standar deviasi pada ketidakpuasan citra tubuh sebesar 16 dibulatkan. Maka dapat ditentukan kategorisasi pada ketidakpuasan terhadap citra
tubuh pada dewasa awal adalah:
Tabel 4.9 Norma Kategorisasi Ketidakpuasan terhadap Citra Tubuh
Skala Rentang Skor Kategorisasi
Jumlah Persentasi
Ketidakpuasan Citra Tubuh
X 33 Rendah
3 0,90
33 ≤ X 65
Sedang 304
97,50 65
≤ X Tinggi
4 1,60
Total 311
100
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 3 subjek atau sekitar 0,90 memiliki ketidakpuasan terhadap citra tubuh yang rendah.
Sedangkan sebanyak 304 subjek atau sekitar 97,50 memiliki ketidakpuasan terhadap citra tubuh yang sedang. 4 subjek atau 1,60
memiliki ketidakpuasan terhadap citra tubuh yang tinggi.
E. Analisis Data Penelitian
1. Uji Asumsi
Dalam pengujian korelasional terdapat dua macam uji asumsi adalah uji normalitas dan uji linieritas.
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 16.00 for Windows dengan metode
Kolmogorov-Smirnov Test. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.9.1 Hasil Uji Normalitas
Kolmogorov- Smirnov
a
Shapiro-Wilk Statistic Df Sig.
Statistic Df
Sig. Perfectionism
.053 311 .037 .993 311
.145 BD
.065 311 .003 .992 311
.084 a. Lilliefors Significance Correction
Bedasarkan hasil data SPSS 16.00 for windows di atas terlihat bahwa nilai p = 0,037 pada variabel
perfeksionisme. Sedangkan pada variabel ketidakpuasan terhadap citra tubuh bernilai p = 0,003. Dari persebaran
yang diperolah oleh kedua variabel memiliki nilai p kurang dari 0,05. Disimpulkan bahwa variabel
perfeksionisme dan variabel ketidakpuasan terhadap citra tubuh berada dalam distrubusi tidak normal. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa sampel dianggap tidak berasal dari populasi normal sehingga uji hipotesis
menggunakan metode non-parametrik. Data yang tidak normal ini dapat disebabkan oleh
alat ukur yang kurang netral yang diujikan pada subjek yang kurang sesuai dengan populasi sebenarnya. Perlunya
kecermatan dalam memilih atau membuat alat ukur sangat menentukan kenormalan data yang diteliti.
b. Uji Linearitas
Uji liniearitas dalam penelitian ini menggunakan test of linearity dengan SPSS 16.00 for windows Santoso,
2010.
Berdasarkan tabel tes of linearity atau uji linieritas di atas terlihat bahwa nilai Linierity p = 0,000 dan nilai F
sebesar 29,094. Sehingga variabel perfeksionisme memiliki hubungan yang linear dengan variabel
ketidakpuasan terhadap citra tubuh.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.00 for windows dengan metode Spearman.
Tabel 4.9.2 Hasil Uji Linearitas
Sum of Squares
Df Mean
Square F
Sig. Perfectionism
BD Between Groups Combine
d 36700.103 36 1019.447 2.464 .000
Linearity 12037.886
1 12037.886 29.094 .000 Deviation
from Linearity
24662.218 35 704.635 1.703 .011
Within Groups 113370.688 274
413.762 Total
150070.791 310 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai koefisien korelasi r = 0,260 dan positif, serta nilai signifikansi sebesar
0,000. Dari nilai tersebut signifikansinya kurang dari 0,05 maka dapat diartikan bahwa kedua variabel memiliki hubungan yang
signifikan. Nilai koefisien korelasi bernilai positif, maka dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang positif antara perfeksionisme
dan ketidakpuasan terhadap citra tubuh. Disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai tingkat perfeksionime seseorang, maka
semakin tinggi pula tingkat ketidakpuasan terhadap citra tubuh yang dimiliki. Dari pemaparan di atas dapat dikatakan bahwa
hipotesis yang diajukan oleh peneliti diterima. Selain hipotesis yang dapat disimpulkan dari tabel di atas,
nilai koefisien determinasi juga dapat ditentukan. Nilai koefisien determinasi dapat dihasilkan dari nilai kuadrat koefisien korelasi.
Hal ini bertujuan untuk melihat sejauh mana sebuah variabel
Tabel 4.9.3 Hasil uji Hipotesis
Perfectionism BD
Spearmans rho
Perfectionism Correlation Coefficient 1.000
.260 Sig. 1-tailed
. .000
N 311
311 BD
Correlation Coefficient .260
1.000 Sig. 1-tailed
.000 .
N 311
311 . Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed.
berhubungan dengan variabel lainnya. Maka dari itu, dapat dihitung dengan nilai kuadrat koefisien korelasi sebesar 0,260
adalah 0,067. Dapat disimpulkan bahwa perfeksionisme berhubungan dengan ketidakpuasan terhadap citra tubuh hanya
sebesar 6,7.
F. Pembahasan