54
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data 1. PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
Berdasarkan perhitungan rasio yang telah dilakukan pada PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk maka untuk menentukan tingkat
kesehatan perusahaan tersebut dilakukan dengan cara: a. Menghitung besarnya nilai dari tiap rasio
1 Besarnya tingkat imbalan kepada pemegang saham ROE
ROE =
100 X
Sendiri Modal
Pajak Setelah
Laba
Tabel 5.1: Perhitungan Tingkat Imbalan Kepada Pemegang Saham ROE
Tahun Laba Setelah Pajak
Rp Modal Sendiri
Rp ROE
2003 245.690.000.000
1.511.292.000.000 16,3
2004 419.802.000.000
1.689.263.000.000 24,9
2005 467.060.000.000
2.052.660.000.000 22,8
2006 485.670.000.000
2.295.460.000.000 21,2
2 Besarnya tingkat imbalan
loyed CapitalEmp
investasi ROI ROI
= 100
X Penyusutan
EBIT Employed
Capital
Tabel 5.2: Perhitungan Tingkat Imbalan Investasi ROI
Tahun EBIT+Penyusutan
Rp Capital Employed
ROI
2003 978.055.000.000
2.030.192.000.000 48,1
2004 1.325.191.000.000
2.385.141.000.000 55,6
2005 1.466.373.000.000
2.839.690.000.000 51,6
2006 1.553.556.000.000
3.107.734.000.000 50
3 Besarnya rasio kas Cash Ratio
CashRatio= X100
Lancar Hutang
pendek jangka
berharga surat
bank Kas
Tabel 5.3: Perhitungan Rasio Kas Cash Ratio
Tahun Kas+Bank+Surat
Berharga Jangka Pendek Rp
Hutang Lancar Rp
Cash Ratio 2003
594.897.000.000 349.010.000.000
170,5 2004
993.730.000.000 433.166.000.000
229,4 2005
1.229.900.000.000 463.035.000.000
265,4 2006
1.295.035.000.000 431.533.000.000
300,1
4 Besarnya rasio lancar Current Ratio
Current Ratio =
X100 Lancar
Hutang Lancar
Aktiva
Tabel 5.4: Perhitungan Rasio Lancar Current Ratio
Tahun Aktiva Lancar
Rp Hutang Lancar
Rp Current Ratio
2003 1.295.669.000.000
349.010.000.000 371,2
2004 1.638.657.000.000
433.166.000.000 378,3
2005 2.088.957.000.000
463.035.000.000 451,1
2006 2.347.761.000.000
431.533.000.000 544,1
5 Besarnya tingkat collection periods
Collection Periods =
ari X365h
Usaha Pendapatan
Total Usaha
Piutang Total
Tabel 5.5: Perhitungan Collection Periods
Tahun Total Piutang Usaha
Rp Total Pendapatan Usaha
Rp Collection Periods
hari 2003
498.136.000.000 2.285.038.000.000
79,6 2004
430.115.000.000 2.614.472.000.000
60 2005
588.661.000.000 2.998.686.000.000
71,7 2006
774.159.000.000 3.533.480.000.000
80
6 Besarnya tingkat perputaran persediaan
Perputaran Persediaan = X365hari
Usaha Pendapatan
Total Persediaan
Total
Tabel 5.6: Perhitungan Perputaran Persediaan
Tahun Total Persediaan
Rp Total Pendapatan Usaha
Rp Perputaran Persediaan
hari 2003
151.708.000.000 2.285.038.000.000
24,2 2004
155.440.000.000 2.614.472.000.000
21,7 2005
245.890.000.000 2.998.686.000.000
30 2006
261.249.000.000 3.533.480.000.000
27
7 Besarnya tingkat perputaran total asset Total Assets Turn Over
– TATO TATO
= X100
Pendapatan Total
Employed Capital
Tabel 5.7: Perhitungan Tingkat Perputaran Total Asset TATO
Tahun Total Pendapatan
Rp Capital Employed
Rp TATO
2003 2.240.630.000.000
2.030.192.000.000 110,4
2004 2.540.781.000.000
2.385.141.000.000 106,5
2005 2.906.439.000.000
2.839.690.000.000 102,4
2006 3.521.306.000.000
3.107.734.000.000 113,3
8 Besarnya tingkat rasio total modal sendiri terhadap total asset
TMS terhadap TA TMS terhadap TA =
X100 Aset
Total Sendiri
Modal Total
Tabel 5.8: Perhitungan Tingkat TMS terhadap TA
Tahun Total Modal Sendiri
Rp Total Aset Rp
TMS terhadap TA 2003
1.511.292.000.000 2.030.192.000.000
74,4 2004
1.689.263.000.000 2.385.141.000.000
70,8 2005
2.052.660.000.000 2.839.690.000.000
72,3 2006
2.295.460.000.000 3.107.734.000.000
73,9
b. Mencari skor untuk indikator tiap rasio berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-1000MBU2002.
1 Besarnya tingkat imbalan kepada pemegang saham ROE
ROE =
100 X
Sendiri Modal
Pajak Setelah
Laba
Tabel 5.9: Skor Penilaian ROE
Skor ROE
Non Infra 16,3
20 24,9
20 22,8
20 21,2
20
2 Besarnya tingkat imbalan investasi ROI
ROI =
100 X
Penyusutan EBIT
Employed Capital
Tabel 5.10: Skor Penilaian ROI
Skor
ROI
Non Infra
48,1
15
55,6
15
51,6
15
50 15
3 Besarnya rasio kas Cash Ratio
CashRatio= X100
Lancar Hutang
pendek jangka
berharga surat
bank Kas
Tabel 5.11: Skor Penilaian Rasio Kas Cash Ratio
Skor
Cash Ratio
Non Infra
170,5
5
229,4
5
265,4
5
300,1 5
4 Besarnya rasio lancar Current Ratio
Current Ratio =
X100 Lancar
Hutang Lancar
Aktiva
Tabel 5.12: Skor Penilaian Rasio Lancar Current Ratio
Skor
Current Ratio
Non Infra
371,2
5
378,3
5
451,1
5
544,1 5
5 Besarnya tingkat collection periods
Collection Periods =
ari X365h
Usaha Pendapatan
Total Usaha
Piutang Total
Tabel 5.13: Skor Penilaian Collection Periods
Skor
Collection Periods x 365 hari
Non Infra
79,6
4,5
60
5
71,7
4,5
80 4,5
6 Besarnya tingkat perputaran persediaan
Perputaran Persediaan = X365hari
Usaha Pendapatan
Total Persediaan
Total PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.14: Skor Penilaian Perputaran Persediaan
Skor
Perputaran Persediaan x 365 hari
Non Infra
24,2
5
21,7
5
30
5
27 5
7 Besarnya tingkat perputaran total asset Total Assets Turn Over
– TATO TATO
= X100
Pendapatan Total
Employed Capital
Tabel 5.15: Skor Penilaian Perputaran Total Asset TATO
8 Besarnya tingkat rasio total modal sendiri terhadap total asset
TMS terhadap TA TMS terhadap TA =
X100 Aset
Total Sendiri
Modal Total
Skor TATO
Non Infra 110,4
4,5 106,5
4,5 102,4
4 113,3
4,5
Tabel 5.16: Skor Penilaian TMS terhadap TA
c. Hasil perhitungan yang didapat Tabel 5.17:Total Skor PT.Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
No Indikator pada aspek keuangan
2003 2004
2005 2006
1. Imbalan Kepada Pemegang Saham ROE
20 20
20 20
2. Imbalan Investasi ROI
15 15
15 15
3. Rasio Kas Cash Ratio
5 5
5 5
4. Rasio Lancar Current Ratio
5 5
5 5
5. Collection Periods
4,5 5
4,5 4,5
6. Perputaran Persediaan
5 5
5 5
7. Perputaran Total Aset TATO
4,5 4,5
4 4,5
8. Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total
Aset TMS thd TA 7,5
7,5 7,5
7,5 Total Skor
66,5 67
66 66,5
Skor
TMS terhadap TA
Non Infra
74,4
7,5
70,8
7,5
72,3
7,5
73,9
7,5
2. PT Perusahaan Gas Negara Tbk Berdasarkan perhitungan rasio yang telah dilakukan pada PT.
Perusahaan Gas Negara Tbk maka untuk menentukan tingkat kesehatan perusahaan tersebut dilakukan dengan cara:
a. Menghitung besarnya nilai dari tiap rasio
1 Besarnya tingkat imbalan kepada pemegang saham ROE
ROE =
100 X
Sendiri Modal
Pajak Setelah
Laba
Tabel 5.18: Perhitungan Tingkat Imbalan Kepada Pemegang Saham ROE
Tahun Laba Setelah Pajak
Rp Modal Sendiri
Rp ROE
2003 519.452.210.218
3.315.610.216.087 15,7
2004 474.338.160.462
3.177.610.927.878 15
2005 862.013.485.779
4.198.300.711.660 20,5
2006 1.892.705.158.866
5.576.033.317.991 34
2 Besarnya tingkat imbalan investasi ROI
ROI =
100 X
Penyusutan EBIT
Employed Capital
Tabel 5.19: Perhitungan Tingkat Imbalan Investasi ROI
Tahun EBIT+Penyusutan Rp
Capital Employed ROI
2003 1.564.758.724.110
9.112.081.655.167 17,2
2004 1.833.629.561.399
11.039.702.933.604 16,6
2005 3.162.851.518.281
12.574.760.576.903 25,2
2006 4.842.003.534.819
15.113.901.573.826 32
3 Besarnya rasio kas Cash Ratio
Cash Ratio= X100
Lancar Hutang
pendek jangka
berharga surat
bank Kas
Tabel 5.20: Perhitungan Rasio Kas Cash Ratio
Tahun Kas+Bank+Surat
Berharga Jangka Pendek Rp
Hutang Lancar Rp
Cash Ratio
2003 2.613.560.230.623
806.497.956.529 324,1
2004 3.929.952.921.708
1.277.412.747.282 307,6
2005 4.145.674.397.148
1.413.388.662.345 293,3
2006 787.220.191.447
1.359.569.226.552 58
4 Besarnya rasio lancar Current Ratio
Current Ratio =
X100 Lancar
Hutang Lancar
Aktiva
Tabel 5.21: Perhitungan Rasio Lancar Current Ratio
Tahun Aktiva Lancar
Rp Hutang Lancar
Rp Current Ratio
2003 3.537.890.806.060
806.497.956.529 438,7
2004 4.804.649.199.605
1.277.412.747.282 376,1
2005 5.071.204.870.464
1.413.388.662.345 358,8
2006 1.973.164.463.564
1.359.569.226.552 145,1
5 Besarnya tingkat collection periods
Collection Periods =
ari X365h
Usaha Pendapatan
Total Usaha
Piutang Total
Tabel 5.22: perhitungan Collection periods
6 Besarnya tingkat perputaran persediaan
Perputaran Persediaan = X365hari
Usaha Pendapatan
Total Persediaan
Total
Tabel 5.23: Perhitungan Perputaran Persediaan
Tahun Total Persediaan
Rp Total Pendapatan Usaha
Rp Perputaran Persediaan
hari 2003
57.800.270.935 3.596.192.187.193
5,9 2004
41.288.373.981 4.457.870.136.709
3,4 2005
24.940.451.125 5.433.739.707.122
1,7 2006
22.789.026.183 6.632.006.021.683
1,3
7 Besarnya tingkat perputaran total asset Total Assets Turn Over
– TATO TATO
= X100
Pendapatan Total
Employed Capital
Tabel 5.24: Perhitungan Tingkat Perputaran Total Asset TATO
Tahun Total Piutang Usaha
Rp Total Pendapatan Usaha
Rp Collection Periods
hari 2003
523.352.510.882 3.596.192.187.193
53,1 2004
683.834.568.752 4.457.870.136.709
56 2005
690.827.486.932 5.433.739.707.122
46,4 2006
762.556.403.417 6.632.006.021.683
42
Tahun Total Pendapatan Rp
Capital Employed Rp
TATO 2003
3.518.489.163.142 9.112.081.655.167
38,6 2004
4.143.138.875.528 11.039.702.933.604
37,5 2005
5.245.616.638.554 12.574.760.576.903
41,7 2006
6.379.264.675.973 15.113.901.573.826
42,2
8 Besarnya tingkat rasio total modal sendiri terhadap total asset
TMS terhadap TA TMS terhadap TA =
X100 Aset
Total Sendiri
Modal Total
Tabel 5.25: Perhitungan Tingkat TMS terhadap TA
Tahun Total Modal Sendiri
Rp Total Aset Rp
TMS terhadap TA
2003 3.315.610.216.087
9.112.081.655.167 36,4
2004 3.177.610.927.878
11.039.702.933.604 28,8
2005 4.198.300.711.660
12.574.760.576.903 33,4
2006 5.576.033.317.991
15.113.901.573.826 36,9
b. Mencari skor untuk indikator tiap rasio berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-1000MBU2002. 1
Besarnya tingkat imbalan kepada pemegang saham ROE ROE
=
100 X
Sendiri Modal
Pajak Setelah
Laba
Tabel 5.26: Skor Penilaian ROE
Skor ROE
Non Infra 15,7
20 15
18 20,5
20 33,9
20
2 Besarnya tingkat imbalan investasi ROI
ROI =
100 X
Penyusutan EBIT
Employed Capital
Tabel 5.27: Skor Penilaian ROI
Skor ROI
Non Infra 17,2
13,5 16,6
13,5 25,2
15 32
15
3 Besarnya rasio kas Cash Ratio
CasRatio= X100
Lancar Hutang
pendek jangka
berharga surat
bank Kas
Tabel 5.28: Skor Penilaian Rasio Kas Cash Ratio
Skor
Cash Ratio
Non Infra
324,1
5
307,6
5
293,3
5
58 5
4 Besarnya rasio lancar Current Ratio
Current Ratio =
X100 Lancar
Hutang Lancar
Aktiva
Tabel 5.29: Skor Penilaian Rasio Lancar Current Ratio
Skor Current Ratio
Non Infra 438,7
5 376,1
5 358,8
5 145,1
5
5 Besarnya tingkat collection periods
Collection Periods =
ari X365h
Usaha Pendapatan
Total Usaha
Piutang Total
Tabel 5.30: Skor Penilaian Collection Periods
Skor Collection Periods
x 365 hari Non Infra
53,1 5
56 5
46,4 5
41,9 5
6 Besarnya tingkat perputaran persediaan
Perputaran Persediaan = X365hari
Usaha Pendapatan
Total Persediaan
Total
Tabel 5.31: Skor Penilaian Perputaran Persediaan
Skor Perputaran Persediaan
x 365 hari Non Infra
5,9 5
3,4 5
1,7 5
1,3 5
7 Besarnya tingkat perputaran total asset Total Assets Turn
Over – TATO TATO
=
X100 Pendapatan
Total Employed
Capital
Tabel 5.32: Skor Penilaian perputaran total asset TATO
8 Besarnya tingkat rasio total modal sendiri terhadap total asset
TMS terhadap TA TMS terhadap TA =
X100 Aset
Total Sendiri
Modal Total
Tabel 5.33: Skor Penilaian TMS terhadap TA
Skor TATO
Non Infra 38,6
2 37,5
3 41,7
3 42,2
3
Skor TMS terhadap TA
Non Infra 36,4
10 28,8
7,25 33,4
10 36,9
10
c. Hasil perhitungan yang didapat
Tabel 5.34: Total Skor PT Perusahaan Gas Negara Tbk No
Indikator pada aspek keuangan 2003
2004 2005
2006
1.
Imbalan Kepada Pemegang Saham ROE 20
18 20
20
2.
Imbalan Investasi ROI 13,5
13,5 15
15
3.
Rasio Kas Cash Ratio 5
5 5
5
4.
Rasio Lancar Current Ratio 5
5 5
5
5.
Collection Periods 5
5 5
5
6.
Perputaran Persediaan 5
5 5
5
7.
Perputaran Total Aset TATO 2
3 3
3
8.
Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Aset TMS thd TA
10 7,25
10 10
Total Skor 65,5
61,75 68
68
B. Pembahasan 1. PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
a. ROE
Imbalan Kepada Pemegang Saham ROE
pada tahun 2003 sebesar 16,3 berarti bahwa setiap rupiah modal sendiri akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp.
0,163. Ini menunjukkan bahwa kemampuan dari modal sendiri untuk memperoleh keuntungan bagi pemegang saham sebesar 16,3
. Adapun skor yang diperoleh PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sebesar 20. Hal ini berarti PT. Tambang Batubara Bukit
Asam Tbk sudah mencapai skor yang maksimal karena berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor maksimal untuk ROE adalah sebesar
20. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ROE pada tahun 2004 sebesar 24,9 berarti bahwa setiap
rupiah modal sendiri akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 0,249. Ini menunjukkan bahwa kemampuan dari modal sendiri
untuk memperoleh keuntungan bagi pemegang saham sebesar 24,9 . Adapun skor yang diperoleh PT. Tambang Batubara Bukit
Asam Tbk pada tahun 2004 juga sebesar 20. Hal ini berarti PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sudah mencapai skor yang
maksimal karena berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan
Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor maksimal untuk ROE adalah sebesar 20.
ROE pada tahun 2005 sebesar 22,8 berarti bahwa setiap
rupiah modal sendiri akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 0,228. Ini menunjukkan bahwa kemampuan dari modal sendiri
untuk memperoleh keuntungan bagi pemegang saham sebesar 22,8 . Adapun skor yang diperoleh PT. Tambang Batubara Bukit
Asam Tbk sebesar 20. Hal ini berarti PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sudah mencapai skor yang maksimal karena berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor:
KEP-100MBU2002, skor maksimal untuk ROE adalah sebesar 20.
ROE pada tahun 2006 sebesar 21,2 berarti bahwa setiap
rupiah modal sendiri akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 0,212. Ini menunjukkan bahwa kemampuan dari modal sendiri
untuk memperoleh keuntungan bagi pemegang saham sebesar 21,2 . Adapun skor yang diperoleh PT. Tambang Batubara Bukit
Asam Tbk pada tahun 2006 juga sebesar 20. Hal ini berarti PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sudah mencapai skor yang
maksimal karena berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan
Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor maksimal untuk ROE adalah sebesar 20.
b. ROI
Imbalan Investasi ROI
pada tahun 2003 sebesar 48,1 berarti bahwa kemampuan dari modal yang diiventasikan dalam keseluruhan
aktiva untuk menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 0,481. Adapun skor yang diperoleh PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
sebesar 15. Hal ini berarti PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sudah mencapai skor yang maksimal karena berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-
100MBU2002, skor maksimal untuk ROI adalah sebesar 15. ROI
pada tahun 2004 sebesar 55,6 berarti bahwa kemampuan dari modal yang diiventasikan dalam keseluruhan
aktiva untuk menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 0,556. Adapun skor yang diperoleh PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
sebesar 15. Hal ini berarti PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sudah mencapai skor yang maksimal karena berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-
100MBU2002, skor maksimal untuk ROI adalah sebesar 15. ROI
pada tahun 2005 sebesar 51,6 berarti bahwa kemampuan dari modal yang diiventasikan dalam keseluruhan
aktiva untuk menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 0,516. Adapun skor yang diperoleh PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
sebesar 15. Hal ini berarti PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sudah mencapai skor yang maksimal karena berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-
100MBU2002, skor maksimal untuk ROI adalah sebesar 15. ROI
pada tahun 2006 sebesar 50 berarti bahwa kemampuan dari modal yang diiventasikan dalam keseluruhan
aktiva untuk menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 0,50. Adapun skor yang diperoleh PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
sebesar 15. Hal ini berarti PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sudah mencapai skor yang maksimal karena berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-
100MBU2002, skor maksimal untuk ROI adalah sebesar 15 Pada tahun 2003 – 2006 PT. Tambang Batubara Bukit
Asam Tbk sudah mencapai skor yang maksimal yaitu 15, dengan demikian PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk selama tahun
2003 – 2006 telah mampu mengembalikan investasi kepada para investor yang telah berinvestasi di perusahaan.
c. Rasio Kas Cash Ratio
Rasio kas pada tahun 2003 sebesar 170,5 berarti bahwa setiap hutang lancar Rp.1,00 dapat dijamin oleh kas sebesar Rp.
1,705. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan dari perusahaan untuk membayar hutang harus segera dipenuhi dengan kas yang
tersedia dalam perusahaan yang dapat diuangkan sebesar 170,5 . Adapun skor yang diperoleh PT. Tambang Batubara Bukit Asam
Tbk sebesar 5. Hal ini berarti PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sudah mencapai skor yang maksimal karena berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-
100MBU2002, skor maksimal untuk rasio kas adalah sebesar 5. Rasio kas pada tahun 2004 sebesar 229,4 berarti bahwa
setiap hutang lancar Rp.1,00 dapat dijamin oleh kas sebesar Rp. 2,294. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan dari perusahaan
untuk membayar hutang harus segera dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan yang dapat diuangkan sebesar 229,4 .
Adapun skor yang diperoleh PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sebesar 5. Hal ini berarti PT. Tambang Batubara Bukit Asam
Tbk sudah mencapai skor yang maksimal karena berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP- 100MBU2002, skor maksimal untuk rasio kas adalah sebesar 5.
Rasio kas pada tahun 2005 sebesar 265,4 berarti bahwa setiap hutang lancar Rp.1,00 dapat dijamin oleh kas sebesar Rp.
2,654. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan dari perusahaan untuk membayar hutang harus segera dipenuhi dengan kas yang
tersedia dalam perusahaan yang dapat diuangkan sebesar 265,4 . Adapun skor yang diperoleh PT. Tambang Batubara Bukit Asam
Tbk sebesar 5. Hal ini berarti PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sudah mencapai skor yang maksimal karena berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-
100MBU2002, skor maksimal untuk rasio kas adalah sebesar 5. Rasio kas pada tahun 2006 sebesar 300,1 berarti bahwa
setiap hutang lancar Rp.1,00 dapat dijamin oleh kas sebesar Rp. 3,001. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan dari perusahaan
untuk membayar hutang harus segera dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan yang dapat diuangkan sebesar 300,1 .
Adapun skor yang diperoleh PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sebesar 5. Hal ini berarti PT. Tambang Batubara Bukit Asam
Tbk sudah mencapai skor yang maksimal karena berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP- 100MBU2002, skor maksimal untuk rasio kas adalah sebesar 5.
Pada tahun 2003-2006 terjadi peningkatan rasio kas yaitu pada tahun 2003 sebesar 170,5 , tahun 2004 sebesar 229,4 ,
tahun 2005 sebesar 265,4 dan tahun 2006 sebesar 300,1 . Peningkatan rasio kas ini disebabkan oleh meningkatnya kas, bank
dan surat berharga jangka pendek yang dimiliki perusahaan dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tahun 2003 – 2006 yaitu pada tahun 2003 sebesar Rp. 594.897.000.000, tahun 2004 sebesar Rp.993.730.000.000 atau
adanya peningkatan sebesar 59,9 dibanding tahun 2003, tahun 2005 sebesar Rp.1.229.290.000.000 atau adanya peningkatan
sebesar 80,8 dibanding tahun 2004 dan tahun 2006 sebesar Rp. 1.295.035.000.000.
d. Rasio Lancar Current Ratio
Rasio lancar pada tahun 2003 sebesar 371,2 berarti bahwa setiap hutang lancar perusahaan sebesar Rp. 1,00 dapat
dijamin oleh aktiva sebesar Rp. 3,712. Adapun skor yang diperoleh PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sebesar 5. Hal ini berarti
PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sudah mencapai skor yang maksimal karena berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor maksimal
untuk rasio lancar adalah sebesar 5. Rasio lancar pada tahun 2004 sebesar 378,3 berarti bahwa
setiap hutang lancar perusahaan sebesar Rp. 1,00 dapat dijamin oleh aktiva sebesar Rp. 3,783. Adapun skor yang diperoleh PT.
Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sebesar 5. Hal ini berarti PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sudah mencapai skor yang
maksimal karena berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan
Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor maksimal untuk rasio lancar adalah sebesar 5.
Rasio lancar pada tahun 2005 sebesar 451,1 berarti bahwa setiap hutang lancar perusahaan sebesar Rp. 1,00 dapat
dijamin oleh aktiva sebesar Rp. 4,511. Adapun skor yang diperoleh PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sebesar 5. Hal ini berarti
PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sudah mencapai skor yang maksimal karena berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor maksimal
untuk rasio lancar adalah sebesar 5. Rasio lancar pada tahun 2006 sebesar 544,1 berarti bahwa
setiap hutang lancar perusahaan sebesar Rp. 1,00 dapat dijamin oleh aktiva sebesar Rp. 5,441. Adapun skor yang diperoleh PT.
Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sebesar 5. Hal ini berarti PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sudah mencapai skor yang
maksimal karena berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan
Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor maksimal untuk rasio lancar adalah sebesar 5.
Pada tahun 2003 – 2006 PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk telah mencapai skor yang maksimal yaitu sebesar 5
berarti dari tahun 2003-2006 kemampuan perusahaan sudah baik dan mencerminkan bahwa aktiva lancar perusahaan sangat
mencukupi untuk membayar hutang lancar yang ada. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Collection Periods
Collection periods pada tahun 2003 adalah 79,6 hari atau 80
hari, berarti bahwa periode yang dibutuhkan perusahaan untuk mengumpulkan piutang setiap 80 hari sekali. Pengumpulan piutang
ini bisa dikatakan kurang efektif karena lebih dari 60 hari. Pengumpulan piutang dikatakan baik dan efektif jika tidak lebih
dari 60 hari. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor yang diperoleh
PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sebesar 4,5 dari skor maksimal yaitu sebesar 5.
Collection periods pada tahun 2004 adalah 60 hari, berarti
bahwa periode yang dibutuhkan perusahaan untuk mengumpulkan piutang setiap 60 hari sekali. Adapun skor yang diperoleh PT.
Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sebesar 5. Hal ini berarti PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sudah mencapai skor yang
maksimal karena berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan
Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor maksimal untuk collection periods adalah sebesar 5.
Collection periods pada tahun 2005 adalah 71,7 hari atau72
hari, berarti bahwa periode yang dibutuhkan perusahaan untuk mengumpulkan piutang setiap 72 hari sekali. Pengumpulan piutang
ini bisa dikatakan kurang efektif karena lebih dari 60 hari. Pengumpulan piutang dikatakan baik dan efektif jika tidak lebih
dari 60 hari. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor yang diperoleh
PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sebesar 4,5 dari skor maksimal yaitu sebesar 5.
Collection periods pada tahun 2006 adalah 80 hari, berarti
bahwa periode yang dibutuhkan perusahaan untuk mengumpulkan piutang setiap 80 hari sekali. Pengumpulan piutang ini bisa
dikatakan kurang efektif karena lebih dari 60 hari. Pengumpulan piutang dikatakan baik dan efektif jika tidak lebih dari 60 hari.
Adapun skor yang diperoleh PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sebesar 4,5 dari skor maksimal untuk collection periods adalah
sebesar 5. Pada tahun 2004 terjadi peningkatan collection periods
yaitu dari 80 hari menjadi 60 hari. Terjadinya peningkatan collection periods
disebabkan karena terjadinya penurunan piutang usaha yaitu tahun 2003 sebesar Rp. 498.136.000.000 menjadi Rp.
430.115.000.000 di tahun 2004. Tahun 2005 terjadi penurunan collection periods
yaitu dari 60 hari menjadi 72 hari. Adanya penurunan collection periods ini disebabkan kerena terjadinya
peningkatan piutang
usaha yaitu
tahun 2004
sebesar Rp.
430.115.000.000 menjadi
Rp. 588.661.000.000
atau terjadi
peningkatan sebesar Rp. 158.546.000.000. Sedangkan pada tahun 2006 terjadi penurunan collection periods yaitu dari 72 hari
menjadi 80 hari. Penurunan collection periods ini disebabkan karena terjadinya peningkatan piutang usaha yaitu dari tahun 2005
sebesar Rp. 588.661.000.000 menjadi Rp. 774.159.000.000.
f. Perputaran Persediaan
Perputaran persediaan pada tahun 2003 adalah 24,2 hari atau 24 hari, berarti bahwa waktu yang dibutuhkan perusahaan
untuk mengolah persediaan sampai produk laku di jual atau diakui menjadi pendapatan yaitu dibutuhkan waktu 24 hari. Adapun skor
yang diperoleh PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sebesar 5. Hal ini berarti PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sudah
mencapai skor yang maksimal karena berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002,
skor maksimal untuk perputaran persediaan adalah sebesar 5 Perputaran persediaan pada tahun 2004 adalah 21,7 hari
atau 22 hari, berarti bahwa waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mengolah persediaan sampai produk laku di jual atau diakui
menjadi pendapatan yaitu dibutuhkan waktu 22 hari. Adapun skor yang diperoleh PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sebesar 5.
Hal ini berarti PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sudah mencapai skor yang maksimal karena berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor maksimal untuk perputaran persediaan adalah sebesar 5.
Perputaran persediaan pada tahun 2005 adalah 30 hari, berarti bahwa waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mengolah
persediaan sampai produk laku di jual atau diakui menjadi pendapatan yaitu dibutuhkan waktu 30 hari. Adapun skor yang
diperoleh PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sebesar 5. Hal ini berarti PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sudah mencapai
skor yang maksimal karena berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor
maksimal untuk perputaran persediaan adalah sebesar 5. Perputaran persediaan pada tahun 2006 adalah 27 hari,
berarti bahwa waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mengolah persediaan sampai produk laku di jual atau diakui menjadi
pendapatan yaitu dibutuhkan waktu 27 hari. Adapun skor yang diperoleh PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sebesar 5. Hal
ini berarti PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sudah mencapai skor yang maksimal karena berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor maksimal untuk perputaran persediaan adalah sebesar 5.
Pada tahun 2003 – 2006 perputaran persediaan pada PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk telah baik karena tidak lebih
dari 60 hari, semakin cepat waktu yang dibutuhkan dalam usaha perpindahan produk dari gudang bagian penjualan ke konsumen
maka akan semakin cepat pula perusahaan memperoleh pendapatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
atau penghasilan serta produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan konsumen.
g. Perputaran Total Aset Total Assets Turn Over – TATO
Perputaran total asset pada tahun 2003 adalah sebesar 110,4 , berarti setiap rupiah total aktiva dalam waktu satu tahun mampu
berputar 1,104 kali dan menghasilkan penjualan sebesar Rp. 1,104. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor: KEP-100MBU2002, skor yang diperoleh PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sebesar 4,5 dari skor maksimal yaitu
sebesar 5. Perputaran total asset pada tahun 2004 adalah sebesar 106,5
, berarti setiap rupiah total aktiva dalam waktu satu tahun mampu berputar 1,065 kali dan menghasilkan penjualan sebesar Rp. 1,065.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor yang diperoleh PT. Tambang
Batubara Bukit Asam Tbk sebesar 4,5 dari skor maksimal yaitu sebesar 5.
Perputaran total asset pada tahun 2005 adalah sebesar 102,4 , berarti setiap rupiah total aktiva dalam waktu satu tahun mampu
berputar 1,024 kali dan menghasilkan penjualan sebesar Rp. 1,024. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor: KEP-100MBU2002, skor yang diperoleh PT. Tambang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Batubara Bukit Asam Tbk sebesar 4 dari skor maksimal yaitu sebesar 5.
Perputaran total asset pada tahun 2006 adalah sebesar 113,3, berarti setiap rupiah total aktiva dalam waktu satu tahun
mampu berputar 1,133 kali dan menghasilkan penjualan sebesar Rp. 1,133. Berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor yang diperoleh
PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sebesar 4,5 dari skor maksimal yaitu sebesar 5.
h. Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Aset TMS terhadap TA
Total modal sendiri terhadap total asset pada tahun 2003 adalah sebesar 74,4 , berarti modal sendiri yang dimiliki
perusahaan dari total asset atau aktiva sebesar 74,4 dan 25,6 dari aktiva dibiayai dari pinjaman. Berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor yang diperoleh PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
sebesar 7,5. Total modal sendiri terhadap total asset pada tahun 2004
adalah sebesar 70,8 , berarti modal sendiri yang dimiliki perusahaan dari total asset atau aktiva sebesar 70,8 dan 29,2
dari aktiva dibiayai dari pinjaman. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002,
skor yang diperoleh PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sebesar 7,5.
Total modal sendiri terhadap total asset pada tahun 2005 adalah sebesar 72,3 , berarti modal sendiri yang dimiliki
perusahaan dari total asset atau aktiva sebesar 72,3 dan 27,7 dari aktiva dibiayai dari pinjaman. Berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor yang diperoleh PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
sebesar 7,5. Total modal sendiri terhadap total asset pada tahun 2006
adalah sebesar 73,9 , berarti modal sendiri yang dimiliki perusahaan dari total asset atau aktiva sebesar 73,9 dan 26,1
dari aktiva dibiayai dari pinjaman. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002,
skor yang diperoleh PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sebesar 7,5.
2. PT Perusahaan Gas Negara Tbk a.
ROE Imbalan Kepada Pemegang Saham
ROE pada tahun 2003 sebesar 15,7 berarti bahwa setiap
rupiah modal sendiri akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 0,157. Ini menunjukkan bahwa kemampuan dari modal sendiri
untuk memperoleh keuntungan bagi pemegang saham sebesar 15,7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
. Adapun skor yang diperoleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk sebesar 20. Hal ini berarti PT Perusahaan Gas Negara Tbk sudah
mencapai skor yang maksimal karena berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002,
skor maksimal untuk ROE adalah sebesar 20. ROE
pada tahun 2004 sebesar 15 berarti bahwa setiap rupiah modal sendiri akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp.
0,15. Ini menunjukkan bahwa kemampuan dari modal sendiri untuk memperoleh keuntungan bagi pemegang saham sebesar 15 .
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor yang diperoleh PT. Perusahaan
Gas Negara Tbk pada tahun 2004 sebesar 18 dari skor maksimal sebesar 20.
ROE pada tahun 2005 sebesar 20,5 berarti bahwa setiap
rupiah modal sendiri akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 0,205 Ini menunjukkan bahwa kemampuan dari modal sendiri
untuk memperoleh keuntungan bagi pemegang saham sebesar 20,5 . Adapun skor yang diperoleh PT. Perusahaan Gas Negara Tbk
sebesar 20. Hal ini berarti PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sudah mencapai skor yang maksimal karena berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor maksimal untuk ROE adalah sebesar 20.
ROE pada tahun 2006 sebesar 33,9 berarti bahwa setiap
rupiah modal sendiri akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 0,339. Ini menunjukkan bahwa kemampuan dari modal sendiri
untuk memperoleh keuntungan bagi pemegang saham sebesar 33,9 . Berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor yang diperoleh PT.
Perusahaan Gas Negara Tbk pada tahun 2004 sebesar 20.
b. ROI
Imbalan Investasi ROI
pada tahun 2003 sebesar 17,2 berarti bahwa kemampuan dari modal yang diiventasikan dalam keseluruhan
aktiva untuk menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 0,172. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor: KEP-100MBU2002, skor yang diperoleh PT. Perusahaan Gas Negara Tbk pada tahun 2003 sebesar 13,5 dari skor maksimal
sebesar 15 ROI
pada tahun 2004 sebesar 16,6 berarti bahwa kemampuan dari modal yang diiventasikan dalam keseluruhan
aktiva untuk menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 0,166. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor: KEP-100MBU2002, skor yang diperoleh PT. Perusahaan Gas Negara Tbk pada tahun 2004 sebesar 13,5 dari skor maksimal
sebesar 15 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ROI pada tahun 2005 sebesar 25,2 berarti bahwa
kemampuan dari modal yang diiventasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 0,252. Adapun
skor yang diperoleh PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sebesar 15. Hal ini berarti PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sudah mencapai
skor yang maksimal karena berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor
maksimal untuk ROI adalah sebesar 15. ROI
pada tahun 2006 sebesar 32 berarti bahwa kemampuan dari modal yang diiventasikan dalam keseluruhan
aktiva untuk menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 0,32 Adapun skor yang diperoleh PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sebesar 15.
Hal ini berarti PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sudah mencapai skor yang maksimal karena berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor maksimal untuk ROI adalah sebesar 15.
c. Rasio Kas Cash Ratio
Rasio kas pada tahun 2003 sebesar 324,1 berarti bahwa setiap hutang lancar Rp.1,00 dapat dijamin oleh kas sebesar Rp.
3,241. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan dari perusahaan untuk membayar hutang harus segera dipenuhi dengan kas yang
tersedia dalam perusahaan yang dapat diuangkan sebesar 324,1 . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Adapun skor yang diperoleh PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sebesar 5. Hal ini berarti PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sudah
mencapai skor yang maksimal karena berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002,
skor maksimal untuk rasio kas adalah sebesar 5. Rasio kas pada tahun 2004 sebesar 307,6 berarti bahwa
setiap hutang lancar Rp.1,00 dapat dijamin oleh kas sebesar Rp. 3,076. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan dari perusahaan
untuk membayar hutang harus segera dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan yang dapat diuangkan sebesar 307,6 .
Adapun skor yang diperoleh PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sebesar 5. Hal ini berarti PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sudah
mencapai skor yang maksimal karena berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002,
skor maksimal untuk rasio kas adalah sebesar 5. Rasio kas pada tahun 2005 sebesar 293,3 berarti bahwa
setiap hutang lancar Rp.1,00 dapat dijamin oleh kas sebesar Rp. 2,933. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan dari perusahaan
untuk membayar hutang harus segera dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan yang dapat diuangkan sebesar 293,3.
Adapun skor yang diperoleh PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sebesar 5. Hal ini berarti PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sudah
mencapai skor yang maksimal karena berdasarkan Surat Keputusan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor maksimal untuk rasio kas adalah sebesar 5.
Rasio kas pada tahun 2006 sebesar 58 berarti bahwa setiap hutang lancar Rp.1,00 dapat dijamin oleh kas sebesar Rp.
0,58. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan dari perusahaan untuk membayar hutang harus segera dipenuhi dengan kas yang
tersedia dalam perusahaan yang dapat diuangkan sebesar 58 . Adapun skor yang diperoleh PT. Perusahaan Gas Negara Tbk
sebesar 5. Hal ini berarti PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sudah mencapai skor yang maksimal karena berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor maksimal untuk rasio kas adalah sebesar 5.
Pada tahun 2003-2006 terjadi penurunan rasio kas yaitu pada tahun 2003 sebesar 324,1 , tahun 2004 sebesar 307,6 ,
tahun 2005 sebesar 293,3 dan tahun 2006 sebesar 58 . Penurunan
rasio kas ini disebabkan oleh meningkatnya hutang lancar perusahaan yaitu dari tahun 2003 – 2005, pada tahun 2003
sebesar Rp.
806.497.956.529, tahun
2004 sebesar
Rp.1.277.412.747.282 atau adanya peningkatan sebesar 63,1 dibanding tahun 2003, tahun 2005 sebesar Rp.1.413.388.662.345
atau adanya peningkatan sebesar 90,3 dibanding tahun 2004. Sedangkan untuk tahun 2006 terjadi penurunan kas dan hutang
lancar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Rasio Lancar Current Ratio
Rasio lancar pada tahun 2003 sebesar 438,7 berarti bahwa setiap hutang lancar perusahaan sebesar Rp. 1,00 dapat
dijamin oleh aktiva sebesar Rp. 4,387. Adapun skor yang diperoleh PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sebesar 5. Hal ini berarti PT.
Perusahaan Gas Negara Tbk sudah mencapai skor yang maksimal karena berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik
Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor maksimal untuk rasio lancar adalah sebesar 5.
Rasio lancar pada tahun 2004 sebesar 376,1 berarti bahwa setiap hutang lancar perusahaan sebesar Rp. 1,00 dapat dijamin
oleh aktiva sebesar Rp. 3,761. Adapun skor yang diperoleh PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sebesar 5. Hal ini berarti PT.
Perusahaan Gas Negara Tbk sudah mencapai skor yang maksimal karena berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik
Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor maksimal untuk rasio lancar adalah sebesar 5.
Rasio lancar pada tahun 2005 sebesar 358,8 berarti bahwa setiap hutang lancar perusahaan sebesar Rp. 1,00 dapat
dijamin oleh aktiva sebesar Rp. 3,588. Adapun skor yang diperoleh PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sebesar 5. Hal ini berarti PT.
Perusahaan Gas Negara Tbk sudah mencapai skor yang maksimal karena berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik
Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor maksimal untuk rasio lancar adalah sebesar 5.
Rasio lancar pada tahun 2006 sebesar 145,1 berarti bahwa setiap hutang lancar perusahaan sebesar Rp. 1,00 dapat
dijamin oleh aktiva sebesar Rp. 1,451. Adapun skor yang diperoleh PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sebesar 5. Hal ini berarti PT.
Perusahaan Gas Negara Tbk sudah mencapai skor yang maksimal karena berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik
Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor maksimal untuk rasio lancar adalah sebesar 5.
Pada tahun 2003 – 2006 PT. Perusahaan Gas Negara Tbk telah mencapai skor yang maksimal yaitu sebesar 5 berarti dari
tahun 2003-2006
kemampuan perusahaan
sudah baik
dan mencerminkan bahwa aktiva lancar perusahaan sangat mencukupi
untuk membayar hutang lancar yang ada.
e. Collection Periods
Collection periods pada tahun 2003 adalah 53,1 hari atau 53
hari, berarti bahwa periode yang dibutuhkan perusahaan untuk mengumpulkan piutang setiap 53 hari sekali. Pengumpulan piutang
ini bisa dikatakan efektif karena tidak lebih dari 60 hari. Pengumpulan piutang dikatakan baik dan efektif jika tidak lebih
dari 60 hari. Adapun skor yang diperoleh PT. Perusahaan Gas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Negara Tbk sebesar 5. Hal ini berarti PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sudah mencapai skor yang maksimal karena berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-
100MBU2002, skor maksimal untuk collection periods adalah sebesar 5.
Collection periods pada tahun 2004 adalah 56 hari, berarti
bahwa periode yang dibutuhkan perusahaan untuk mengumpulkan piutang setiap 56 hari sekali. Pengumpulan piutang ini bisa
dikatakan efektif karena tidak lebih dari 60 hari. Pengumpulan piutang dikatakan baik dan efektif jika tidak lebih dari 60 hari.
Adapun skor yang diperoleh PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sebesar 5. Hal ini berarti PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sudah
mencapai skor yang maksimal karena berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002,
skor maksimal untuk collection periods adalah sebesar 5. Collection periods
pada tahun 2005 adalah 46,4 hari atau 46 hari, berarti bahwa periode yang dibutuhkan perusahaan untuk
mengumpulkan piutang setiap 46 hari sekali. Pengumpulan piutang ini bisa dikatakan efektif karena tidak lebih dari 60 hari.
Pengumpulan piutang dikatakan baik dan efektif jika tidak lebih dari 60 hari. Adapun skor yang diperoleh PT. Perusahaan Gas
Negara Tbk sebesar 5. Hal ini berarti PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sudah mencapai skor yang maksimal karena berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-
100MBU2002, skor maksimal untuk collection periods adalah sebesar 5.
Collection periods pada tahun 2006 adalah 42 hari, berarti
bahwa periode yang dibutuhkan perusahaan untuk mengumpulkan piutang setiap 42 hari sekali. Pengumpulan piutang ini bisa
dikatakan efektif karena tidak lebih dari 60 hari. Pengumpulan piutang dikatakan baik dan efektif jika tidak lebih dari 60 hari.
Adapun skor yang diperoleh PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sebesar 5. Hal ini berarti PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sudah
mencapai skor yang maksimal karena berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002,
skor maksimal untuk collection periods adalah sebesar 5. Pada tahun 2004 terjadi penurunan collection periods yaitu
dari 53 hari menjadi 56 hari. Terjadinya penurunan collection periods
disebabkan karena terjadinya kenaikan piutang usaha yaitu tahun
2003 sebesar
Rp. 523.352.510.882
menjadi Rp.
683.834.568.752 di tahun 2004. Tahun 2005 terjadi peningkatan collection periods
yaitu dari 56 hari menjadi 46 hari. Adanya peningkatan collection periods ini disebabkan kerena terjadinya
peningkatan piutang
usaha yaitu
tahun 2004
sebesar Rp.
683.834.568.752 menjadi
Rp. 690.827.486.932
atau terjadi
peningkatan sebesar Rp. 6.992.918.200. Sedangkan pada tahun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2006 terjadi peningkatan collection periods yaitu dari 46 hari menjadi 42 hari. Adanya peningkatan collection periods ini
disebabkan kerena terjadinya peningkatan piutang usaha yaitu tahun
2005 sebesar
Rp. 690.827.486.932
menjadi Rp.
762.556.403.417 atau
terjadi peningkatan
sebesar Rp.
71.729.016.485.
f. Perputaran Persediaan
Perputaran persediaan pada tahun 2003 adalah 5,9 hari atau 6 hari, berarti bahwa waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk
mengolah persediaan sampai produk laku di jual atau diakui menjadi pendapatan yaitu dibutuhkan waktu 6 hari. Adapun skor
yang diperoleh PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sebesar 5. Hal ini berarti PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sudah mencapai skor yang
maksimal karena berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan
Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor maksimal untuk perputaran persediaan adalah sebesar 5
Perputaran persediaan pada tahun 2004 adalah 3,4 hari atau 3 hari, berarti bahwa waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk
mengolah persediaan sampai produk laku di jual atau diakui menjadi pendapatan yaitu dibutuhkan waktu 3 hari. Adapun skor
yang diperoleh PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sebesar 5. Hal ini berarti PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sudah mencapai skor yang
maksimal karena berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan
Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor maksimal untuk perputaran persediaan adalah sebesar 5.
Perputaran persediaan pada tahun 2005 adalah 1,7 hari atau 2 hari, berarti bahwa waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk
mengolah persediaan sampai produk laku di jual atau diakui menjadi pendapatan yaitu dibutuhkan waktu 2 hari. Adapun skor
yang diperoleh PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sebesar 5. Hal ini berarti PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sudah mencapai skor yang
maksimal karena berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan
Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor maksimal untuk perputaran persediaan adalah sebesar 5.
Perputaran persediaan pada tahun 2006 adalah 1,3 hari atau 1 hari, berarti bahwa waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk
mengolah persediaan sampai produk laku di jual atau diakui menjadi pendapatan yaitu dibutuhkan waktu 1 hari. Adapun skor
yang diperoleh PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sebesar 5. Hal ini berarti PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sudah mencapai skor yang
maksimal karena berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan
Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor maksimal untuk perputaran persediaan adalah sebesar 5.
Pada tahun 2003 – 2006 perputaran persediaan pada PT. Perusahaan Gas Negara Tbk telah baik karena tidak lebih dari 60
hari, semakin cepat
waktu yang dibutuhkan dalam usaha
perpindahan produk dari gudang bagian penjualan ke konsumen maka akan semakin cepat pula perusahaan memperoleh pendapatan
atau penghasilan serta produk yang di hasilkan sesuai dengan kebutuhan konsumen.
g. Perputaran Total Aset Total Assets Turn Over – TATO
Perputaran total asset pada tahun 2003 adalah sebesar 38,6 , berarti setiap rupiah total aktiva dalam waktu satu tahun mampu
berputar 0,386 kali dan menghasilkan penjualan sebesar Rp. 0,386. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor: KEP-100MBU2002, skor yang diperoleh PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sebesar 2 dari skor maksimal yaitu sebesar 5.
Perputaran total asset pada tahun 2004 adalah sebesar 37,5 , berarti setiap rupiah total aktiva dalam waktu satu tahun mampu
berputar 0,375 kali dan menghasilkan penjualan sebesar Rp. 0,375. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor: KEP-100MBU2002, skor yang diperoleh PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sebesar 3 dari skor maksimal yaitu sebesar 5.
Perputaran total asset pada tahun 2005 adalah sebesar 41,7 , berarti setiap rupiah total aktiva dalam waktu satu tahun mampu
berputar 0,417 kali dan menghasilkan penjualan sebesar Rp. 0,417. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor: KEP-100MBU2002, skor yang diperoleh PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sebesar 3 dari skor maksimal yaitu sebesar 5.
Perputaran total asset pada tahun 2006 adalah sebesar 42,2 , berarti setiap rupiah total aktiva dalam waktu satu tahun mampu
berputar 0,422 kali dan menghasilkan penjualan sebesar Rp. 0,422. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor: KEP-100MBU2002, skor yang diperoleh PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sebesar 3 dari skor maksimal yaitu sebesar 5.
h. Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Aset TMS trehadap TA
Total modal sendiri terhadap total asset pada tahun 2003 adalah sebesar 36,4 , berarti modal sendiri yang dimiliki
perusahaan dari total asset atau aktiva sebesar 36,4 dan 63,6 dari aktiva dibiayai dari pinjaman. Berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor yang diperoleh PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sebesar 10.
Total modal sendiri terhadap total asset pada tahun 2004 adalah sebesar 28,8 , berarti modal sendiri yang dimiliki
perusahaan dari total asset atau aktiva sebesar 28,8 dan 71,2 dari aktiva dibiayai dari pinjaman. Berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor yang diperoleh PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sebesar 7,25.
Total modal sendiri terhadap total asset pada tahun 2005 adalah sebesar 33,4 , berarti modal sendiri yang dimiliki
perusahaan dari total asset atau aktiva sebesar 33,4 dan 66,6 dari aktiva dibiayai dari pinjaman. Berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor yang diperoleh PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sebesar 10.
Total modal sendiri terhadap total asset pada tahun 2006 adalah sebesar 36,9 , berarti modal sendiri yang dimiliki
perusahaan dari total asset atau aktiva sebesar 36,9 dan 63,1 dari aktiva dibiayai dari pinjaman. Berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100MBU2002, skor yang diperoleh PT. Perusahaan Gas Negara Tbk sebesar 10.
C. Intrepretasi hasil perhitungan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan di atas maka hasil analisis dapat
diinterpretasikan sebagai berikut: 1. PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
Tabel 5.35: Total skor PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk No
Indikator pada aspek keuangan 2003
2004 2005
2006
1.
Imbalan Kepada Pemegang Saham ROE 20
20 20
20
2.
Imbalan Investasi ROI 15
15 15
15
3.
Rasio Kas Cash Ratio 5
5 5
5
4.
Rasio Lancar Current Ratio 5
5 5
5
5.
Collection Periods 4,5
5 4,5
4,5
6.
Perputaran Persediaan 5
5 5
5
7.
Perputaran Total Aset TATO 4,5
4,5 4
4,5
8.
Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Aset TMS thd TA
7,5 7,5
7,5 7,5
Total Skor 66,5
67 66
66,5
Dari analisis data yang telah dilakukan pada PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk maka dapat disimpulkan tingkat kesehatan PT. Tambang
Batubara Bukit Asam Tbk dari tahun 2003 sampai 2006 adalah sebagai berikut : tahun 2003 skor yang diperoleh sebesar 66,5 berarti bahwa tingkat
kesehatan tahun 2003 adalah sehat AA. Tahun 2004 skor yang diperoleh sebesar 67 berarti bahwa tingkat kesehatan tahun 2004 adalah sehat AAA,
tahun 2005 skor yang diperoleh sebesar 66 berarti bahwa tingkat kesehatan tahun 2005 adalah sehat AA. Sedangkan tahun 2006 skor yang diperoleh
sebesar 66,5 berarti bahwa tingkat kesehatan tahun 2006 adalah sehat AA. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. PT. Perusahaan Gas Negara Tbk Tabel 5.36: Total skor PT. Perusahaan Gas Negara Tbk
Dari analisis data yang telah dilakukan pada PT. Perusahaan Gas Negara Tbk maka dapat disimpulkan tingkat kesehatan PT. Perusahaan Gas
Negara Tbk dari tahun 2003 sampai 2006 adalah sebagai berikut : tahun 2003 skor yang diperoleh sebesar 65,5 berarti bahwa tingkat kesehatan tahun 2003
adalah sehat AA, pada tahun 2004 skor yang diperoleh sebesar 61,75 berarti bahwa tingkat kesehatan tahun 2004 adalah sehat AA, tahun 2005 skor yang
diperoleh sebesar 68 berarti bahwa tingkat kesehatan tahun 2005 adalah sehat AAA dan pada tahun 2006 skor yang diperoleh sebesar 68 berarti bahwa
tingkat kesehatan
pada tahun
2006 adalah
sehat AAA.
No
Indikator pada aspek keuangan 2003
2004 2005
2006
1.
Imbalan Kepada Pemegang Saham ROE 20
18 20
20
2.
Imbalan Investasi ROI 13,5
13,5 15
15
3.
Rasio Kas Cash Ratio 5
5 5
5
4.
Rasio Lancar Current Ratio 5
5 5
5
5.
Collection Periods 5
5 5
5
6.
Perputaran Persediaan 5
5 5
5
7.
Perputaran Total Aset TATO 2
3 3
3
8.
Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Aset TMS thd TA
10 7,25
10 10
Total Skor 65,5
61,75 68
68
100
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN