Pengertian Struktur Modal Pengertian dan Teori Struktur Modal

19 harus mempunyai jumlah minimum modal yang diperlukan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Modal sendiri yang bersifat permanen akan tetap tertanam dalam perusahaan dan dapat diperhitungkan pada setiap saat untuk memelihara kelangsungan hidup dan melindungi perusahaan dari risiko kebangkrutan. Modal sendiri merupakan sumber dana yang paling tepat untuk diinvestasikan pada aktiva tetap yang bersifat permanen dan investasi-investasi yang menghadapi risiko kerugian yang relative kecil, karena suatu kerugian atau kegagalan dari investasi tersebut dengan alasan apapun merupakan tindakan membahayakan bagi kontinuitas kelangsungan hidup perusahaan.

2.2.3. Pengertian dan Teori Struktur Modal

2.2.3.1. Pengertian Struktur Modal

Dalam pembahasan mengenai struktur modal maka yang menjadi perhatian utama adalah penggunaan modal berdasarkan jenisnya, karena persoalan struktur modal adalah persoalan penentuan komposisi antara modal asing yang berupa hutang jangka panjang dan modal sendiri. Akan tetapi struktur modal mempunyai hubungan dengan struktur finansial. Hal ini disebabkan struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan. Menurut Horne dan Wachowicz 2007: 232, struktur modal adalah bauran atau proporsi pendanaan permanen jangka panjang perusahaan yang diwakili oleh hutang, saham preferen dan saham biasa. Menurut Harjanti 2007, struktur modal merupakan pilihan pendanaan perusahaan antara hutang dan ekuitas. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 20 Menurut Sawir 2005: 10, struktur modal adalah pendanaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham. Menurut Mardiyanto 2009, struktur modal didefinisikan sebagai komposisi dan proposi utang jangka panjang dan ekuitas saham preferen dan saham biasa yang ditetapkan perusahaan. Menurut Rodoni dan Ali 2010, struktur modal adalah proposi dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan dimana dana yang diperoleh menggunakan kombinasi atau paduan sumber yang berasal dari dana jangka panjang yang terdiri dari dua sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan. Menurut Margaretha 2005: 119 bahwa struktur keuangan menggambarkan susunan keseluruhan kredit neraca yang terdiri atas hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal sendiri, jika hutang sesungguhnya realisasi berada dibawah target, pinjaman perlu ditambah. Dengan demikian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan struktur modal adalah bagian dari struktur keuangan dimana mencerminkan perimbangan hutang jangka menengah dengan modal sendiri. 2.2.3.2. Teori Struktur Modal a. Agency Theory Menurut Arifin 2005: 80, Model pertama yang sering disingkat dengan Trade Off model saja, berasumsi bahwa struktur modal suatu perusahaan ditentukan dengan pertimbangan manfaat pengurangan pajak ketika hutang meningkat di satu Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 21 sisi dan meningkatnya agency cost ketika hutang meningkat pada sisi yang lain. Ketika pengurangan pajak masih lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan agency cost maka perusahaan masih bisa meningkatkan hutangnya dan peningkatan hutang harus dihentikan ketika pengurangan pajak atas tambahan hutang tersebut sudah lebih rendah dibandingkan dengan peningkatan agency cost. b. Asymmetric Information dan Signaling Theory Isyarat atau signal menurut Brigham dan Houston 2000: 36 adalah suatu tindakan yang diambil manajemen memandang prospek perusahaan. Dalam Brigham dan Houston 2000: 36, perusahaan dengan prospek yang menguntungkan akan mencoba menghindari penjualan dan mengusahakan setiap modal baru yang diperlukan dengan cara lain-lain, termasuk penggunaan hutang yang melebihi target struktur modal yang normal. Perusahaan dengan prospek yang kurang menguntungkan akan cenderung untuk menjual sahamnya. Pengumuman emisi saham oleh suatu perusahaan umumnya merupakan suatu sinyal bahwa manajemen memandang prospek perusahaan tersebut suram. Apabila suatu perusahaan menawarkan penjualan saham baru, lebih sering dari biasanya, maka harga sahamnya akan menurun, karena menerbitkan saham baru berarti memberikan isyarat yang negative yang kemudian dapat menekan harga saham sekalipun prospek perusahaan cerah. Asymetric information atau ketidaksamaan informasi menurut Brigham dan Houston 2000: 35 adalah situasi dimana manajer memiliki informasi yang berbeda yang lebih baik mengenai prospek perusahaan daripada yang dimiliki Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 22 investor. Asymetri informasi ini terjadi berdasarkan ide bahwa manajer yang memiliki informasi bagus tentang perusahaan dan akan berusaha menyampaikan informasi tersebut kepada investor luar agar harga saham perusahaan meningkat.

c. Packing Order Theory

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH STRUKTUR MODAL, BEBAN BUNGA, DAN RETURN ON ASSET TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA INDUSTRI AUTOMOTIVE AND ALLIED PERUSAHAAN PADA INDUSTRI AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCT YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 6

ANALISIS PENGARUH STRUKTUR MODAL, BEBAN BUNGA, DAN RETURN ON ASSET TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA INDUSTRI AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCT YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 6

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCT YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 84

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCT YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 145

ANALISIS STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 1 67

(ABSTRAK) PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 0 3

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 2 107

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2011 (STUDI KASUS PADA SEKTOR AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCT)

0 0 16

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCT YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2010 SKRIPSI

0 0 22

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCT YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 23