

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “ VETERAN “ JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI ( PPAk ).

0 1 96

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk).

1 4 88

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)

0 0 20

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “ VETERAN “ JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI ( PPAk )

0 0 18

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA UPN ”VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) SKRIPSI

0 0 17

SKRIPSI “ PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI ( PPAk ) ” Yang diajukan Reny Astianingrum 0813010036FEAK

0 0 20