26 mengeluarkan saham baru dan cenderung untuk menggunakan jumlah pinjaman
juga semakin besar.
Dalam penelitian ini ukuran perusahaan di-proxy dengan nilai logaritma
natural dari total asset, mengacu pada penelitian Kartini dan Tulus 2008. Secara sistematik dirumuskan sebagai berikut:
Size = Ln Total Aktiva
2.2.5.2. Risiko bisnis
Berdasarkan pengertian resiko menurut Brigham dan Houston 2000: 178, risiko didefinisikan sebagai peluang atau kemungkinan terjadinya beberapa
peristiwa yang tidak menguntungkan. Risiko bisnis adalah ketidakpastian yang melekat dalam proyeksi tingkat pengembalian aktiva masa depan yang dihadapi
oleh perusahaan dalam menjalani kegiatan bisnisnya.
Kebijakan mengenai struktur modal melibatkan trade off antara risiko dan tingkat pengembalian, penambahan hutang memperbesar risiko perusahaan tetapi
sekaligus juga memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan. Risiko yang semakin tinggi akibatnya memperbesar hutang cenderung menurunkan harga
saham, tetapi meningkatnya pengembalian yang diharapkan akan menaikkan harga
saham tersebut Weston dan Brigham.
Menurut pecking order theory, perusahaan dengan cash flow yang sangat fluktuatif akan menyadari bahwa penggunaan hutang yang penuh resiko akan
kurang menguntungkan dibanding dengan ekuitas, sehingga perusahaan dipaksa untuk menggunakan ekuitas untuk memenuhi pendanaan perusahaan guna
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
27 menghindari financial distress Zou Xiaou, 2006 dalam setiawan 2006. Oleh
karena itu, menurut pecking order theory, risiko bisnis perusahaan berpengaruh
negatif terhadap struktur modal.
Dalam penelitian ini, variabel risiko bisnis yang digunakan adalah Return On Equity ROE. Return On Equity merupakan suatu pengukuran dari penghasilan
income yang tersedia bagi para pemilik perusahaan baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen atas modal yang diinvestasikan di dalam
perusahaan. Semakin tinggi return atau penghasilan yang diperoleh semakin baik
kedudukan pemilik perusahaan Syamsuddin,2009: 65.
Risiko bisnis dapat diukur dengan deviasi standar dari Return on Equity
ROE, mengacu pada penelitian Utami 2009. Secara sistematik dirumuskan sebagai berikut:
x
100
S
=
2.2.5.3. Profitabilitas
Profitabilitas dari sudut manajemen menyangkut efektivitas manajemen dalam menggunakan total aktiva seperti yang tercatat dalam neraca. Efektivitas
dinilai dengan menghubungkan laba bersih yang didefinisikan dengan berbagai cara
terhadap aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba.
Menurut Brigham dan Houston 2006: 43, perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat pengembalian atas investasi yang sangat tinggi menggunakan
hutang yang relatif sedikit. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan
melakukan sebagian besar pendanaan secara internal.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
28 Dalam penelitian ini, variabel profitabilitas yang digunakan adalah Net
Profit Margin. Net Profit Margin merupakan rasio antara laba bersih yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh expenses termasuk pajak dibandingkan
dengan penjualan. Semakin tinggi NPM, semakin baik operasi suatu perusahaan. Suatu NPM dikatakan baik akan sangat tergantung dari jenis industri perusahaan itu
berusaha Syamsuddin: 2009: 62.
Secara sistematik dirumuskan sebagai berikut: x 100
2.2.6. Pengaruh Variabel Independen Terhadap Struktur Modal Variabel