2.3.3 Analyze
Tahap ini merupakan langkah operasional ketiga dalam program peningkatan kualitas Six Sigma. Pada tahap ini yang perlu diperhatikan adalah
beberapa hal sebagai berikut :
1. Menentukan kapabilitaskemampuan dari proses.
Process capability merupakan suatu ukuran kinerja kritis yang menunjukkan proses mampu menghasilkan sesuai dengan spesifikasi
produk yang telah ditetapkan oleh manajemen berdasarkan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan.
Keberhasilan implementasi program peningkatan kualitas Six Sigma ditunjukkan melalui peningkatan kapabilitas proses dalam menghasilkan
produk menuju tingkat kegagalan nol. Kemampuan proses didefinisikan sebagai “ukuran statistik dari variansi yang inheren pada suatu peristiwa
tertentu dalam proses yang stabil.” Cpm =
2 2
6 s
T x
LSL USL
Dimana : Cpm = indeks kapabilitas proses Process Capability Indeks USL = batas spesifikasi atas Upper Specification Limit
LSL = batas spesifikasi bawah Lower Specification Limit T = target
s = standart deviasi x
= arithmetic mean Kriteria penilaian indeks kapabilitas proses sebagai berikut :
Cpm 2,00 : maka proses dianggap mampu capable
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Cpm = 1,00 – 1,99 : maka proses dianggap mampu namun perlu upaya upaya giat untuk peningkatan kualitas menuju
target perusahaan berkelas dunia. Cpm 1,00
: maka proses dianggap tidak mampu not capable Semakin tinggi Cpm menunjukkan bahwa output proses itu semakin
mendekati nilai spesifikasi target kualitas yang diinginkan pelanggan. Menurut Gasperz, 2002 bahwa analisis kapabilitas proses Cpm dan
Cpk tidak dapat diterapkan pada data atribut karena data tersebut mengikuti pola distribusi binomium. Data atribut sering berbentuk kategori
atau klasifikasi seperti : baikburuk, suksesgagal. 2.
Mengidentifikasi sumber–sumber dan akar penyebab kecacatan atau kegagalan. Untuk mengidentifikasi sumber-sumber penyebab kegagalan,
dapat menggunakan Fishbone diagram cause and effect diagram. Dengan analisa cause and effect, manajemen dapat memulai dengan akibat sebuah
masalah, atau dalam beberapa kasus, merupakan akibat atau hasil yang diinginkan dan membuat daftar terstruktur dari penyebab potensial.
Setelah akar-akar penyebab dari masalah yang ditemukan, dimasukkan ke dalam cause and effect diagram yang telah mengkategorikan sumber-
sumber penyebab berdasarkan prinsip 7M, yaitu : 1
Manpower tenaga kerja . 2
Machines mesin-mesin . 3
Methods metode kerja . 4
Material bahan baku dan bahan penolong . 5
Media surat kabar.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6 Motivation motivasi .
7 Money keuangan .
Pzydek, 2002
2.3.4 Improve