Pengendalian intern LANDASAN TEORI
yang berasal dari luar, pengalaman serta tingginya kedudukan mereka, seberapa jauh keterlibatan dan ketajaman pengamatan atas
aktivitas manajemen, ketepatan tindakan yang diambil, seberapa sulit pertanyaan yang diajukan kepada manajemen, dan sifat serta
luasnya interaksi dengan auditor internal maupun ekstern. 4 Filosofi dan Gaya Operasi Manajemen
Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar yang menjadi parameter bagi perusahaan dan karyawannya. Sedangkan gaya
operasi adalah suatu ide manajer tentang bagaimana operasi suatu entitas harus dilaksanakan. Banyak karakteristik yang membentuk
filosofi dan gaya operasi manajemen, dan memiliki dampak terhadap lingkungan pengendalian. Karakteristik tersebut meliputi:
pendekatan yang diambil untuk mengambil dan memonitor risiko bisnis, penekanan pada kontak-kontak informal langsung dengan
manajer kunci atau pada sistem kebijakan tertulis yang formal, indikator kinerja, dan laporan penyimpangan, kebiasaan dan
tindakan terhadap pelaporan keuangan, pemilihan prinsip akuntansi alternatif, kehati-hatian dan konservatif dalam
mengembangkan taksiran akuntansi, serta kebiasaan dalam mengolah informasi dan fungsi akuntansi serta personalia.
5 Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah suatu kerangka untuk perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian dan pemantauan aktivitas mencakup pembagian wewenang dan pembebanan tanggungjawab dalam
suatu organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. 6 Perumusan Kewenangan dan Tanggungjawab
Perumusan kewenangan dan tanggungjawab
adalah pengalokasian berbagai sumber daya yang dimiliki perusahaan,
serta cara untuk memudahkan pertanggungjawaban konsumsi sumber daya perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan.
Perumusan kewenangan dan tanggungjawab merupakan lanjutan dari pengembangan struktur organisasi. Hal ini mencakup
deskripsi pekerjaan setiap lini organisasi serta tentang bagaimana dan kepada siapa kewenangan dan tanggungjawab diberikan.
7 Kebijakan dan Praktik di Bidang Sumber Daya Manusia. Kebijakan dan praktik di bidang sumber daya manusia adalah
suatu metode yang dimiliki perusahaan untuk merekrut karyawannya, mengembangkan kompetensi, menilai prestasi, dan
memberikan kompensasi atas prestasi yang dimiliki karyawan. Sistem pengendalian intern tidak terlepas dari sumber daya
manusia. Struktur pengendalian dikatakan efektif atau tidak tergantung kepada kebijakan dan praktik tentang sumber daya
manusia yang dianut, yang akan menentukan apakah personil perusahaan memiliki tingkat integritas yang diharapkan, nilai-nilai
etika, dan kompetensi. b. Perhitungan risiko
Perhitungan risiko adalah proses mengidentifikasi dan menilai risiko-risiko yang dihadapi dalam mencapai tujuan perusahaan.
Setelah teridentifikasi manajemen harus menentukan bagaimana mengelolamengendalikannya. Untuk tujuan pelaporan keuangan,
yaitu identifikasi, analisis dan pengelolaan risiko suatu perusahaan berkenaan dengan penyusunan laporan keuangan yang disajikan secara
wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum. Proses penentuan risiko entitas mempertimbangkan kejadian eksternal dan
internal serta situasi yang mampu mempengaruhi kesanggupan manajemen untuk melakukan prosedur akuntansi yang konsisten
dengan asersi manajemen pada laporan keuangan. Menurut COSO yang dikutip dari Mulyadi 2002:188 yang termasuk dalam
perhitungan risiko yaitu : 1 Identifikasi Risiko
Organisasi menetapkan tujuan secara keseluruhan dengan kejelasan yang cukup untuk memungkinkan risiko terhadap
pencapaian tujuan
di seluruh
entitas. Organisasi
mempertimbangkan potensi kecurangan di setiap proses organisasi terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
2 Analisis Risiko Organisasi menganalisis risiko sebagai dasar untuk menentukan
bagaimana risiko harus dikelola. 3 Pengelolaan Risiko
Organisasi mengidentifikasi dan menilai perubahan yang dilakukan sehingga dapat mempengaruhi sistem pengendalian
intern yang membantu untuk pencapaian tujuan perusahaan. c. Informasi dan komunikasi
Informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang diolah dengan cara tertentu sehingga mempunyai arti bagi penerima.
Informasi diperlukan entitas untuk melaksanakan tanggung jawab pengendalian intern untuk mendukung pencapaian tujuannya.
Sedangkan komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak kepada pihak lain. Komunikasi bersifat terus-menerus
yang menyediakan, berbagi, dan memperoleh informasi yang diperlukan. Komunikasi mencakup komunikasi intern dan komunikasi
ekstern, komunikasi intern sebagai sarana untuk menyebarkan informasi ke seluruh organisasi agar seluruh karyawan menerima
pesan yang jelas dari manajer senior yang mengontrol tanggung jawab. Sedangkan komunikasi ekstern sebagai sarana untuk menyediakan
informasi kepada pihak ekstern dalam menanggapi kebutuhan dan harapan pihak ekstern.
Menurut Anastasia Diana dan Lilis Setiawati 2011:91 Informasi dan Komunikasi terdiri dari :
1 Mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi yang valid. Perusahaan harus mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi
yang valid. Misalnya, perusahaan harus mencatat semua pengeluaran kas dalam suatu periode. Jika ada pengeluaran kas
yang tidak tercatat maka akan mengakibatkan ketidaksesuaian antara kas dalam catatan perusahaan dengan kas yang sebenarnya
dimiliki perusahaan. 2 Mengklasifikasikan transaksi sebagaimana seharusnya.
Perusahaan harus mengklasifikasikan transaksi sebagaimana seharusnya agar pencatatan transaksi tepat. Misalkan pengeluaran
kas diklasifikasikan secara tidak tepat sebagai aset, maka aset bersih akan dinyatakan terlalu berlebih.
3 Mencatat transaksi pada periode akuntansi yang tepat. Perusahaan dituntut untuk melakukan pencatatan transaksi sesuai
dengan periode yang tepat dikarenakan apabila perusahaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melakukan pencatatan tidak sesuai dengan periode yang ada, maka akan menyesatkan pengguna laporan keuangan.
4 Menyajikan transaksi dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan secara tepat.
Perusahaan dituntut untuk menyajikan transaksi dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan secara tepat agar laporan keuangan
dapat dipertanggungjawabkan dan dapat diandalkan sehingga akan membantu dalam pengambilan keputusan.
d. Aktivitas Pengendalian Menurut Haryono Jusup 2001:263 aktivitas pengendalian
adalah kebijakan dan prosedur yang membantu meyakinkan bahwa perintah manajemen telah dijalankan. Kebijakan dan prosedur tersebut
membantu meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan telah dijalankan untuk mencapai tujuan perusahaan. Aktivitas pengendalian
memiliki berbagai tujuan dan diterapkan pada berbagai jenjang organisasi dan fungsi. Kebijakan dan prosedur yang membantu
meyakinkan bahwa perintah manajemen telah dijalankan. Kebijakan dan prosedur tersebut membantu meyakinkan bahwa tindakan yang
diperlukan telah dijalankan untuk mencapai tujuan perusahaan. Aktivitas pengendalian memiliki berbagai tujuan dan diterapkan pada
berbagai jenjang organisasi dan fungsi. Aktivitas pengendalian yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
relevan pada suatu audit laporan keuangan bisa dikelompokkan dengan cara :
a. Pengendalian pengolahan informasi : Menurut Mulyadi 2002:190 pengendalian pengolahan informasi
ini merupakan hal yang paling penting dalam aktivitas audit, yang diarahkan pada risiko yang berkaitan dengan pemberian otorisasi,
kelengkapan dan ketelitian transaksi. Perusahaan besar maupun perusahaan kecil dalam hal ini sudah banyak yang menggunakan
komputer untuk mengolah informasi untuk berbagai keperluan dan terutama dalam sistem akuntansi. Pengendalian pengolahan
informasi dikelompokkan sebagai berikut : 1. Pengendalian umum
Pengendalian umum berhubungan dengan pengoperasian pusat data secara keseluruhan yang antara lain meliputi
pengorganisasian pusat data, perangkat keras dan penerapan sistem perangkat lunak beserta pemeliharaannya, termasuk
juga prosedur backup. Menurut Mulyadi 2002:190 poengendalian umum dikelompokkan menjadi sebagai berikut:
a Struktur organisasi sebagai pusat pengolahan data Struktur organisasi mancakup berbagai bidang yang ada di
perusahaan, masing-masing bidang tersebut sudah diberikan tugas, wewenang dan tanggungjawab masing-
masing. Dengan adanya struktur organisasi ini maka dapat dilaksanakan pengolahan data terkait dengan pengeluaran
kas. b Prosedur dan standar untuk perubahan program
Setiap dilakukan perubahan program harus membuat daftar mengenai hal-hal yang akan diperbarui, serta harus disusun
dan disetujui oleh manajemen dan pemakai program. Semua perubahan program harus diuji, kebijakan, prosedur
dan standar yang digunakan untuk pemberian persetujuan, modifikasi, pengujian dan dokumentasi perubahan harus
diperiksa. c Pengembangan sistem
Pengembangan sistem dapat berupa penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama
secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang sudah ada untuk menyelesaikan persoalan perusahaan.
d Pengoperasian fasilitas pengolahan data Masing-masing fasilitas pengolahan data memiliki cara
pengoperasian tersendiri.
Pengoperasian fasilitas
pengolahan data tersebut harus dilakukan dengan baik agar data dapat diolah dengan baik dan menghasilkan data yang
mampu menjadi informasi yang akurat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pengendalian aplikasi Pengendalian aplikasi berhubungan dengan pengolahan jenis
transaksi tertentu, seperti pembuatan faktur untuk pelanggan, pembayaran kepada pemasok, dan penyiapan daftar gaji.
Pengendalian aplikasi ini dikelompokkan sebagai berikut : a Prosedur otorisasi yang memadai
Tujuan utama dari prosedur otorisasi yang memadai adalah untuk menjamin bahwa transaksi-transaksi telah diotorisasi
oleh personil manajemen yang berwenang. Otorisasi bisa berupa otorisasi umum atau otorisasi khusus. Otorisasi
umum berhubungan dengan kondisi umum yang menaungi transaksi yang diotorisasi, seperti daftar harga standar
produk dan kebijakan kredit dalam penjualan yang tidak dilakukan secara tunai. Otorisasi khusus berhubungan
dengan pemberian transaksi untuk kasus-kasus tertentu, misalnya transaksi yang bersifat tidak rutin, seperti
penerbitan saham atau pemberian otorisasi pembelian aktiva tetap.
b Perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang cukup
Dokumen merupakan bukti terjadinya transaksi mencakup harga, sifat, dan syarat-syarat transaksi. Contoh dokumen
misalnya check, faktur dan kontrak-kontrak. Dokumen harus ditandatangani atau dicap yang dapat digunakan
sebagai dasar untuk menetapkan pertanggungjawaban atas pelaksanaan dan pencatatan transaksi. Dokumen yang
bernomor urut tercetak bermanfaat dalam menjaga pengendalian dan pertanggungjawaban yang menjain
bahwa semu transaksi telah dicatat dan tidak ada transaksi yang dicatat lebih dari sekali.
Catatan mencakup segala macam catatan yang diselenggarakan perusahaan, misalnya faktur penjualan dan
check. Ikhtisiar tersebut secara independen dibandingkan dengan catatan lain yang berisi kumpulan dari catatan
harian untuk memastikan bahwa semua transaksi telah dicatat.
c Pengecekan independen Pengecekan independen menyangkut verifikasi atas
pekerjaan yang dilakukan sebelumnya oleh orang lain atau bagian lain, atau kebenaran penilaian dari jumlah yang
dicatat. Pengecekan independen dapat dilakukan dengan frekuensi yang berbeda-beda, pengecekan secara manual
bisa dilakukan secara harian atas seluruh transaksi atau transaksi tertentu. Pengendalian program komputer bisa
diterapkan pada sekelompok transaksi yang diolah bersama-sama atau pada masing-masing transaksi.
b. Pemisahan tugas Pemisahan tugas dimaksudkan untuk manjamin bahwa seseorang
tidak melakukan perangkapan tugas yang tidak boleh dirangkap. Tugas-tugas dipandang tidak bisa dirangkap dari sudut
pengendalian apabila terdapat kemungkinan seseorang melakukan kekeliruan atau ketidakberesan dan kemudian dalam posisi yang
lain dapat melakukan penyelewengan. Menurut Anastasia Diana dan Lilis Setiawati 2011:89 terdapat tiga pekerjaan yang harus
dipisahkan agar karyawan tidak memiliki peluang untuk mencuri harta perusahaan dan memalsukan catatan akuntansi, ketiga
pekerjaan tersebut adalah : 1. Fungsi penyimpan harta
Fungsi penyimpan harta ini meliputi pemegang kas, pemegang persediaan yang berwenang untuk mengisi buku cek, dan orang
yang berwenang untuk menyetorkan cek dari konsumen ke bank.
2. Fungsi pencatat Fungsi pencatat ini meliputi kegiatan untuk menyiapkan
dokumen transaksi, mencatat ke dalam jurnal dan buku besar, membuat rekonsiliasi, dan menyusun laporan.
3. Fungsi otorisasi transaksi bisnis Fungsi otorisasi ini diwujudkan dalam bentuk tanda tangan
dalam dokumen sebagai tindakan untuk memulai sebuah transaksi.
c. Pengendalian fisik atas kekayaan dan catatan Pengendalian fisik berhubungan dengan pembatasan dua jenis
akses terhadap aktiva dan catatan-catatan penting, yaitu akses fisik secara langsung dan akses tidak langsung melalui pembuatan atau
pengolahan dokumen, seperti order penjualan dan voucher pengeluaran yang memberi persetujuan untuk menggunakan atau
menjual aktiva. Pengendalian ini terutama berhubungan dengan alat-alat atau atuan pengamanan atas aktiva, dokumen-dokumen,
catatan-catatan dan program komputer atau file. Pengendalian fisik atas kekayaan dan catatan dikelompokkan sebagai berikut :
1. Pengamanan fisik aset dan catatan perusahaan Aktivitas ini terdiri dari pengamanan fisik terhadap akses fisik
secara langsung, dan akses tidak langsung. Pengendalian ini terutama berhubungan dengan alat-alat dan aturan pengamanan
atas aktiva, catatan-catatan, dokumen-dokumen dan program komputer atau file. Misalkan adanya lemari besi anti api,
gudang berkunci, atau pengamanan diluar perusahaan mencakup akses masuk.
2. Pengamanan yang memadai terhadap akses atas aktiva dan catatan akuntansi
Keamanan yang memadai meliputi pembatasan akses ke tempat penyimpanan aset dan catatan perusahaan untuk menghindari
terjadinya pencurian aset dan data atau informasi perusahaan. Misalkan adanya pembatasan akses masuk ke gudang hanya
pada orang-orang yang diberi wewenang oleh perusahaan, diberinya alarm pada setiap akses masuk gudang, pengawasan
ini dimaksudkan untuk mengurangi terjadinya risiko pencurian. 3. Melakukan backup
Melakukan backup berarti memindahkan atau menyalin kumpulan informasi data yang tersimpan di dalam hardsik
komputer yang biasanya dilakukan dari satu perangkat atau lokasi ke perangkat atau lokasi lain. Backup ini sangat berguna
sebagai pengendalian perusahaan apabila data fisik perusahaan hilang.
4. Otorisasi atas arsip data dan akses ke program komputer Setiap dokumen atau data yang akan diarsip harus mendapatkan
otorisasi dari pihak yang memiliki kewenangan memberikan otorisasi, dan untuk akses ke program komputer, catatan-catatan
komputer, file data, dan program harus dibatasi hanya pada petugas yang ditunjuk perusahaan. Penggunaan password, kunci
dan badge identitas adalah cara-cara yang biasa digunakan untuk mengontrol akses.
d. Review kinerja Review atas kinerja mencakup review dan analisis yang dilakukan
oleh manajemen atas Mulyadi 2002:194 : 1. Laporan yang meringkas rincian jumlah yang tercantum dalam
akun buku pembantu 2. Kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan jumlah menurut
anggaran, prakiraan, atau jumlah tahun yang lalu. 3. Hubungan antara serangkaian data keuangan dengan data non
keuangan Manajemen menggunakan review semacam ini terutama untuk
menilai kinerja, namun manajemen dapat menggunakannya juga untuk tujuan lain seperti yang dilakukan auditor dengan prosedur
review analitis dalam perencanaan audit. Cara yang dapat dilakukan yaitu dengan membandingkan data menurut laporan
dengan harapan manajemen sendiri, maka manajemen akan dapat mendeteksi bagian mana yang memiliki risiko tinggi.
e. Pemonitoran Pemonitoran adalah proses yang memungkinkan kualitas desain
pengendalian intern serta operasinya berjalan. Hal ini dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diwujudkan melalui beberapa prosedur terpisah atau melalui aktivitas yang berjalan. Para auditor internal perusahaan dapat mengawasi
aktivitas entitas dalam bentuk prosedur yang terpisah. Mereka mengumpulkan bukti kecukupan pengendalian melalui pengujian
pengendalian, kemudian memberitahukan kekuatan dan kelemahan pengendalian pada pihak manajemen. Menurut James Hall 2007 dan
COSO Framework 2013, Pemonitoran terdiri dari : 1 Supervisi yang efektif
Supervisi yang efektif meliputi pelatihan terhadap karyawan, memonitor kinerja karyawan, mengkoreksi kesalahan yang mereka
lakukan, serta mengamankan harta dengan mengawasi karyawan yang memiliki akses terhadap harta perusahaan. Supervisi sangat
penting, terutama di perusahaan kecil yang tidak memiliki pemisahan tugas yang cukup memadai.
2 Pengauditan internal Pengauditan internal meliputi :
a Evaluasi kepatuhan karyawan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen, dan terhadap aturan atau regulasi yang berlaku.
b Evaluasi terhadap efektivitas dan efisiensi manajemen.
Menurut Mulyadi 1993 : 519 pengendalian intern yang baik mengharuskan setiap pengeluaran kas dilakukan dengan cek dan untuk
pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek dilakukan melalui dana kas kecil yang diselenggarakan dengan imprest system. Pengeluaran kas dengan
cek dapat menjamin diterimanya pembayaran tersebut oleh perusahaan yang berhak menerimanya dan memungkinkan dilibatkannya pihak ketiga untuk ikut
serta mengawasi pengeluaran kas perusahaan. Unsur pengendalian intern dalam pengeluaran kas dengan cek dirancang dengan merinci unsur organisasi, sistem
otorisasi dan prosedur pencatatan, dan unsur praktik yang sehat.