Teknik Pengambilan Sampel METODE PENELITIAN

41

3.2 Teknik Pengambilan Sampel

3.2.1 Obyek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dan yang menjadi unit samplingnya adalah Mahasiswa Progdi Akutansi Angkatan 2010. 3.2.2 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti Sugiyono, 2001 : 57. Berdasarkan perolehan data yang bersumber dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa timur, populasi mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur adalah 189 Mahasiswa.

3.2.3 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang di pelajari dari sampel itu. Kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif mewakili Sugiono, 2001: 58. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 42 Teknik proportionate stratified random sampling digunakan bila populasi mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Suatu organisasi yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah dari populasi yang telah ditetapkan Sugiono, 2001:59. Yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah Mahasiswa FE progdi Akuntasi Uninersitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur angkatan 2010 konsentrasi akuntansi publik yang berjumlah 42 mahasiswa.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik dari dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil kuisioner yang biasa dilakukan peneliti. Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data. Metode dalam teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut : 1. Study Kepustakaan Yaitu mempelajari dan memahami buku literature atau sumber lain yang ada di perpustakaan terutama berkaitan dengan Pemahaman Akuntansi. 2. Study Lapangan, meliputi : - Observasi Mengemukakan hal-hal yang diobservasi dengan kata lain langsung mendatangi objek penelitian. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 43 - Kuesioner Teknik angket kuesioner merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respons atas daftarr pertanyaan tersebut. Daftar pertanyaan dapat bersifat terbuka jika jawaban tidak ditentukan sebelumnya sedangkan bersifat tertutup jika alternatif-alternatif harapan telah disediakan. Instrumen yang berupa lembar daftar pertanyaan tadi dapat berupa angket kuesioner, checklist ataupun skala Umar, 2009:49 3.3.1 Metode Analisis 3.3.1.1 Tehnik Analisis Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least Square PLS, metode Partial Least Square PLS merupakan metode analisis yang powerful karena dapat diterapkan pada semua skala data, tidak membutuhkan banyak asumsi dan ukuran sampel tidak harus besar. PLS selain dapat digunakan sebagai konfirmasi teori juga dapat digunakan untuk membangun hubungan yang belum ada landasan teorinya atau untuk pengujian proposisi Ghozali, 2008:18. 1. Rancangan Model Struktural Inner Model Merupakan model yang menspesifikasi hubungan antar variabel laten atau bisa juga dikatakan menggambarkan hubungan antar variabel laten Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 44 berdasarkan substantive theory Ghozali, 2008:22. Perancangan Model Struktural hubungan antar variabel laten didasarkan pada rumusan masalah atau hipotesis penelitian. Persamaan Model Struktural: η 1 = γ 11 ξ 1 + γ 12 ξ 2 + γ 13 ξ 3 + ζ Keterangan: η = Variabel Laten Endogen Variabel Terikat ξ = Variabel Laten Eksogen Variabel Bebas γ = Koefisien pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen ζ = Galat model struktural Yamin, 2011: 38 2. Rancangan Model Measurement Outer Model Merupakan model yang menspesifikasi hubungan antara variabel laten dengan indikator-indikatornya atau bisa dikatakan bahwa outer model mendefinisikan bagaimana setiap indikator berhubungan dengan variabel latennya Ghozali, 2008:22. Hubungan antar variabel laten dengan variabel indikatornya bersifat reflektif yaitu perubahan pada variabel laten akan mempengaruhi indikator sebaliknya perubahan pada indikator tidak akan mempengaruhi variabel laten Yamin, 2011:10 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 45 Persamaan Model Pengukuran Variabel Eksogen Bebas: X 1 = X 1 1 +  1 X 2 = X 2  1 +  2 X 3 = X 3  1 +  3 Keterangan: X adalah varibel indikator yang dipengaruhi variabel eksogen  adalah variabel laten eksogen X adalah loading faktor variabel eksogen  adalah galat pengukuran pada variabel eksogen. Yamin, 2011: 37 Persamaan Model Pengukuran Variabel Endogen Terikat Y 1 = Y 1  1 +  1 Y 2 = Y 2  1 +  2 Y 3 = Y 3  1 +  3 Dan seterusnya sampai Y 8 = Y 8  1 +  8 Keterangan: Y adalah variabel indikator yang dipengaruhi variabel endogen  adalah variabel laten endogen Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 46 Y adalah loading faktor variabel endogen  adalah galat pengukuran pada variabel endogen. Yamin, 2011:38 3. Evaluasi Goodness Of Fit Outer Model Dievaluasi berdasarkan substantive conten-nya yaitu dengan melihat signifikansi dan weight yang meliputi: a. Convergent Validity. Nilai convergen validity adalah nilai loading faktor pada variabel laten dengan indikator-indikatornya. Nilai yang diharapkan lebih besar dari 0,5. b. Discriminant Validity. Merupakan nilai cross loading faktor yang berguna untuk mengetahui apakah konstruk memiliki diskriminan yang memadai yaitu dengan cara membandingkan nilai loading pada konstruk yang dituju harus lebih besar dibandingkan dengan nilai loading dengan konstruk yang lain. Metode lain yang dapat digunakan adalah membandingkan nilai akar Average Variance Extracted AVE setiap konstruk dengan korelasi antar konstruk dengan konstruk lainnya dalam model. Dimana nilai AVE atau Cross Loading lebih besar dari 0,05. c. Composite Reliability Nilai batas yang diterima untuk tingkat reliabilitas composit adalah lebih besar dari 0,7. Metode lain yang dapat digunakan adalah dengan Cronbach Alpha, nilai yang diharapkan lebih besar dari 0,6 untuk semua konstruk. Bimo, 2013 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 47 4. Evaluasi Goodness Of Fit Inner Model Diukur dengan menggunakan Q-Square predictive relevance dimana intrprestasi Q² sama dengan koefisien determinasi total pada regresi. Model persamaan untuk Q-Square adalah: Q 2 = 1 – 1 – R 1 2 1 – R 2 2 1 – R 3 2 1 – R 4 2 Keterangan: R adalah R-Square variabel endogen dalam model

3.3.1.2 Uji Hipotesis

Hipotesis statistik untuk outer model adalah: Ho : λi = 0 : indikator yang digunakan memprediksi variabel laten. H1 : λi ≠ 0 : Indikator yang digunakan tidak dapat memprediksi variabel laten. Hipotesis Statistik untuk inner model adalah: H1 : γi = 0 : Terdapat pengaruh kecerdasan emosional terhadap pemahaman akuntansi. H1 : γi ≠ 0 : Tidak terdapat pengaruh kecerdasan emosional terhadap pemahaman akuntansi. H2 : γi = 0 : Terdapat pengaruh kecerdasan intelektual terhadap pemahaman akuntansi. H2 : γi ≠ 0 : Tidak terdapat pengaruh kecerdasan intelektual terhadap pemahaman akuntansi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 48 H3 : γi = 0 : Terdapat pengaruh kecerdasan spiritual terhadap pemahaman akuntansi. H3 : γi ≠ 0 : Tidak terdapat pengaruh kecerdasan spiritual terhadap pemahaman akuntansi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ), KECERDASAN INTELEKTUAL (IQ), DAN KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

0 2 107

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA UPN VETERAN JATIM JURUSAN AKUNTANSI.

0 0 87

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA UPN VETERAN JATIM JURUSAN AKUNTANSI.

0 0 87

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ), KECERDASAN INTELEKTUAL (IQ), DAN MINAT BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKTIVIS ORGANISASI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 0 111

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 1 90

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA UPN VETERAN JATIM JURUSAN AKUNTANSI

0 0 19

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ), KECERDASAN INTELEKTUAL (IQ), DAN KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)

0 0 27

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL (IQ), KECERDASAN SPIRITUAL (SQ), DAN KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI (STUDI KASUS PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI PURWOKERTO)

0 1 17

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL (IQ), KECERDASAN SPIRITUAL (SQ), DAN KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI (STUDI KASUS PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI PURWOKERTO) - repository perpustakaan

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Kecerdasan - PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL (IQ), KECERDASAN SPIRITUAL (SQ), DAN KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI (STUDI KASUS PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI PURWOKERTO) - repository perpustakaan

0 0 20