34
BAB III METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional
dengan menghubungkan variabel A dan variabel B. Menurut Azwar 2009,
penelitian korelasional bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variabel A memiliki hubungan dengan variabel B. Penelitian ini untuk melihat
hubungan antara perfeksionisme dan ketidakpuasan terhadap citra tubuh pada dewasa awal.
B. VARIABEL PENELITIAN
Variabel dalam penelitian ini adalah: 1.
Variabel A Variabel A dalam penelitian ini adalah perfeksionisme
2. Variabel B
Variabel B dalam penelitian ini adalah ketidakpuasan terhadap citra tubuh
C. DEFINISI OPERASIONAL 1. Perfeksionisme
Perfeksionisme merupakan kecenderungan individu untuk berjuang terus-menerus dengan menerapkan standar yang tinggi pada diri sendiri
yang dipengaruhi oleh pikiran dan perasaan tidak aman atas penolakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dari lingkungan. Perfeksionisme diukur dengan skala M-CUP Measure of Constructs Underlying Perfectionism.
2. Ketidakpuasan terhadap citra tubuh
Ketikdakpuasan terhadap citra tubuh merupakan sebuah pikiran, perasaan dan perilaku individu yang cenderung negatif terhadap
penampilan tubuh yang dimiliki. Ketidakpuasan terhadap citra tubuh diukur menggunakan skala ketidakpuasan citra tubuh yang dibuat oleh
peneliti berdasarkan tiga aspek adalah pikiran, perasaan dan perilaku.
D. SUBJEK PENELITIAN
Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan non- probability sampling dengan teknik convenience sampling. Penggunaan
teknik sampling ini memberi kemudahan dalam pengambilan data menurut kriteria yang dipilih Noor, 2010 yaitu:
1. Dawasa awal laki-laki dan perempuan yang memiliki usia
berkisar antara 18 tahun sampai 30 tahun 2.
Belum menikah 3.
Sedang menempuh pendidikan atau sedang dalam proses penyelesaian tugas pekerja.
Kriteria di atas dapat diketahui dengan menyediakan formulir identitas diri kepada subjek.
E. METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA 1. Metode
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode survay. Peneliti menggunakan skala yang berisi pernyataan-pernyataan
mengenai aspek yang telah disusun sedemikian rupa sehingga respon individu terhadap pernyataan tersebut dapat diberi skor dan
diinterpretasikan. Alat yang digunakan oleh peneliti tersusun atas 2 skala adalah skala A mengenai perfeksionisme dan skala B mengenai
ketidakpuasan terhadap citra tubuh. Penelitian menggunakan survey melalui google drive, hal ini
dikarenakan pada awal penyebaran skala secara langsung hampir sebagian besar subjek tidak melengkapi jawaban. Selain itu, penyebaran survey
dalam situasi libur semester bagi para mahasiswa, sehingga kesulitan untuk mendapatkan banyak subjek. Dari beberapa alasan di atas, peneliti
mengambil langkah dengan menyebarkan survey menggunakan akun google drive, di mana subjek dapat mengisi dimanapun mereka berada.
2. Alat Pengumpulan Data a.
Perfeksionisme
Pengukuran perfeksionisme menggunakan skala M-CUP Measure of Constructs Underlying Perfectionism. Skala ini
dibuat oleh Stairs dkk 2012 dalam bentuk bahasa Inggris kemudian diadaptasi kedalam bahasa Indonesia oleh peneliti. Skala
M-CUP mengukur sembilan komponen yang ada dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perfeksionisme. Alat ukur ini menggunakan skala likert adalah skala 1 sangat tidak setuju, skala 2 tidak setuju, skala 3 netral,
skala 4 setuju, dan skala 5 sangat setuju. Skala M-CUP hanya menggunakan opsi favorable oleh peneliti sebelum dan setelah
diadaptasi.
Tabel 3.1 Blueprint dan Distribusi Item Perfeksionisme
Aspek Favorable
Jumlah Persentase
Standar tinggi 1, 12, 27, 34, 40, 44
6 9,23
Keteraturan 2, 7, 13, 21, 28, 35, 41,
45, 52 9
13,84
Perfeksionis terhadap orang
lain
3, 15, 22, 29, 37, 47, 62 7
10,76
Reaktivitas terhadap
kesalahan
18, 31, 43, 50, 51, 57, 60, 63
8 12,30
Detil dan pemeriksa
8, 14, 36, 46, 53 5
7,69 Kepuasan
4, 9, 16, 23, 30, 42, 48, 54, 58
9 13,84
Ketidakpuasan 5, 10, 17, 24, 38, 49, 55,
56, 61, 64 10
15,38
Persepsi tekanan dari orang lain
6, 11, 19, 25, 32, 59, 65 7
10,76
Pikiran hitam putih
20, 26, 33, 39 4
6,15
Jumlah 65
100
Tabel 3.2 Pemberian Skor pada Skala Perfeksionisme
Pilihan Jawaban Favorable
Sangat Tidak Setuju 1
Tidak Setuju 2
Netral 3
Setuju 4
Sangat Setuju 5
b. Ketidakpuasan Citra Tubuh
Ketidakpuasan citra tubuh diukur menggunakan skala ketidakpuasan terhadap citra tubuh yang dibuat oleh peneliti. Pada
variabel ketidakpuasan citra tubuh dibuat skala sesuai dengan aspeknya. Peneliti membuat item sesuai aspek kognisi, afeksi dan
perilaku yang merupakan acuan dalam ketidakpuasan citra tubuh. Skala dalam variabel ini menggunakan skala likert, skala 1
menunjukkan sangat setuju, skala 2 menunjukkan tidak setuju, skala 3 menunjukkan setuju, dan skala 4 menunjukkan sangat
setuju.
Tabel 3.3 Pemberian Skor pada Ketidakpuasan terhadap Citra
Tubuh Pilihan Jawaban
Favorable Unfavorable
Sangat Setuju 4
1 Setuju
3 2
Tidak Setuju 2
3 Sangat Tidak Setuju
1 4
Tabel 3.4 Blueprint dan Distribusi Item Ketidakpuasan terhadap Citra
Tubuh Aspek
No. Item Jumlah
Prosentase Favourable
Unfavourable 1. Kognitif
a. Penampilan b. TubuhBadan
c. Berat Badan d. Tinggi badan
2, 8, 24, 55,60, 3, 25,34, 43, 54,
7, 30,40,57,58, 4, 12, 15, 44, 49
20 33,3
2. Afektif
a. Penampilan b. TubuhBadan
c. Berat Badan d. Tinggi badan
5,13, 22, 45, 53 9, 28, 36, 48, 59
1, 11, 20, 38, 47 14, 16, 32, 41,50
20 33,3
3. Perilaku
a. Penampilan b. TubuhBadan
c. Berat Badan d. Tinggi badan
5, 21, 23, 29, 31 10, 18, 33, 46,56
6, 19, 37 ,42, 51 17, 26, 27, 39,52
20 33,3
Jumlah 60
100
F. VALIDITAS, RELIABILITAS DAN SELEKSI ITEM 1. Validitas Skala
Validitas tes adalah tingkat kecermatan dan ketepatan alat ukur mengenai apa yang hendak diukur Azwar, 1999.
a. Perfeksionisme
Skala perfeksionisme merupakan skala adaptasi, maka diperlukan penerjemahan. Penerjemahan skala menjadi hal
yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian. Metode PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penerjemahannya menggunakan metode Back translation. Penerjemahan dengan metode Back translation hingga uji coba
skala merupakan validasi isi dari skala yang digunakan dalam penelitian ini.
Dalam metode ini, beberapa orang yang menguasai ilmu psikologi menerjemahkan skala bahasa Inggris ke bahasa
Indonesia. Setelah itu, skala yang sudah diterjemahkan tersebut diterjemahkan kembali ke dalam bahasa inggris oleh ahli
bahasa yang tidak mengetahui sama sekali mengenai skala psikologi. Kemudian penerjemah kedua merupakan seseorang
yang setidak-tidaknya pernah tinggal diluar negeri yang menggunakan bahasa inggris selama 2 tahun. Setelah itu, hasil
terjemahan dibandingkan dengan skala asli untuk mendapatkan item terbaik. Skala disajikan kepada 5 orang dewasa awal
untuk mengetahui pemahaman dari sampel subjek. Skala diuji coba pada beberapa subjek dewasa awal dengan rentang usia
18-30 tahun. Hal tersebut digunakan untuk mengetahui pemahaman dan jangka waktu yang digunakan untuk
menyelesaikannya. Apabila kalimat kurang dipahami, maka peneliti mendiskusikan kembali dengan moderator supaya
kalimatnya mudah dipahami Skala asli M-CUP memiliki hubungan yang tinggi
dengan skala kepribadian seperti neurotik, self esteem dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kecemasan Stair, Smith, Zapolski, Combs dan Settles, 2012. Skala ini dikembangkan dari skala Frost multidimentional
perfectionis Frost dkk, 1990, Almost Perfect Scale-Ravised Slanley dkk, 2001, Perfectionism Questionnaire Rheaume
dkk, 2000, dan beberapa skala perfeksionis lainnya. Penelitian tersebut menggambarkan validitas skala asli M-CUP baik.
b. Ketidakpuasan citra tubuh
Validitas skala ketidakpuasan citra tubuh yang digunakan yaitu validitas isi content validity. Validitas isi
ditentukan oleh professional judgment dalam proses menelaah Azwar, 1999. Skala terlebih dahulu diperiksa oleh
professional judgment mengenai item-item pada setiap aspek yang diukur.
2. Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan tingkat konsistensi alat ukur Azwar, 2011. Hasil pengukuran dapat dipercaya jika diukur pada kelompok yang
sama dan memiliki hasil yang relatif sama dalam pengukuran selanjutnya, selama aspek yang diukur belum berubah. Reliabilitas penelitian ini
menggunakan koefisien Alpha-Cronbach. Dengan menggunakan Alpha- Cronbach maka dapat ditetapkan jika koefisien reliabilitas minimum
sebesar 0,70. Semakin hasilnya maka semakin memadai pula alat ukur tersebut untuk digunakan dalam penelitian.
a. Perfeksionisme
Skala asli Measure of Constructs Underlying Perfectionism M-CUP menunjukkan reliabilitas yang baik. Reliabilitas M-CUP
dilihat dari skor alpha cronbach yaitu lebih dari 0.80 Stairs, Smith, Zapolski, Combs dan Settles, 2012. Hal tersebut
menunjukkan reliabilitas M-CUP tergolong baik. Setelah dilakukan adaptasi dan dilakukan uji coba maka
didapatkan reliabilitas dari perfeksionisme melalui koefisien Alpha-Chronbach r adalah 0,950. Reliabilitas perfeksionisme
sangat baik dan memadai untuk dilakukannya penelitian.
b. Ketidakpuasan Citra Tubuh
Skala ketidakpuasan citra tubuh diuji dengan pendekatan Alpha Chronbach. Setelah dilakukan uji coba, skala ketidakpuasan
terhadap citra tubuh memperoleh koefisien Alpha-Chronbach sebesar r 0,921 yang berarti memiliki reliabilitas yang baik.
4. Seleksi Item
Seleksi item terlihat dari hasil uji coba melalui SPSS. Besar korelasi item ini bergerak dari 0-1. Semakin tinggi nilai korelasi antar
item dan semakin mendekati angka 1, maka dapat dikatakan bahwa item tersebut baik. Jika pada hasil corrected item total nilainya kurang
dari 0,30 maka dikatakan jika item tersebut kurang bagus. Sebaliknya apabila nilainya lebih besar dari 0,30 maka item-itemnya memiliki
daya diskriminasi tinggi yang artinya baik untuk digunakan dalam penelitian. Jika tidak memungkinkan semua item lebih besar daripada
0,30, maka standar bisa diturunkan hingga 0,25 Azwar, 1999.
a. Perfeksionisme
Pada skala perfeksionisme yang merupakan skala adaptasi yang terdiri dari 9 aspek yaitu standar tinggi,
keteraturan, perfeksionis terhadap orang lain, reaktivitas terhadap kesalahan, persepsi tekanan dari orang lain,
ketidakpuasan, detil dan pemeriksa, kepuasan, dan pikiran hitam putih. Dari hasil uji coba terdapat satu aspek yang
tidak mendukung untuk digunakan di dalam penelitian yaitu aspek kepuasan. Pada budaya kolektif, respon yang
terjadi adalah semua item kepuasan memiliki nilai rendah yang seluruhnya dibawah 0,25.
Skala perfeksionisme terdiri dari 65 item yang di uji coba. Setelah di uji coba, terdapat 18 item yang gugur, 9
diantaranya adalah aspek kepuasan. Item lainnya tersebar pada aspek ketidakpuasan 3 item, keteraturan 2 item,
perfeksionis terhadap orang lain 2 item, persepsi tekanan dari orang lain 1 item, dan reaktivitas terhadap kesalahan
1 item. Dengan mempertimbangkan bias budaya maka peneliti tidak menggunakan aspek kepuasan dengan
persetujuan peneliti utama with permission, Smith 2016. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.5 Distribusi Item Final Perfeksionisme setelah Uji Coba
Aspek Favorable
Jumlah Persentase
Standar tinggi 1, 8, 21, 27,
32, 35 6
12,76 Keteraturan
2, 5, 9, 16, 22, 33, 36
7 14,89
Perfeksionis terhadap orang
lain
3, 11, 12, 23, 29
5 10,63
Reaktivitas terhadap
kesalahan
13, 24, 34, 39, 40, 44,
45 7
14,89
Detil dan pemeriksa
6, 10, 28, 37, 41
5 10,63
Kepuasan 12, 18, 30,
38, 42, 43, 46
7 14,89
Ketidakpuasan 4, 7, 14, 19,
25, 47 6
12,76
Persepsi tekanan dari orang lain
15, 20, 26, 31
4 8,51
Jumlah 47
100
b. Ketidakpuasan Terhadap Citra Tubuh
Pada ketidakpuasan terhadap citra tubuh, terdapat 60 pernyataan yang dibuat oleh peneliti berdasarkan aspek
kognitif, afektif dan perilaku. Dari hasil uji coba, terdapat 39 item yang gugur dalam variabel ketidakpuasan terhadap
citra tubuh. 39 item tersebut terdiri dari 13 item pada aspek kogitif, 13 item pada aspek afektif dan 13 item pada aspek
perilaku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berikut hasil distribusi item final yang digunakan dalam penelitian:
Tabel 3.6 Distribusi Item Final Ketidakpuasan terhadap Citra Tubuh
setelah Uji coba Aspek
No. Item Jumlah
Prosentase Favourable
Unfavourable 1. Kognitif
a. Penampilan b. TubuhBadan
c. Berat Badan d. Tinggi badan
1, 19, 21 9
14 8, 18
7 33,3
2. Afektif
a. Penampilan b. TubuhBadan
c. Berat Badan d. Tinggi badan
10 2, 13
12, 17 4, 5
7 33,3
3. Perilaku
a. Penampilan b. TubuhBadan
c. Berat Badan d. Tinggi badan
16 11, 15
6, 7, 20 3
7 33,3
Jumlah 21
100
G. TEKNIK ANALISIS DATA
1. Uji Asumsi a Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Analisis data
menggunakankan metode kolmogorov-smirnov test. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.00 for windows.
b Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk melihat model yang
dibangun mempunyai hubungan linear atau tidak. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara
variabel A dengan variabel B. Pengujian ini dilakukan dengan teknik Compare mean dengan menggunakan program SPSS 16.00
for windows. 2. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis menggunakan korelasi Pearson apabila data yang telah diuji normal dan menggunakan statistik parametrik. Namun,
apabila data tidak normal, maka dilakukan pengujian dengan statistik non parametrik adalah Spearman dengan SPSS 16.00 for windows.
H. Pelaksanaan Uji Coba