Analisa Bahan Baku Biji Buah Nangka Hasil Analisa Kadar Glukosa Setelah Hidrolisa Hasil Kurva Pertumbuhan

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Program Studi S-1 Teknik kimia Fakultas Teknologi Industri – UPN “Veteran” Jatim . BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV.1 Analisa Bahan Baku Biji Buah Nangka

Berdasarkan hasil analisa bahan awal biji buah nangka diperoleh data sebagai berikut : Tabel IV.1 Kadar Glukosa dan Kadar Pati pada biji buah nangka No Parameter Hasil 1 Kadar Glukosa 7,94 2 Kadar Pati 9,02 Sumber : Laboratorium Kesehatan Surabaya

IV.2 Hasil Analisa Kadar Glukosa Setelah Hidrolisa

Tabel IV.2 Analisa kadar glukosa dari hasil hidrolisa No Parameter Hasil 1 Glukosa 10,47 Sumber : Laboratorium Penelitian dan Konsultasi Industri 34 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Program Studi S-1 Teknik kimia Fakultas Teknologi Industri – UPN “Veteran” Jatim .

IV.3 Hasil Kurva Pertumbuhan

Tabel IV.3 Berat endapan selama 24 jam dalam pembuatan kurva pertumbuhan mikroorganisme Jam Berat gr 0,5745 2 0,5767 4 0,5752 6 0,5782 8 0,6041 10 0,7058 12 0,7058 14 0,7059 16 0,5992 18 0,4897 20 0,4578 22 0,4132 24 0,4075 Gambar IV.1 Pertumbuhan mikroorganisme berdasarkan waktu Gambar IV.1 Kurva Pertumbuhan Mikroorganisme 35 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Program Studi S-1 Teknik kimia Fakultas Teknologi Industri – UPN “Veteran” Jatim . Pada gambar IV.1 menunjukkan bahwa kurva pertumbuhan bakteri mengalami empat fase yaitu fase lag yang mana Saccharomyces Cerevisiae mulai beradaptasi untuk tumbuh,ditunjukkan pada waktu 0 sampai 6 jam.Hal ini dikarenakan sel mulai mengalami perubahan komposisi kimiawi dan ukuran untuk siap membelah diri.Kemudian dilanjutkan dengan fase log pada waktu 6 sampai 10 jam.Pada fase log ini sel membelah diri dengan laju konstan sehingga keadaan pertumbuhan seimbang.Setelah itu pada waktu 10 sampai 14 jam terjadi fase stasioner.Pada fase ini jumlah sel relatif tetap karena jumlah sel yang membelah relatif sama dengan jumlah sel yang mati.Darkuni 2001 menjelaskan bahwa pada fase ini sel menjadi kecil karena sel tetap membelah walaupun ketersediaan nutrisi pada medium sudah berkurang. Dan waktu selanjutnya merupakan fase kematian dimulai dari jam ke 14 setelah inokulasi . Fase ini ditandai dengan gambar pertumbuhan mulai menurun. Hal tersebut karena persediaan nutrisi untuk saccharomyces cerevisiae mulai berkurang atau habis. Tujuan dari pembuatan kurva pertumbuhan untuk mengetahui fase eksponensial dari Saccharomyces Cerevisiae. Penggunaan stater inokulum pada fase eksponensial diharapkan untuk mempercepat perbanyakan jumlah sel Saccharomyces Cerevisiae pada saat fermentasi berlangsung. Sehingga berdasarkan data,waktu yang terbaik untuk memasukkan starter ke dalam fermentor atau media fermentasi adalah pada fase log atau eksponensial yakni pada jam ke 6. 36 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Program Studi S-1 Teknik kimia Fakultas Teknologi Industri – UPN “Veteran” Jatim .

IV.4 Hasil Fermentasi