Sedangkan polyester merupakan daya kenyal serat polyester sangat tinggi, sehingga dalam keadaan kering maupun basah akan cepat kembali ke bentuk yang
semula., bagaimanapun kusutnya. Karena sifat thermoplastisnya, plisse dan lipatan kain tidak akan hilang dalam udara lembab, juga tidak kalau dicuci dengan
air panas. Tenunan polyester tahan sinar dan pengaruh udara dan air tidak akan masuk kedalam seratnya yang licin itu, sehingga tidak akan mempengaruhi bentuk
dan daya kenyalnya. Diantara serat-serat polyester, Dacron adalah serat buatan Amerika yang
pertama dipergunakan untuk pakaian pria, karena bentuknya tidak berubah biarpun dalam udara yang lembab. Pencampuran serat polyester dengan serat
alam ini ternyata memperdalam kualitas hasil dalam campuran itu.
2.11.2 Proses Produksi Kemeja
Untuk pembuatan kemeja dimulai dari bahan dasar yaitu kapas, dari kapas proser pembuatan kain selanjutnya untuk membuat kain kaos disebut proses
pemintalan atau proses spinning. Proses spinning yakni suatu proses mengolah kapas atau polyeter menjadi benang. Benang-benang tersebut lalu diproses dan
dijadikan kain, lalu dijadikan beberapa bagian baju sepeti bagian kerah, lengan, saku, kancing dan juga accesoris yang digunakan, lalu dikaitkan menjadi satu
berdasarkan modelnya.
2.12 Penelitian Pendahulu
Sebagai komparasi untuk penelitian yang terkait maka dicantumkan pula judul, pembahasan, dan kesimpulan dari penelitian pendahulu.
Moses L. Singgih dan Renanda tahun 2008 dengan judul :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Peningkatan Kualitas Produk Kertas Dengan Menggunakan Pendekatan Six Sigma Di Pabrik Kertas Y
Pendahuluan Kualitas merupakan salah satu jaminan yang diberikan dan harus dipenuhi
oleh perusahaan kepada pelanggan, karena kualitas suatu produk merupakan salah satu kriteria penting yang menjadi pertimbangan pelanggan dalam memilih
produk. Kualitas juga merupakan salah satu indikator penting bagi perusahaan untuk
dapat eksis di tengah ketatnya persaingan dalam dunia industri, oleh karena itu, diperlukan perbaikan dan peningkatan kualitas secara terus-menerus dari
perusahaan sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan pelanggan. Kondisi diatas berlaku juga pada PT. Y merupakan salah satu perusahaan yang
menghasilkan berbagai macam kertas dan berusaha untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas, mengingat salah satu tujuannya adalah menghasilkan
produk kertas yang bermutu dengan harga yang kompetitif baik dipasar domestik maupun international. Kualitas yang baik adalah kualitas yang mendekati
sempurna sesuai yang diinginkan pelanggan zero defect. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini dilakukan untuk mengukur dan melakukan perbaikan
kualitas agar dapat mengurangi variabilitas output terhadap spesifikasi ukuran dengan menggunakan DMAIC Define, Measure, Analyze, Improve, Control
pada Six Sigma. Indentifikasi dan Perumusan Masalah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Permasalahan yang dihadapi oleh PT. Y adalah terdapat variabilitas output terhadap spesifikasi ukuran yang telah ditentukanbsehingga diperlukan upaya
peningkatan kualitas untuk mengurangi variabilitas output tersebut. Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah: 1. Dari data historis pada awal penelitian, pada tahap Measure diperoleh
bahwa terdapat nilai kapabilitas proses untuk masing-masing parameter yaitu:
a. Brightness: nilai kapabilitas prosesnya sebesar 0,53 dan nilai sigmanya sebesar 3,15 yang memiliki DPMO sebesar 50.447.
b. L: nilai kapabilitas prosesnya sebesar 0,47 dan nilai sigmanya sebesar 2,95 yang DPMO sebesar 73.489.
c. a: nilai kapabilitas prosesnya sebesar 0,26 dan nilai sigmanya sebesar 2,30 dan memiliki DPMO sebesar 211.873.
d. b: nilai kapabilitas prosesnya sebesar 0,28 dan nilai sigmanya sebesar 2,36 dan memiliki DPMO sebesar 194.358.
2. Dari hasil perolehan nilai kapabilitas proses, nilai sigma dan DPMO pada keempat parameter tersebut, bisa dikatakan bahwa proses produksi kertas
tersebut belum mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
3. Berdasarkan pada analisa FMEA, penyebab yang paling berpengaruh terhadap penyimpangan warna adalah dari faktor manusia. Selanjutnya dari
faktor machine, metode dan material.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4. Prioritas yang utama dalam melakukan tindakan perbaikan berdasarkan pada FMEA adalah memberikan peringatan kepada operator agar tidak
melakukan kesalahan dalam pengontrolan. 5. Konfirmasi hasil perhitungan nilai sigma dan kapabilitas proses setelah
perbaikan adalah sebagai berikut: a. Brightness: nilai sigma meningkat menjadi 3,50 dengan DPMO sebesar
22.750 dan kapabilitas proses juga meningkat menjadi 0,68. b. L: nilai sigma meningkat menjadi 3,10 dengan DPMO sebesar 54.799
dan kapabilitas proses juga meningkat menjadi 0,60. c. a: nilai sigma meningkat menjadi 2,70 dengan DPMO sebesar 115.070
dan kapabilitas proses juga meningkat menjadi 0,33. d. b: nilai sigma meningkat menjadi 2,50 dengan DPMO sebesar 158.655
dan kapabilitas proses juga meningkat menjadi 0,31.
E.V. Yuliana Wibisono, tahun 2007 dengan judul :
Usaha Penurunan Persentase Cacat Ring Piston Tipe 4ja1 Pada Proses Habanakashi Mesin Besly
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengukur kinerja proses produksi dari segi tingkat DPM dan level sigma
PT. Baninusa Indonesia saat ini. 2. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas proses
produksi ring piston tipe 4JA1 jenis 2nd ring. 3. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas proses
produksi ring piston tipe 4JA1 jenis 2nd ring.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4. Menentukan tindakan perbaikan apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kualitas ring piston tipe 4JA1 jenis 2nd ring.
5. Mengetahui hasil penerapan tindakan perbaikan terhadap kinerja produksi ring piston tipe 4JA1 jenis 2nd ring dari segi tingkat DPM dan level sigma
di PT. Baninusa Indonesia. Kesimpulan
Proses produksi di PT. Baninusa Indonesia dibagi 2, yaitu proses produksi pengecoran dan proses produksi pemesinan. Pada proses produksi
pemesinan, terdapat 7 stasiun pemeriksaan kualitas, sehingga DPM dan tingkat sigma untuk setiap proses tidak sama. Berdasarkan perhitungan
DPM dan analisis diagram pareto, maka tindakan perbaikan yang harus diprioritaskan untuk dilakukan adalah perbaikan pada proses habanakashi.
Penerapan parameter proses terbaik berdasarkan hasil dari perancangan eksperimen pada proses habanakashi di mesin besly, mampu mengurangi
variansi proses secara signifikan dan mampu mengurangi rata-rata persentase cacat pada proses habanakashi secara signifikan yaitu sebesar
2.682.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
43
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di CV. Fariz Colletion yang beralamatkan di Jalan A. Yani RT.02 RW.03 Jiken Tulangan Sidoarjo. Waktu pengambilan data
dilakukan pada bulan Maret 2011 sd data yang dibutuhkan terpenuhi.
3.2. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
Identifikasi variabel berada di tahap Define, tahap ini merupakan awal dari
siklus DMAIC pada pola berpikir Six Sigma. Dimana variabel yang ditentukan adalah sebagai berikut:
3.2.1. Identifikasi Variabel
a. Variabel Bebas Variabel yang mempengaruhi variabel lain dalam penelitian variabel terikat.
Dalam penelitian ini variabel yang dimaksud antara lain:
Jahitan tidak rapi
Terdapat noda pada kain
Jumlah kancing kurang
Penempatan ukuran baju yang salah
Terdapat bekas jahitan pada kain b. Variabel Terikat
Variabel yang nilainya tergantung dari variasi perubahan variabel bebas. Variabel terikat yang dipengaruhi variabel bebas disini adalah :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.