Penilaian kesehatan keuangan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan energi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta [sesuai surat keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-100/MBU/2002].

(1)

vii

ABSTRAK

PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN YANG BERGERAK DI BIDANG PERTAMBANGAN DAN ENERGI YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA

(Sesuai Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No: KEP-100/MBU/2002) Fika Damayanti

NIM: 032114061 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan keuangan perusahaan pertambangan dan energi dari tahun 2003 sampai 2006 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No: KEP-100/MBU/2002.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data yang dibutuhkan berupa laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi serta gambaran umum perusahaan.

Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menghitung delapan rasio yang terdapat dalam Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No: KEP-100/MBU/2002 kemudian mencari skor rasio untu tiap indikator-indikator tiap rasio sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No: KEP-100/MBU/2002.

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu bahwa kinerja keuangan pada PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk dan PT. Perusahaan Gas Negara Tbk dari tahun 2003 sampai 2006 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No: KEP-100/MBU/2002 menunjukkan pada kondisi yang sehat. Hal ini dapat dilihat melalui skor yang diperoleh pada kedua perusahaan tersebut.


(2)

viii

ABSTRACT

ENTERPRISE FINANCIAL HEALTH EVALUATION FOR ENERGY AND MINING COMPANY LISTED AT JAKARTA STOCK EXCHANGE

(Based on Minister of State Owned Enterprise Decree No: KEP-100/MBU/2002)

Fika Damayanti NIM: 032114061 Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

The aim of this study was to know the financial health level of energy and mining enterprise from the year of 2003 to 2006 based on Minister Decree of State Owned Enterprise Decree No: KEP-100/MBU/2002.

The method of data collection used in this study was documentation. The Documentation method is a data collection method that was done by collecting and examining the company’s data related to the observed problem. The data needed were the financial report consisted of balance sheet, income statement and the company’s general description.

The data analysis technique used was by calculating eight ratio presented in The Minister of State Owned Enterprise Decree No : KEP-100/MBU/2002 then seeking the score of the ratio for each indicator according to Minister Decree of State Owned Enterprise Decree No : KEP-100/MBU/2002.

The conclusion of this finding was that financial performance of PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk and PT. Perusahaan Gas Negara Tbk from 2003 to 2006 based on the Minister of State Owned Enterprise Decree No: KEP-100/MBU/2002 showed well managed condition. This thing could be seen from the score obtained for both companies.


(3)

PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN YANG BERGERAK DI BIDANG PERTAMBANGAN DAN ENERGI YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA

(Sesuai Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No: KEP-100/MBU/2002) SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh : Fika Damayanti NIM: 032114061

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(4)

i

PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN YANG BERGERAK DI BIDANG PERTAMBANGAN DAN ENERGI YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA

(Sesuai Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No: KEP-100/MBU/2002) SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh : Fika Damayanti NIM: 032114061

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(5)

ii

Skripsi

PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN YANG BERGERAK DI BIDANG PERTAMBANGAN DAN ENERGI YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA

(Sesuai Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No: KEP-100/MBU/2002)

Oleh : Fika Damayanti NIM: 032114061

Telah Disetujui oleh :

Pembimbing I

Drs. Yusef Widya K, M.Si., Akt. Tanggal : 5 November 2007

Pembimbing II


(6)

iii

Skripsi

PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN YANG BERGERAK DI BIDANG PERTAMBANGAN DAN ENERGI YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA

(Sesuai Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No: KEP-100/MBU/2002)

Dipersiapkan dan ditulis oleh : Fika Damayanti

NIM: 032114061

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada Tanggal 14 Maret 2008

dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Akt. ……… Sekretaris Lisia Apriani, S.E., M.Si., Akt. ……… Anggota Drs. Yusef Widya K, M.Si., Akt. ……… Anggota Lisia Apriani, S-.E., M.Si., Akt. ……… Anggota A. Diksa Kuntara, S.E., M.F.A. ………

Yogyakarta, 31 Maret 2008 Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Dekan,


(7)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“ Tidak semua hal yang kita hadapi dapat kita

ubah, namun tidak ada sesuatupun yang dapat

kita ubah sebelum kita hadapi “

( James Baldwin )

“ ... semuanya indah pada waktunya”

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

Bapak & Ibu, yang tercinta

Mbak Kaka dan Dek Santi


(8)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: Penilaian Kesehatan Keuangan Perusahaan yang Bergerak di Bidang Pertambangan dan Energi yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta (Sesuai Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No: KEP-100/MBU/2002) dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 14 Maret 2008 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 14 Maret 2008 Yang membuat pernyataan,


(9)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Fika Damayanti

Nomor Mahasiswa : 032114061

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Penilaian Kesehatan Keuangan Perusahaan Yang Bergerak di Bidang Pertambangan dan Energi yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta (Sesuai Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No: KEP – 100/MBU/2002)

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 14 Maret 2008

Yang menyatakan


(10)

vii

ABSTRAK

PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN YANG BERGERAK DI BIDANG PERTAMBANGAN DAN ENERGI YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA

(Sesuai Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No: KEP-100/MBU/2002) Fika Damayanti

NIM: 032114061 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan keuangan perusahaan pertambangan dan energi dari tahun 2003 sampai 2006 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No: KEP-100/MBU/2002.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data yang dibutuhkan berupa laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi serta gambaran umum perusahaan.

Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menghitung delapan rasio yang terdapat dalam Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No: KEP-100/MBU/2002 kemudian mencari skor rasio untu tiap indikator-indikator tiap rasio sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No: KEP-100/MBU/2002.

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu bahwa kinerja keuangan pada PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk dan PT. Perusahaan Gas Negara Tbk dari tahun 2003 sampai 2006 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No: KEP-100/MBU/2002 menunjukkan pada kondisi yang sehat. Hal ini dapat dilihat melalui skor yang diperoleh pada kedua perusahaan tersebut.


(11)

viii

ABSTRACT

ENTERPRISE FINANCIAL HEALTH EVALUATION FOR ENERGY AND MINING COMPANY LISTED AT JAKARTA STOCK EXCHANGE

(Based on Minister of State Owned Enterprise Decree No: KEP-100/MBU/2002)

Fika Damayanti NIM: 032114061 Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

The aim of this study was to know the financial health level of energy and mining enterprise from the year of 2003 to 2006 based on Minister Decree of State Owned Enterprise Decree No: KEP-100/MBU/2002.

The method of data collection used in this study was documentation. The Documentation method is a data collection method that was done by collecting and examining the company’s data related to the observed problem. The data needed were the financial report consisted of balance sheet, income statement and the company’s general description.

The data analysis technique used was by calculating eight ratio presented in The Minister of State Owned Enterprise Decree No : KEP-100/MBU/2002 then seeking the score of the ratio for each indicator according to Minister Decree of State Owned Enterprise Decree No : KEP-100/MBU/2002.

The conclusion of this finding was that financial performance of PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk and PT. Perusahaan Gas Negara Tbk from 2003 to 2006 based on the Minister of State Owned Enterprise Decree No: KEP-100/MBU/2002 showed well managed condition. This thing could be seen from the score obtained for both companies.


(12)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, bimbingan dan anugrah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini telah melibatkan berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Drs. Yusef Widya Karsana, M.Si., Akt selaku Dosen Pembimbing I yang telah membantu serta membimbing dalam penyusunan skripsi ini. 3. Ibu Lisia Apriani, M.Si., Akt selaku Dosen Pembimbing II yang telah

membantu serta membimbing dalam penyusunan skripsi ini.

4. Bapak, Ibu, Mbak Kaka dan Dek Santi atas cinta, kasih sayang, doa serta telah memberikan dukungan selama ini. Terima kasih.

5. Keluarga Om Ngudi Santosa atas kebaikan dan dukungan selama penulis menempuh pendidikan di Yogyakarta.

6. Mas Ferry atas perhatian dan kesabaran dalam memahami diriku serta telah menemani dan memberikan dukungan kepada penulis selama ini


(13)

xi

Nia , Putri , Mika , Vina, Anggita, Sasma, Ratna, Ana, Maria, Wulan, Mega, Frima atas kebersamaan kita selama ini.

9. Teman-teman MPT: Nina, Gordi, Anggi, Yani, Reni, Mega, Lisa, Marki, Seno, Hera, Vivin, Ryana, Gunawan, Novi, atas masukan selama kuliah MPT. 10. Aan dan Desi atas bantuannya dalam akhir penyusunan skripsi ini.

11. Teman-teman KKP XIII terutama : Mas Tri, Mas Agus, Arum, Siska, Tika, Conny, Sanny atas segala dukungannya.

12. Temen-temen Akuntansi angkatan 2003 terutama Akuntansi B.

13. Temen-temen KMPKS terutama: Mas Eko, Mbak Uni, Mas Bayu, Mas Adi, Mas Bram, Mas Agus Mbak Prima, Fendy, Yonas atas dukungan dan kebersamaannya di KMPKS.

14. Sr. Benedicta, CB yang menuntun penulis sampai akhir masa studi. 15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Disadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu sangat diharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan bagi penulis di masa mendatang. Semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis, pembaca dan perkembangan ilmu pengetahuan.

Yogyakarta, 14 Maret 2008


(14)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B.Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7


(15)

xii

B. Analisis Laporan Keuangan ... 11

C. Analisis Rasio Keuangan ... 13

D. Badan Usaha Milik Negara ... 20

E. Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan Perusahaan ... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 29

A. Jenis Penelitian ... 29

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 29

C.Subyek dan Obyek Penelitian ... 29

D. Data yang Dibutuhkan ... 30

E. Teknik Pengumpulan Data ... 30

F. Populasi dan Sampel ... 30

G. Teknik Analisis Data ... 31

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 41

A. PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk ... 41

B. PT. Perusahaan Gas Negara Tbk ... 46

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 54

A. Analisis Data ... 54

B. Pembahasan ... 69

C. Interpretasi Hasil Perhitungan ... 98

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 100

A. Kesimpulan ... 100

B. Keterbatasan Penelitian ... 101


(16)

xiii

DAFTAR PUSTAKA ... 103 LAMPIRAN


(17)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar skor penilaianROE ... 35

Tabel 3.2 Daftar skor penilaianROI ... 36

Tabel 3.3 Daftar skor penilaian rasio kas (Cash Ratio) ... 36

Tabel 3.4 Daftar skor penilaian rasio lancar (Current Ratio)... 37

Tabel 3.5 Daftar skor penilaiancollection periods(CP)... 37

Tabel 3.6 Daftar skor penilaian perputaran persediaan (PP)... 38

Tabel 3.7 Daftar skor penilaian perputaran total asset (TATO)... 38

Tabel 3.8 Daftar skor penilaian TMS terhadap TA ... 39

Tabel 5.1 Perhitungan tingkat imbalan kepada pemegang saham (ROE)... 54

Tabel 5.2 Perhitungan tingkat imbalan investasi (ROI) ... 55

Tabel 5.3 Perhitungan rasio kas (Cash Ratio) ... 55

Tabel 5.4 Parhitungan rasio lancar (Current Ratio) ... 55

Tabel 5.5 Perhitungancollection periods... 56

Tabel 5.6 Perhitungan perputaran persediaan ... 56

Tabel 5.7 Perhitungan tingkat perputaran total asset (TATO)... 57

Tabel 5.8 Perhitungan tingkat TMS terhadap TA ... 57

Tabel 5.9 Skor penilaianROE... 58

Tabel 5.10 Skor penilaianROI ... 58

Tabel 5.11 Skor penilian rasio kas (Cash Ratio)... 58

Tabel 5.12 Skor penilaian rasio lancar (Current Ratio) ... 59


(18)

xv

Tabel 5.14 Skor penilaian perputaran persediaan ... 60

Tabel 5.15 Skor penilaian perputaran total asset (TATO) ... 60

Tabel 5.16 Skor penilaian TMS terhadap TA ... 61

Tabel 5.17 Total skor PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk ... 61

Tabel 5.18 Perhitungan tingkat imbalan kepada pemegang saham (ROE)... 62

Tabel 5.19 Perhitungan tingkat imbalan investasi (ROI) ... 62

Tabel 5.20 Perhitungan rasio kas (Cash Ratio) ... 63

Tabel 5.21 Parhitungan rasio lancar (Current Ratio) ... 63

Tabel 5.22 Perhitungancollection periods... 64

Tabel 5.23 Perhitungan perputaran persediaan ... 64

Tabel 5.24 Perhitungan tingkat perputaran total asset (TATO)... 64

Tabel 5.25 Perhitungan tingkat TMS terhadap TA ... 65

Tabel 5.26 Skor penilaianROE... 65

Tabel 5.27 Skor penilaianROI ... 66

Tabel 5.28 Skor penilaian rasio kas (Cash Ratio)... 66

Tabel 5.29 Skor penilaian rasio lancar (Current Ratio) ... 66

Tabel 5.30 Skor penilaiancollection periods... 67

Tabel 5.31 Skor penilaian perputaran persediaan ... 67

Tabel 5.32 Skor penilaian perputaran total asset (TATO) ... 68

Tabel 5.33 Skor penilaian TMS terhadap TA ... 68

Tabel 5.34 Total skor PT. Perusahaan Gas Negara Tbk ... 69

Tabel 5.35 Total skor PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk ... 98


(19)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 2003-2006 Lampiran 2 PT. Perusahaan Gas Negara Tbk 2003-2006

Lampiran 3 Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No: KEP-100/MBU/2002


(20)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini banyak terdapat berbagai jenis perusahaan. Munculnya banyak perusahaan ini, akan memicu persaingan antar perusahaan tersebut sehingga terjadi tingkat persaingan yang semakin ketat. Adanya persaingan ini akan membuat perusahaan harus semakin mampu untuk bertahan dalam menjalankan keuangan perusahaan. Perusahaan harus mampu mengelola keuangannya secara efektif dan efisien, agar perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan lain.

Perusahaan yang didirikan akan memiliki suatu tujuan pokok. Adapun tujuan pokok perusahaan adalah memperoleh laba yang optimal, meningkatkan harga saham dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang (Suwarsono, 1994:20).

Perusahaan khususnya Badan Usaha Milik Negara merupakan sektor yang penting peranannya bagi negara. Dalam hal pencarian alternatif sumber dana, pemerintah memberikan perhatian atau semacam tuntutan yang besar kepada Badan Usaha Milik Negara, terutama persero. Tuntutan yang semakin besar ini akan menuntut peningkatan kegiatan operasi yang efektif dan efisien sehingga perusahaan dapat terus berjalan dan berkembang serta dapat memperoleh laba yang diinginkan. Kegiatan operasi yang efektif dan efisien ini akan mempengaruhi kinerja Badan Usaha Milik Negara, dimana kinerja


(21)

tersebut akan berpengaruh ke tercapainya tujuan perusahaan dan keberhasilan perusahan.

Keberhasilan perusahaan ini bisa dilihat melalui laporan keuangan secara periodik. Laporan keuangan tersebut diterbitkan pada setiap akhir periode akuntansi. Kinerja perusahaan bisa dinilai melalui laporan keuangan yaitu dengan cara menganalisis laporan keuangan yang ada dalam perusahaan tersebut. Laporan keuangan merupakan gambaran mengenai keadaan keuangan perusahaan.

Laporan keuangan digunakan dan diperlukan untuk pihak yang berkepentingan seperti pihak intern, yang meliputi manajer perusahaan serta pihak ekstern yang meliputi investor, kreditur, dan instansi pemerintah. Informasi yang didapat akan berguna untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan perusahaan serta dapat mengetahui tingkat kesehatan suatu perusahaan. Informasi tersebut terutama informasi kesehatan perusahaan merupakan hal yang penting untuk Badan Usaha Milik Negara karena tingkat kesehatan dapat digunakan sebagai indikator efisiensi perusahaan. Jika efisiensi perusahaan tinggi maka perusahaan akan mampu meningkatkan keuntungan dan daya saing serta dapat menghindari kebangkrutan.

Dalam penilaian tingkat kesehatan perusahaan ini penulis akan menggunakan standar tertentu sebagai dasar perbandingan dalam pengujian laporan keuangan perusahaan. Standar yang digunakan untuk menilai tingkat kesehatan perusahaan, yaitu Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan


(22)

Badan Usaha Milik Negara. Di dalam Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002 sudah terdapat rasio-rasio dan daftar skor masing-masing rasio yang akan digunakan dalam menghitung tingkat kesehatan perusahaan tersebut, sehingga dapat dibandingkan dengan hasil perhitungan aspek keuangan dari setiap komponen yang dianalisis. Adapun Badan Usaha Milik Negara yang akan diteliti adalah Badan Usaha Milik Negara non jasa keuangan yang bergerak di bidang non infrastruktur. Penulis akan memilih perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan energi yaitu PT.Tambang Batubara Bukit Asam Tbk dan PT.Perusahaan Gas Negara Tbk. Penulis memilih perusahaan tersebut karena perusahaan tersebut merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

Bagaimana tingkat kesehatan keuangan perusahaan di bidang pertambangan dan energi dari tahun 2003 sampai dengan 2006 sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002?


(23)

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Perusahaan yang diambil untuk sampel adalah perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang go public di bidang pertambangan dan energi dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

2. Laporan Keuangan yang digunakan yaitu periode per 31 Desember 2003 sampai dengan 2006.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat kesehatan keuangan perusahaan pertambangan dan energi dari tahun 2003 sampai dengan 2006 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No: KEP-100/MBU/2002.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi perusahaan untuk mengetahui kondisi keuangannya, sehingga dapat mengambil suatu keputusan yang tepat bagi perusahaannya.

2. Bagi penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis dalam penerapan mata kuliah yang berkaitan dengan penilaian kesehatan keuangan perusahaan Badan Usaha Milik Negara.


(24)

3. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan dapat juga menambah kepustakaan.

F. Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang permasalahan yang menerangkan alasan dipilihnya masalah yang akan diteliti, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Dalam bab ini diuraikan teori-teori yang akan digunakan sebagai dasar pembahasan permasalahan yang ada.

Bab III Metode Penelitian

Dalam bab ini diuraikan jenis penelitian yang digunakan, waktu dan tempat penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data.

Bab IV Gambaran Umum Perusahaan

Dalam bab ini akan berisi mengenai gambaran perusahaan yang sedang diteliti.

Bab V Analisis dan Pembahasan

Dalam bab ini hasil penelitian akan dianalisis berdasarkan teori untuk menjawab rumusan masalah yang telah dikemukakan.


(25)

Bab VI Kesimpulan

Dalam bab ini berisi kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis data yang diperoleh serta saran mengenai hasil penelitian tersebut.


(26)

7 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002:2), laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Menurut Jusuf (2001:100), laporan keuangan merupakan suatu penyajian data keuangan termasuk catatan yang menyertainya jika ada yang dimaksudkan untuk mengkomunikasikan sistem pengendalian ekonomi (aktiva) dan atau kewajiban suatu entitas pada saat tertentu, atau perubahan atas aktiva dan atau kewajiban selama suatu periode tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau berbasis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum.


(27)

2. Bentuk - Bentuk Laporan Keuangan a. Neraca

Menurut Munawir (2001:14–19), neraca adalah laporan yang sistematis yang terdiri dari tiga bagian utama yaitu:

1) Aktiva

Aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama yaitu: a) Aktiva lancar yaitu uang kas dan aktiva lainnya yang dapat

diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, di jual atau dikonsumsi dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal), yang termasuk kelompok aktiva lancar yaitu kas atau uang tunai, investasi jangka pendek, piutang wesel, piutang dagang, persediaan, piutang penghasilan atau penghasilan yang masih harus diterima, persekot atau biaya yang dibayar dimuka. b) Aktiva tidak lancar yaitu aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang (mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan), yang termasuk aktiva tidak lancar yaitu investasi jangka panjang, aktiva tetap, aktiva tetap tidak berwujud, beban yang ditangguhkan, aktiva lain-lain.


(28)

2) Hutang

Hutang yaitu semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi dan hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditur, yang terdiri dari:

a). Hutang lancar atau hutang jangka pendek yaitu kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan analisis aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Hutang lancar meliputi: hutang dagang, hutang wesel, hutang pajak, biaya yang masih harus dibayar, hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo, dan penghasilan yang diterima di muka.

b). Hutang jangka panjang yaitu kewajiban keuangan jangka waktu pembayarannya (jatuh temponya) masih jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca), yang meliputi: hutang obligasi, hutang hipotik, pinjaman jangka panjang yang lain.

3) Modal

Modal yaitu merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), surplus, dan laba yang di tahan atau kelebihan nilai aktiva


(29)

yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang– hutangnya.

Menurut Helfert (Wibowo, 1993:10) berpendapat bahwa neraca pada tanggal tertentu menggambarkan kategori dan jumlah aktiva yang digunakan oleh perusahaan dan pemenuhan kewajiban kepada pemberi pinjaman dan pemilik. Neraca disebut juga laporan kondisi keuangan atau laporan posisi keuangan.

b. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Laporan laba rugi merupakan suatu laporan keuangan yang menunjukkan pendapatan dari penjualan, berbagai biaya dan laba yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu. Laporan laba rugi menunjukkan laporan selama suatu periode (Husnan, 1996:37).

c. Laporan Laba Ditahan

Menurut Brigham dan Houston (Wibowo, 2001:43), laporan laba ditahan adalah laporan yang menunjukkan beberapa (banyak) laba perusahaan yang ditahan jika dibandingkan dengan yang dibayarkan sebagai deviden. Jumlah laba ditahan yang terlihat adalah jumlah laba ditahan tahunan untuk setiap tahun dari perusahaan tersebut.

Laba atau rugi yang timbul dan dapat diklasifikasikan tersendiri dalam laporan laba rugi atau dicantumkan dalam laporan laba ditahan


(30)

(retained earnings statement) atau dalam laporan perubahan modal (Munawir, 2001:27).

B. Analisis Laporan Keuangan

1. Pengertian dan Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan adalah penentuan ciri-ciri keuangan dan operasi suatu perusahaan yang diperoleh dari data akuntansi dan laporan keuangan lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan hubungan tertentu yang berguna dalam proses pengambilan Surat Keputusan (Sarwoko dan Halim, 1989:89 ).

Menurut Beinstein (Prastowo , 2002:52) berpendapat bahwa analisis laporan keuangan adalah suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan astimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa datang. Adapun tujuan analisis laporan keuangan menurut Prastowo (2002:53), yaitu :

a. sebagai alatscreeningawal dalam memilih alternatif investasi / merger b. sebagai alatforecastingmengenai kondisi keuangan dimasa datang c. sebagai proses diagnosis terhadap masalah manajemen, operasi, atau

masalah lainnya


(31)

2. Metode Analisis Laporan Keuangan

Menurut Prastowo (2002:54-55) metode analisis diklasifikasikan menjadi dua yaitu:

a. Metoda analisis horisontal (dinamis) adalah metode analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Disebut metode analisis horisontal karena akan membandingkan pos yang sama untuk periode yang berbeda dan disebut metode analisis dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke tahun. Teknik-teknik yang termasuk dalam klasifikasi metode analisis horisontal adalah teknik analisis perbandingan, analisis trend, analisis sumber dan penggunaan dana dan analisis perubahan laba kotor.

b. Metoda analisis vertikal (statis) adalah metoda analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada periode tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk periode yang sama (metode vertikal). Disebut metode statis karena hanya membandingkan pos-pos laporan keuangan pada periode yang sama. Teknik analisis yang termasuk dalam klasifikasi metode analisis vertikal adalah teknik analisis persentase per komponen (Common Size), analisis rasio dan analisis impas.


(32)

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode analisis vertikal (statis) karena peneliti membandingkan laporan keuangan suatu perusahaan pada periode yang sama yaitu periode per 31 Desember.

C. Analisis Rasio Keuangan

1. Rasio Keuangan dan Analisis Rasio Keuangan

Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah lain. Analisis rasio dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan kondisi keuangan suatu perusahaan (Munawir, 2002:64). Fungsi analisis rasio laporan keuangan adalah untuk menilai keberhasilan, kegagalan dan kemajuan suatu perusahaan dari waktu ke waktu dengan mengevaluasi prestasi perusahaan dibandingkan dengan perusahaan sejenis dalam industri yang sama (Syarifudin, 1994:107).

Rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi keuangan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan menilai resiko peluang di masa yang akan datang. Rasio keuangan mempunyai peranan yang penting bagi pengguna untuk mengetahui kinerja perusahaan, memprediksi kebangkrutan perusahaan (termasuk perbankan), memprediksi earnings di masa yang akan datang, menilai resiko dan peluang di masa yang akan datang, memprediksi


(33)

keuntungan saham, mengukur nilai perusahaan, prediktor laba, dan prediktor kondisi keuangan.

2. Tujuan Analisis Rasio Keuangan

Adapun tujuan dari analisis rasio keuangan adalah untuk mendapatkan gambaran hubungan antara komponen yang satu dengan komponen yang lain dan menjelaskan atau memberi gambaran kepada analis tentang baik atau buruknya kondisi finansial perusahaan.

3. Macam-Macam Rasio Keuangan

Pada umumnya rasio-rasio yang dikembangkan untuk menganalisis laporan keuangan dapat dikelompokkan menjadi (Riyanto,1995: 332-336): a. Rasio Likuiditas

Rasio-rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendek.

Rasio likuiditas terdiri dari :

1) Current Ratio

Current Ratio=

Lancar Hutang

Lancar Aktiva

Merupakan kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar.


(34)

2) Cash Ratio (Ratio Of Immediate Solvency)

Cash Ratio=

Lancar Hutang

Efek Kas

Merupakan kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang dapat segera diuangkan.

3) Quick Ratio (Acid Test Ratio)

Quick Ratio=

Lancar Hutang

Piutang Efek

Kas 

Merupakan kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih liquid.

4) Working Capital To Total Assets Ratio.

Working Capital To Total Assets Ratio

= Aktiva Jumlah Lancar Hutang Lancar Aktiva 

Merupakan likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja (neto).

b. RasioLeverage

Rasio leverage menunjukkan proporsi dana perusahaan yang bersumber dari hutang dan hal ini akan membawa konsekuensi peningkatan rasio finansial bagi perusahaan.

Rasioleverageterdiri dari :

1) Total Debt To Equity Ratio

Total Debt To Equity=

Sendiri Modal Jumlah Panjang Jangka Hutang Lancar Hutang 


(35)

Merupakan bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang.

2) Total Debt To Total Capital Assets

Total Debt To Total Capital Assets

= Aktiva / Modal Jumlah Panjang Jangka Hutang Lancar Hutang 

Merupakan beberapa bagian dari keseluruhan kebutuhan dana yang dibelanjai dengan utang dan beberapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin utang.

3) Long Term Debt To Equity Ratio

Long Term Debt To Equity Ratio=

Sendiri Modal

Panjang Jangka

Hutang

Merupakan bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk utang jangka panjang.

4) Tangible Assets Debt Coverage

Tangible Assets Debt Coverage

= Panjang Jangka Hutang Lancar Hutang s Intangible Aktiva

Jumlah  

Merupakan besarnya aktiva tetap tangible yang digunakan untuk menjamin utang jangka panjang setiap rupiahnya.

5) Times Interest Earned Ratio

Times Interest Earned Ratio=

Panjang Jangka

Hutang Bunga

EBIT

Merupakan besarnya jaminan keuntungan untuk membayar bunga utang jangka panjang.


(36)

c. Rasio Aktivitas

Rasio Aktivitas digunakan untuk mengetahui efesiensi penggunaan dana.

Rasio Aktivitas terdiri dari:

1) Total Assets Turnover

Total Assets Turnover=

Aktiva Jumlah

Neto Penjualan

Merupakan kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva yang berputar dalam suatu periode tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan “revenue”.

2) Receivable Turnover

Receivable Turnover =

rata Rata Piutang Kredit Penjualan 

Merupakan kemampuan dana yang tertanam dalam piutang yang berputar dalam suatu periode tertentu.

3) Average Collection Period

Average Collection Period =

Kredit Penjualan 360 x Rata Rata Piutang 

Merupakan periode rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang.

4) Inventory Turnover

Inventory Turnover =

Rata Rata Inventory Penjualan Pokok Harga 


(37)

Merupakan kemampuan dana yang tertanam dalam inventory yang berputar dalam suatu periode tertentu atau likuiditas dari inventory dan tendensi untuk adanyaoverstock.

5) Average Day’s Inventory

Average Day’s Inventory =

Penjualan Pokok Harga 360 x Rata Rata Inventory 

Merupakan periode menahan persediaan rata atau periode rata-rata persediaan barang berada di gudang.

6) Working Capital Turnover

Working Capital Turnover=

Lancar Hutang Lancar Aktiva Neto Penjualan 

Merupakan kemampuan modal kerja (neto) berputar dalam suatu periode siklus kas (cash cycle) dari perusahaan.

d. Rasio Keuntungan

Rasio keuntungan digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba berdasarkan modal yang dimiliki, baik modal asing maupun modal sendiri.

Rasio Keuntungan terdiri dari :

1) Gross Profit Margin

Gross Profit Margin =

Neto Penjualan Penjaulan Pokok Harga Neto Penjualan 


(38)

2) Operating Income Ratio (Operating Profit Margin)

Operating Income Ratio (Operating Profit Margin)

= Neto Penjualan biaya Biaya Penjualan Pokok Harga Neto

Penjualan  

Merupakan laba operasi sebelum bunga dan pajak (neto operating income) yang dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan.

3) Operating ratio

Operating ratio =

Neto Penjualan biaya Biaya Penjualan Pokok Harga 

Merupakan biaya operasi per rupiah penjualan.

4) Net Profit Margin (Sales Margin)

Net Profit Margin (Sales Margin)

= Neto Penjualan Pajak Sesudah Neto Keuntungan

Merupakan keuntungan neto per rupiah penjualan.

5) Earnings Power Of Total Investment (Rate Of Return On Total Assets)

Earnings Power Of Total Investment (Rate Of Return On Total

Assets) =

Aktiva Jumlah

EBIT

Merupakan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor (pemegang obligasi + saham).


(39)

6) Net Earnings Power Ratio (ROI)

Net Earnings Power Ratio (ROI) =

Aktiva Jumlah

Pajak Sesudah Neto

Keuntungan

Merupakan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto.

7) Rate Of Return For The Owners (Rate Of Return On Net Worth) Rate Of Return For The Owners (Rate Of Return On Net Worth)

=

Sendiri Modal

Jumlah

Pajak Sesudah Neto

Keuntungan

Merupakan kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan saham biasa.

D. Badan Usaha Milik Negara

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002 yang dimaksud dengan Badan Usaha Milik Negara adalah Badan Usaha Milik Negara yang berbentuk perusahaan perseroan (PERSERO) sebagaimana dimaksud dalam peraturan pemerintah No. 12 tahun 1998 dan perusahaan umum (PERUM) sebagaimana dimaksud dalam peraturan pemerintah No. 13 tahun 1998.

Menurut Anorogo (1995:5), tujuan dibentuknya Badan Usaha Milik Negara adalah:

1. Memberikan sumbangan bagi perkembangan ekonomi negara pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya


(40)

3. Menyediakan barang dan jasa bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak 4. Menjadi perintis kegiatan usaha yang belum dapat dihasilkan oleh sektor

swasta dan ekonomi koperasi

5. Menyelenggarakan kegiatan usaha yang bersifat melengkapi kegiatan swasta dan koperasi

6. Turut aktif memberikan bimbingan kepada sektor swasta khususnya pengusaha golongan ekonomi koperasi lemah dan sektor koperasi

7. Turut aktif melaksanakan dan menunjang pelaksanaan program dan kebijakan pemerintah di bidang ekonomi koperasi dan pembangunan pada umumnya

Menurut Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002, Badan Usaha Milik Negara terdiri dari Badan Usaha Milik Negara non jasa keuangan dan Badan Usaha Milik Negara jasa keuangan. Badan Usaha Milik Negara non jasa keuangan adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang infrastruktur dan non infrastruktur sedangkan Badan Usaha Milik Negara jasa keuangan adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha perbankan, asuransi, jasa pembiayaan dan jasa penjaminan.

Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dibidang non jasa keuangan dibedakan menjadi Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang infrastruktur (Badan Usaha Milik Negara infrastruktur) dan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang non infrastruktur (Badan Usaha


(41)

Milik Negara non infrastruktur). Badan Usaha Milik Negara infrastruktur adalah Badan Usaha Milik Negara yang kegiataannya menyediakan barang dan jasa untuk kepentingan masyarakat luas, yang bidang usahanya meliputi: 1. Pembangkitan, transmisi, atau pendistribusian tenaga listrik

2. Pengadaan dan atau pengoperasian sarana pendukung pelayanan angkutan barang atau penumpang baik laut, udara atau kereta api

3. Jalan dan jembatan tol, dermaga, pelabuhan laut, atau sungai atau danau, lapangan terbang dan bandara

4. Bendungan dan irigasi

Sedangkan Badan Usaha Milik Negara non infrastruktur adalah Badan Usaha Milik Negara yang bidang usahanya diluar bidang usaha sebagaimana dimaksud dalam Badan Usaha Milik Negara infrastruktur.

Rasio yang terdapat dalam Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002 yaitu sebagai berikut:

1. Besarnya tingkat imbalan kepada pemegang saham

ROE= X100% Sendiri

Modal

Pajak Setelah Laba

Laba Setelah Pajak adalah laba setelah pajak dikurangi dengan laba hasil penjualan dari aktiva tetap, aktiva non produktif, aktiva lain-lain dan saham penyertaan langsung. Modal Sendiri adalah seluruh komponen modal sendiri dalam neraca perusahaan pada posisi akhir tahun buku dikurangi dengan komponen modal sendiri yang digunakan untuk membiayai aktiva tetap dalam pelaksanaan dan laba tahun berjalan (Surat


(42)

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002).

2. Besarnya tingkat imbalan Investasi /Return On Invsment ROI= EBIT Penyusutan X100%

Employed Capital

EBIT adalah laba sebelum bunga dan pajak dikurangi laba dari hasil penjualan dari aktiva tetap, aktiva lain-lain, aktiva non produktif, dan saham penyertaan langsung. Penyusutan adalah depresiasi, amortisasi, dan deplesi.Capital Employedadalah posisi pada akhir tahun buku total aktiva dikurangi aktiva tetap dalam pelaksanaan (Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002).

3. Besarnya rasio kas /Cash Ratio

Cash Ratio= X100%

Lancar Hutang

pendek jangka

berharga surat

bank

Kas 

Kas, Bank, dan Surat Berharga Jangka Pendek adalah posisi masing-masing pada akhir tahun buku. Hutang Lancar adalah posisi seluruh kewajiban lancar pada akhir tahun buku (Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002).

4. Besarnya rasio lancar /Current Ratio Current Ratio= X100%

Lancar Hutang

Lancar Aktiva

Aktiva Lancar adalah posisi total aktiva lancar pada akhir tahun buku. Hutang Lancar adalah posisi total kewajiban lancar pada akhir tahun buku


(43)

(Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002).

5. Besarnya tingkatCollection Periods

Collection Periods= X365hari

Usaha Pendapatan Total

Usaha Piutang Total

Total Piutang Usaha adalah posisi piutang usaha setelah dikurangi cadangan penyisihan piutang pada akhir tahun buku. Total Pendapatan Usaha adalah jumlah pendapatan usaha selama tahun buku (Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002).

6. Besarnya tingkat perputaran persediaan

Perputaran Persediaan = X365hari

Usaha Pendapatan Total

Persediaan Total

Total Persediaan adalah seluruh persediaan yang digunakan untuk proses produksi pada akhir tahun buku yang terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi ditambah persediaan peralatan dan suku cadang. Total Pendapatan Usaha adalah total pendapatan usaha dalam tahun buku yang bersangkutan (Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002).

7. Besarnya tingkat perputaran total asset /Total Assets Turn Over (TATO) TATO= TotalPendapatan X100%

Employed Capital


(44)

Total Pendapatan adalah total pendapatan usaha dan non usaha tidak termasuk pendapatan hasil penjualan aktiva tetap. Capital Employed

adalah posisi pada akhir tahun buku total aktiva dikurangi aktiva tetap dalam pelaksanaan (Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002).

8. Besarnya tingkat rasio total modal sendiri terhadap total asset (TMS terhadap TA)

TMS terhadap TA = X100%

Aset Total

Sendiri Modal

Total

Total Modal Sendiri adalah seluruh komponen modal sendiri pada akhir tahun buku diluar dana-dana yang belum ditetapkan statusnya. Total Asset adalah total asset dikurangi dengan dana-dana yang belum ditetapkan statusnya pada posisi akhir tahun buku yang bersangkutan (Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002).

E. Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan Perusahaan

Analisis tingkat kesehatan keuangan perusahaan berguna untuk melihat kinerja laporan keuangan perusahaan serta untuk mengetahui kondisi keuangan yang terjadi dalam perusahaan pada saat tertentu. Kinerja laporan keuangan perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan perusahaan.

Analisis tingkat kesehatan dilakukan dengan cara menilai tingkat kesehatan keuangan perusahaan tersebut. Penilaian tingkat kesehatan ini dilakukan dengan cara membandingkan aspek keuangan dengan Surat


(45)

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002. Dalam menentukan tingkat kesehatan perusahaan ditentukan berdasarkan jumlah total skor (TS) yang diperoleh dari perhitungan delapan rasio yang terdapat dalam Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002. Adapun perusahaan yang akan diteliti adalah perusahaan non infrastruktur yang go public di bidang pertambangan dan energi.

Penilaian tingkat kesehatan perusahaan di golongkan menjadi : 1. sehat, yang terdiri dari:

AAA apabila Total Skor (TS) lebih besar dari 95 AA apabila 80<TS<=95

A apabila 65<TS<=80 2. kurang sehat, yang terdiri dari:

BBB apabila 50<TS<=65 BB apabila 40<TS<=50 B apabila 30<TS<=40 3. tidak sehat, yang terdiri dari:

CCC apabila 20<TS<=30 CC apabila 10<TS<=20 C apabila TS<=10

Komposisi penilaian tingkat kesehatan perusahaan diatas, berlaku jika dalam penilaian tingkat kesehatan menggunakan tiga (3) aspek yaitu aspek


(46)

keuangan, aspek operasional dan aspek administrasi. Tetapi dalam penelitian ini, penulis hanya mengukur berdasarkan aspek keuangan saja sehingga dalam penentuan total skor (TS) untuk mencari tingkat kesehatan juga mengalami perubahan.

Menurut Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2000, komponen ketiga aspek tersebut terhadap total skor (100) adalah sebagai berikut:

1. Aspek Keuangan (Total Skor Keuangan/TSK) = 70 ( 0,7 ) 2. Apek Operasional (Total Skor Operasional/TSOP) = 15 (0,15) 3. Aspek Administrasi (Total Skor Administrasi/TSAD) = 15 (0,15)

Total Skor = 100

Dalam penelitian ini yang digunakan hanya aspek keuangan saja, maka besarnya proporsi terhadap komponen aspek keuangan terhadap total skor berubah menjadi:

1. sehat:

AAA apabila Total Skor Keuangan (TSK) lebih besar dari 0,7 x 95 AA apabila 0,7 x 80 < TSK <= 0,7 x 95

A apabila 0,7 x 65 < TSK <= 0,7 x 80 2. kurang sehat:

BBB apabila 0,7 x 50 < TSK <= 0,7 x 65 BB apabila 0,7 x 40 < TSK <= 0,7 x 50 B apabila 0,7 x 30 < TSK <= 0,7 x 40


(47)

3. tidak sehat:

CCC apabila 0,7 x 20 < TSK <= 0,7 x 30 CC apabila 0,7 x 10 < TSK <= 0,7 x 20 C apabila TSK <= 0,7 x 10

Dengan demikian kontibusi Total Skor Keuangan (TSK) terhadap Total Skor Keseluruhan (TS) menjadi:

1. sehat:

AAA apabila Total Skor Keuangan (TSK) lebih besar dari 66,5 AA apabila 56 < TSK <= 66,5

A apabila 45,5 < TSK <= 56 2. kurang sehat:

BBB apabila 35 < TSK <= 45,5 BB apabila 28 < TSK <= 35 B apabila 21 < TSK <= 28 3. tidak sehat:

CCC apabila 14 < TSK <= 21 CC apabila 7 < TSK <= 14 C apabila TSK <= 7


(48)

29 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini dengan menggunakan studi deskriptif pada perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan energi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pojok Bursa Efek Jakarta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian di laksanakan dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2007.

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian

Subjek penelitian yaitu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan energi.

2. Objek penelitian

Objek penelitian yaitu laporan keuangan dari tahun 2003 sampai dengan 2006, yang berupa neraca dan laporan laba rugi.


(49)

D. Data yang Dibutuhkan

Data yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: 1. Gambaran umum perusahaan

2. Neraca perusahaan per 31 Desember 2003 sampai dengan 2006

3. Laporan laba rugi untuk periode yang berakhir 31 Desember 2003 sampai dengan 2006

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini untuk pengumpulan data yaitu dengan metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data yang diperlukan berupa data sekunder yaitu berupa laporan keuangan (neraca dan laporan laba rugi) dan gambaran umum perusahaan.

F. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu seluruh perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan energi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.


(50)

2. Sampel

Sampel yang di ambil dalam penelitian yaitu akan dipilih beberapa perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang pertambangan dan energi yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

G. Teknik Analisis Data

Untuk menjawab permasalahan di atas maka dilakukan analisis terhadap rasio keuangan yaitu sebagai berikut:

1. Menghitung besarnya nilai dari tiap rasio

Rasio keuangan yang digunakan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002 dan terdiri dari delapan rasio yang terdapat dalam aspek keuangan yaitu: a. Besarnya tingkat imbalan kepada pemegang saham

ROE= X100% Sendiri

Modal

Pajak Setelah Laba

Laba Setelah Pajak adalah laba setelah pajak dikurangi dengan laba hasil penjualan dari aktiva tetap, aktiva non produktif, aktiva lain-lain dan saham penyertaan langsung. Modal Sendiri adalah seluruh komponen modal sendiri dalam neraca perusahaan pada posisi akhir tahun buku dikurangi dengan komponen modal sendiri yang digunakan untuk membiayai aktiva tetap dalam pelaksanaan dan laba tahun berjalan (Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002).


(51)

b. Besarnya tingkat imbalan Investasi /Return On Invsment ROI = EBIT Penyusutan X100%

Employed Capital

EBIT adalah laba sebelum bunga dan pajak dikurangi laba dari hasil penjualan dari aktiva tetap, aktiva lain-lain, aktiva non produktif, dan saham penyertaan langsung. Penyusutan adalah depresiasi, amortisasi, dan deplesi. Capital Employed adalah posisi pada akhir tahun buku total aktiva dikurangi aktiva tetap dalam pelaksanaan (Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002) c. Besarnya rasio kas /Cash Ratio

Cash Ratio= X100%

Lancar Hutang

pendek jangka

berharga surat

bank

Kas 

Kas, Bank, dan Surat Berharga Jangka Pendek adalah posisi masing-masing pada akhir tahun buku. Hutang Lancar adalah posisi seluruh kewajiban lancar pada akhir tahun buku (Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002).

d. Besarnya rasio lancar /Current Ratio Current Ratio= X100%

Lancar Hutang

Lancar Aktiva

Aktiva Lancar adalah posisi total aktiva lancer pada akhir tahun buku. Hutang Lancar adalah posisi total kewajiban lancar pada akhir tahun buku (Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002).


(52)

e. Besarnya tingkatCollection Periods

Collection Periods= X365hari

Usaha Pendapatan Total

Usaha Piutang Total

Total Piutang Usaha adalah posisi piutang usaha setelah dikurangi cadangan penyisihan piutang pada akhir tahun buku. Total Pendapatan Usaha adalah jumlah pendapatan usaha selama tahun buku (Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002).

f. Besarnya tingkat perputaran persediaan

Perputaran Persediaan = X365hari

Usaha Pendapatan Total

Persediaan Total

Total Persediaan adalah seluruh persediaan yang digunakan untuk proses produksi pada akhir tahun buku yang terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi ditambah persediaan peralatan dan suku cadang. Total Pendapatan Usaha adalah total pendapatan usaha dalam tahun buku yang bersangkutan (Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002).

g. Besarnya tingkat perputaran total asset / Total Assets Turn Over (TATO)

TATO= TotalPendapatan X100%

Employed Capital


(53)

Total Pendapatan adalah total pendapatan usaha dan non usaha tidak termasuk pendapatan hasil penjualan aktiva tetap. Capital Employed

adalah posisi pada akhir tahun buku total aktiva dikurangi aktiva tetap dalam pelaksanaan (Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002).

h. Besarnya tingkat rasio total modal sendiri terhadap total asset (TMS terhadap TA)

TMS terhadap TA = X100%

Aset Total

Sendiri Modal

Total

Total Modal Sendiri adalah seluruh komponen modal sendiri pada akhir tahun buku diluar dana-dana yang belum ditetapkan statusnya. Total Asset adalah total asset dikurangi dengan dana-dana yang belum ditetapkan statusnya pada posisi akhir tahun buku yang bersangkutan (Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002).

2. Mencari skor untuk indikator tiap rasio berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : KEP-100/MBU/2002

a. ROE= X100%

Sendiri Modal

Pajak Setelah Laba


(54)

Tabel 3.1 Daftar skor penilaianROE

Skor

ROE(%)

Non Infra

15 <ROE 20

13 <ROE<= 15 18

11 <ROE<=13 16

9 <ROE<= 11 14

7,9<ROE<= 9 12

6,6<ROE<= 7,9 10

5,3 <ROE<= 6,6 8,5

4 <ROE<= 5,3 7

2,5 <ROE<= 4 5,5

1 <ROE<= 2,5 4

0 <ROE<= 1 2


(55)

b. ROI= EBIT Penyusutan X100%

Employed Capital

Tabel 3.2 Daftar skor penilaianROI

Skor

ROI(%)

Non Infra

18 <ROI 15

15 <ROI<= 18 13,5

13 <ROI<= 15 12

12 <ROI<= 13 10,5

10,5<ROI<= 12 9

9 <ROI<= 10,5 7,5

7 <ROI<= 9 6

5 <ROI<= 7 5

3 <ROI<= 5 4

1 <ROI<= 3 3

0 <ROI<= 1 2

ROI< 0 1

c. Cash Ratio= X100%

Lancar Hutang pendek jangka berharga surat bank

Kas 

Tabel 3.3 Daftar skor penilaian rasio kas (Cash Ratio)

Skor

Cash Ratio= x (%)

Non Infra

x >= 35 5

25 <= x <= 35 4

15 <= x <= 25 3

10 <= x <= 15 2

5 <= x <= 10 1


(56)

d. Current Ratio= X100% Lancar

Hutang

Lancar Aktiva

Tabel 3.4 Daftar skor penilaian rasio lancar (Current Ratio)

Skor

Current Ratio= x (%)

Non Infra

125 <= x 5

110 <= x < 125 4

100 <= x <110 3

95 <= x < 100 2

90 <= x < 95 1

x < 90 0

e. Collection Periods= X365hari

Usaha Pendapatan Total

Usaha Piutang Total

Tabel 3.5 Daftar skor penilaianCollection Periods (CP)

Skor

CP= x (hari) Perbaikan = x (hari)

Non infra

x <= 60 x > 35 5

60 < x <= 90 30 < x <=35 4,5 90 < x <= 120 25 < x <= 30 4 120< x <= 150 20 < x <= 25 3,5 150< x <= 180 15 < x <= 20 3 180< x <= 210 10 < x <= 15 2,4 210< x <= 240 6 < x <= 10 1,8 240< x <= 270 3 < x <= 6 1,2 270< x <= 300 1 < x <= 3 0,6

300< x 0 < x <= 1 0

Skor yang digunakan dipilih yang terbaik dari kedua skor menurut tabel diatas.


(57)

f. Perputaran Persediaan = X365hari Usaha

Pendapatan Total

Persediaan Total

Tabel 3.6 Daftar skor penilaian Perputaran Persediaan (PP) Skor PP = x (hari) Perbaikan = x (hari)

Non infra

x <= 60 35 < x 5

60 < x <= 90 30 < x <=35 4,5 90 < x <= 120 25 < x <= 30 4 120< x <= 150 20 < x <= 25 3,5 150< x <= 180 15 < x <= 20 3 180< x <= 210 10 < x <= 15 2,4 210< x <= 240 6 < x <= 10 1,8 240< x <= 270 3 < x <= 6 1,2 270< x <= 300 1 < x <= 3 0,6

300< x 0 < x <= 1 0

Skor yang digunakan dipilih yang terbaik dari kedua skor menurut tabel diatas.

g. TATO= TotalPendapatan X100%

Employed Capital

Tabel 3.7 Daftar skor penilaian Perputaran Total Asset (TATO) Skor TATO = x (%) Perbaikan = x (%)

Non Infra

120 < x 20 < x 5

105 < x <= 120 15 < x <= 20 4,5 90 < x <= 105 10 < x <= 15 4 75 < x <= 90 5 < x <= 10 3,5 60 < x <= 75 0 < x <= 5 3

40 < x <= 60 x <= 0 2,5

20 < x <= 40 x < 0 2


(58)

Skor yang digunakan dipilih yang terbaik dari kedua skor menurut tabel di atas.

h. TMS terhadap TA = X100%

Aset Total

Sendiri Modal

Total

Tabel 3.8 Daftar skor penilaian TMS terhadap TA Skor TMS thd TA (%) = x

Non Infra

x <= 0 0

0 <= x <= 10 4

10 <= x <= 20 6

20 <= x <= 30 7,25

30 <= x <= 40 10

40 <= x <= 50 9

50 <= x <= 60 8,5

60 <= x <= 70 8

70 <= x <= 80 7,5

80 <= x <= 90 7

90 <= x <= 100 6,5

3. Menginterprestasikan hasil perhitungan yang telah didapat

Penilaian tingkat kesehatan Badan Usaha Milik Negara digolongkan menjadi:

a. sehat, yang terdiri dari:

AAA apabila Total Skor Keuangan (TSK) lebih besar dari 66,5 AA apabila 56 < TSK <= 66,5


(59)

b. kurang sehat, yang terdiri dari: BBB apabila 35 < TSK <= 45,5 BB apabila 28 < TSK <= 35 B apabila 21 < TSK <= 28 c. tidak sehat, yang terdiri dari:

CCC apabila 14 < TSK <= 21 CC apabila 7 < TSK <= 14 C apabila TSK <= 7


(60)

41 BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 1. Sejarah Perusahaan

PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk merupakan perusahaan penambangan batubara yang didirikan di Tanjung Enim, Sumatera Selatan pada tanggal 2 Maret 1981, berdasarkan Peraturan Pemerintah no. 42 tahun 1980. Namun kegiatan penambangan telah dimulai sejak tahun 1919 oleh Pemerintah Belanda. Tahun 1942 diambil oleh pemerintah Jepang dan setelah kemerdekaan tahun 1945 kepemilikannya diambil alih oleh pemerintah Indonesia.

Perseroan ini merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang saat ini merupakan produsen batubara terbesar ke 5 di Indonesia. Perseroan menjadi perusahaan publik pada tanggal 23 Desember 2002 dengan kode saham “PTBA” yang dicatatkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES).

Perseroan mempunyai 2 unit pertambangan yaitu Unit Pertambangan Tanjung Enim berlokasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan yang dioperasikan dengan sistem penambangan terbuka (open pit mining) dan Unit Pertambangan Ombilin berlokasi di Sawahlunto, Sumatera Barat yang dioperasikan dengan sistem tambang bawah tanah (underground mining).


(61)

Perseroan mengusahakan penyempurnaan kinerja melalui peningkatan efektifitas, efesiensi serta produktifitas dari setiap segmen usaha. Khusus pada segmen industri batubara, Perseroan mulai menyiapkan segala kebutuhan infrastruktur untuk mencapai divisi trading

yang diharapkan dapat meningkat pendapatan perseroan melalui aktifitas perdagangan batubara baik dengan pasar domestik maupun internasional.

2. Visi dan Misi Perusahaan Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan energi berbasis batubara yang berdaya saing dan memberikan nilai optimal bagistakeholders.

Misi Perusahaan

Memproduksi dan memasarkan batubara dan produk derivatifnya dengan cara terbaik, biaya dan harga yang kompetitif serta berkembang harmonis bersama lingkungan.

3. Tujuan Perusahaan

Perseroan yang didirikan pada tanggal 2 Maret 1981 mempunyai maksud dan tujuan yaitu untuk mendukung dan melaksanakan kebijakan serta program pemerintah dalam mengembangkan sektor pertambangan nasional terutama batubara. Maksud dan tujuan tersebut kemudian diterjemahkan dalam aktivitas perseroan yang menurut pasal 3 Anggaran


(62)

Dasar Perusahaan meliputi kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan perdagangan.

4. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Jarman

Komisaris : Mahyudin Lubis

Komisaris : Sopriyadi

Komisaris : Mirza Mochtar

Komisaris Independen : Mirwan

Komisaris Independen : Singgih Riphat Dewan Direksi

Direktur Utama : Ismet Harmaini Direktur : Abdul Azis Nazori

Direktur : Sukrisno

Direktur : A.C. Purba

Direktur : Mahbub Iskandar

5. Strategi Perusahaan

Adapun strategi perusahaan adalah sebagai berikut :

a. Memaksimalkan profitabilitas melalui peningkatan produksi, peningkatan produk bernilai tambah dan penekanan biaya.


(63)

b. Memperluas usaha secara vertikal, antara lain: PLTU Mulut Tambang.

c. Melakukan merger dan akuisisi.

6. Kegiatan Usaha Perusahaan

Dalam Anggaran Dasar PTBA dinyatakan bahwa maksud dan tujuan pendirian perseroan adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan serta program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya serta pembangunan di bidang pertambangan bahan-bahan galian, terutama pertambangan batubara sesuai dengan ketentuan dalam perundang- undangan yang berlaku dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, PTBA melakukan kegiatan usaha sebagai berikut: a. Mengusahakan pertambangan yang meliputi penyelidikan umum,

ekplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan perdagangan bahan-bahan galian terutama batubara

b. Mengusahakan pengolahan lebih lanjut atas hasil produksi bahan-bahan galian terutama batubara

c. Memperdagangkan hasil produksi sehubungan dengan usaha baik hasil sendiri maupun hasil produksi pihak lain baik di dalam maupun di luar negeri

d. Mengusahakan dan/atau mengoperasikan pelabuhan dan/atau dermaga khusus batubara untuk keperluan sendiri maupun keperluan


(64)

pihak lain

e. Mengusahakan dan/atau mengoperasikan pembangkit listrik tenaga uap baik untuk keperluan sendiri dan pihak lain

f. Memberikan jasa konsultasi dan rekayasa dalam bidang yang berhubungan dengan pertambangan batubara dan hasil olahannya

7. Lokasi Perusahaan a. Tanjung Enim

Head Office

Alamat : Jl. Parigi No.1 Tanjung Enim 31716 Sumatera Selatan Telp : +62-711 31-1104 / 31-0005 / +62-734 1202 /

45-1206

Fax : +62-734 45-1095 / 45-1099 b. Lampung

Port

Alamat : Jl. Raya Bakauheni KM. 15 Tarahan, Bandar Lampung Telp : +62-721 31-545 - 31-686

Fax : +62-721 31-577 c. Ombilin

Site Office

Alamat : Sawahlunto Sumatera Barat Telp : +62-754 61-021


(65)

d. Jakarta

Representative & Marketing Office

Alamat : Menara Kadin, 15th Floor Jl. H.R. Rasuna Said, Blok X – 5 Kav. 2&3

Telp : +62-21 525-4014 Fax : +62-21 525-4002 e. Kertapati

Jetty

Alamat : Jl. Statiun Kereta Api Palembang, Sumatera Selatan Telp : +62-711 512-617

Fax : +62-711 511-388 f. Padang

Port

Alamat : Jl. Hos Cokroaminoto 95-97 Sumatera Barat Telp : +62-751 31-996

Fax :

-B. PT Perusahaan Gas Negara Tbk 1. Sejarah Perusahaan

Semula perusahaan gas di Indonesia adalah perusahaan gas swasta Belanda yang bernama I.J.N. Eindhoven & Co berdiri pada tahun 1859 yang memperkenalkan penggunaan gas kota di Indonesia yang terbuat dari batubara. Pada tahun 1958 perusahaan tersebut dinasionalisasi dan diubah


(66)

menjadi PN Gas yang selanjutnya pada tanggal 13 Mei 1965 berubah menjadi Perusahaan Gas Negara. Pada tahun 1974 dipercaya pemerintah untuk menyalurkan gas bumi melalui jaringan pipa untuk keperluan bahan bakar di sektor rumah tangga, komersial dan industri yang menggantikan gas buatan dari batubara dan minyak yang tidak ekonomis. Penyaluran gas bumi untuk pertama kali dilakukan di Cirebon tahun 1974 , kemudian disusul berturut-turut di wilayah Jakarta tahun 1979, Bogor tahun 1980, Medan tahun 1985, Surabaya tahun 1994, dan Palembang tahun 1996.

Pada tahun 1984 statusnya berubah menjadi Perum. Tahun 1994 statusnya ditingkatkan lagi menjadi Persero dengan penambahan ruang lingkup usaha yang lebih luas yaitu selain di bidang distribusi gas bumi juga di bidang yang lebih ke sektor hulu yaitu di bidang transmisi, dimana PGN berfungsi sebagai transporter. Sejak adanya pengembangan usaha di bidang transmisi tersebut, PGN telah membangun jaringan pipa transmisi jalur Grissik (Palembang) – Duri (Riau) dan mulai beroperasi tahun 1998. Selain itu jaringan pipa transmisi gas bumi jalur Grissik (Sumatera Selatan) – Batam – Sakra (Singapura) sepanjang 470 km telah diresmikan oleh Presiden RI dan Perdana Menteri Singapura pada tanggal 4 Agustus 2003 dan penyaluran gas ke Singapura telah dilaksanakan pada tanggal 3 September 2003. PGN telah menjadi perusahaan terbuka yaitu ditandai dengan tercatatnya saham PGN pada tanggal 15 Desember 2003 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. PGN memperoleh dana untuk


(67)

membangun jaringan pipa Transmisi dan Distribusi dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah mengurangi ketergantungan pada BBM yang semakin mahal.

2. Visi dan Misi Perusahaan Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan publik terkemuka di bidang penyedia gas bumi.

Misi Perusahan

Meningkatkan pemanfaatan gas bumi bagi kepentingan industri, komersial dan rumah tangga melalui jaringan pipa transmisi, moda transportasi lain, jaringan pipa distribusi dan kegiatan niaga serta usaha lain yang mendukung pemanfaatan gas bumi.

3. Tujuan Perusahaan

Tujuan Perusahaan Perseroan (Persero) sebagaimana yang ditetapkan dalam No. 37 tahun 1994 sebagai berikut :

a. Mengembangkan dan memanfaatkan gas bagi kepentingan umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan Perusahaan;

b. Menyediakan gas dalam jumlah dan mutu yang memadai untuk melayani kebutuhan masyarakat.


(68)

4. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Dr. Sumarno Surono Komisaris : Ir. Bemby Uripto Komisaris : Ir. Pudjosunasa

Komisaris : Dr. Ir. Sahala Lumban Gaol Komisaris Independen : Dr. Ir. Nenny Miryani Saptadji Dewan Direksi

Direktur Utama : Drs. W.M.P. Simandjuntak Direktur Keuangan : Drs. Djoko Piamono, M.B.A Direktur Pengembangan : Ir. Adil Abas Reksoatmodjo Direktur Pengusahaan : Ir. Nursubagjo Prijono, M.Sc. Direktur Umum : Drs. Sutikno, M.Si

5. Strategi Perusahaan

Menyelesaikan pembangunan infrastruktur jaringan pipa transmisi gas yang terpadu dengan jaringan distribusi yang diharapkan akan tumbuh peran serta pelaku bisnis disepanjang rantai bisnis gas bumi dari sektor hulu ke sektor hilir, dalam rangka mempersiapkan Unbundling dan Open Access.


(69)

6. Kegiatan Usaha

Perusahaan Gas Negara merupakan Penyedia Utama Gas Bumi dan memiliki dua bidang usaha yaitu distribusi (penjualan) dan transmisi (transportasi) gas bumi melalui jaringan pipa yang tersebar di seluruh wilayah usaha. Usaha distribusi meliputi kegiatan pembelian gas bumi dari pemasok dan penjualan gas bumi melalui jaringan pipa distribusi ke pelanggan rumah tangga, komersial dan industri. Sedangkan usaha transmisi merupakan kegiatan pengangkutan (transportasi) gas bumi melalui jaringan pipa transmisi dari sumber-sumber gas ke pengguna industri. Kegiatan usaha distribusi Perusahaan Gas Negara mendistribusikan produk gas bumi melalui jaringan pipa distribusi ke para pelanggan.

7. Bagian Unit Kerja Perusahaan

Bagian unit kerja perusahaan terdiri atas: a. Bagian Produksi

Fungsi bagian produksi adalah sebagai berikut:

1) Menyediakan pasokan gas bumi untuk memenuhi permintaan pasar, baik untuk pasokan penjualan maupun transportasi.

2) Meningkatkan kehandalan jaringan dengan menambah dan menggantikan jaringan lama serta meningkatkan kapasitas peralatan pendukung.


(70)

4) Melaksanakan sistem keselamatan dan kesehatan kerja yang memadai.

5) Mempercepat alih teknologi khususnya bidang operasi dan pemeliharaan untuk jaringan pipa transmisi.

b. Bagian Marketing

Fungsi bagian marketing adalah sebagai berikut:

1) Mengembangkan pasar dengan sistem membuka pasar baru baik untuk penjualan gas maupun transportasi gas.

2) Meningkatkan pelayanan yang responsif terhadap pelanggan, baik calon pelanggan maupun pelanggan yang sudah ada.

3) Menyesuaikan harga jual gas secara periodik melakukan evaluasi terhadap harga jual gas sehingga dapat bersaing dengan harga bahan bakar lain.

4) Melakukan penetrasi pasar secara terus menerus, sehingga sasaran pengembagan pangsa pasar tercapai

c. Bagian Teknologi

Fungsi bagian teknologi adalah sebagai berikut:

1) Melakukan nota kesepakatan dengan Instansi Pemerintah Daerah Bidang Kebersihan Kota dalam hal program "Langit Biru" dan pengembangan Biogas.

2) Melakukan kajian kelayakan ekonomi dan teknis tentang pengembangan pemanfaatan gas bumi serta energi baru lainnya. 3) Mengupayakan hasil kajian untuk dapat di implementasikan.


(71)

4) Melaksanakan pendirian usaha Biogas dan Kogenerasi.

5) Mengembangkan pengetahuan tekno-ekonomi penggunaan tekno-logi gas bumi.

6) Mencapai komitmen manajemen untuk pemanfaatan teknologi informasi secara optimal.

7) Mengembangkan dan memelihara perencanaan data dan aplikasi untuk mendapatkan manajemen data dan modul aplikasi yang optimal.

d. BagianHuman Resource

Fungsi bagianhuman resourceadalah sebagai berikut:

1) Menyusun organisasi perusahaan sesuai dengan perkembangan usaha.

2) Meningkatkan profesionalisme SDM dan budaya perusahaan. 3) Menyusun kebijaksanaan tentang kesejahteraan pegawai,

se-hingga mendukung profesionalisme.

4) Memantapkan pola dan pelaksanaan pengembangan karir melalui jabatan struktural dan fungsional.

5) Menyempurnakan peraturan kepegawaian dan Standard Operating Procedureyang memadai.

6) Melakukan penerimaan pegawai dan penempatannya dengan mendasarkan kepada asas efisiensi dan profesionalisme


(72)

8. Lokasi Perusahaan Kantor Pusat

Alamat : Jl. KH Zainul Arifin No. 20Jakarta - 11140 Telp : (021)6334838

Fax : (021)6333080

Email : humas@pgn.co.id Website :pgn.co.id

Branch Office

SBU Region IIEastren Part of Java

Alamat : Jl. Pemuda No. 56-58 Surabaya Telp : (031)5490555

Fax : (031)5490333

Website :pgn.co.id

SBU Region IIINorthen Part of Sumatra Alamat : Jl. Imam Bonjol No. 15 D Medan Telp : (061)4538655

Fax : (061)4152396

Website :pgn.co.id

SBU Region IWestern Part of Java

Alamat : Jl. M.I. Ridwan Rais No. 8 Jakarta Pusat Telp : (021) 3841168, 34521


(73)

54 BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

1. PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

Berdasarkan perhitungan rasio yang telah dilakukan pada PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk maka untuk menentukan tingkat kesehatan perusahaan tersebut dilakukan dengan cara:

a. Menghitung besarnya nilai dari tiap rasio

1) Besarnya tingkat imbalan kepada pemegang saham (ROE)

ROE= X100% Sendiri

Modal

Pajak Setelah Laba

Tabel 5.1: Perhitungan Tingkat Imbalan Kepada Pemegang Saham (ROE)

Tahun Laba Setelah Pajak (Rp)

Modal Sendiri (Rp)

ROE (%) 2003 245.690.000.000 1.511.292.000.000 16,3 2004 419.802.000.000 1.689.263.000.000 24,9 2005 467.060.000.000 2.052.660.000.000 22,8 2006 485.670.000.000 2.295.460.000.000 21,2

2) Besarnya tingkat imbalan CapitalEmployedinvestasi (ROI)

ROI= EBIT PenyusutanX100%

Employed Capital


(74)

Tabel 5.2: Perhitungan Tingkat Imbalan Investasi (ROI) Tahun EBIT+Penyusutan

(Rp)

Capital Employed ROI (%)

2003 978.055.000.000 2.030.192.000.000 48,1 2004 1.325.191.000.000 2.385.141.000.000 55,6 2005 1.466.373.000.000 2.839.690.000.000 51,6 2006 1.553.556.000.000 3.107.734.000.000 50

3) Besarnya rasio kas (Cash Ratio)

CashRatio= X100%

Lancar Hutang pendek jangka berharga surat bank

Kas 

Tabel 5.3: Perhitungan Rasio Kas (Cash Ratio) Tahun Kas+Bank+Surat Berharga Jangka Pendek (Rp) Hutang Lancar (Rp) Cash Ratio (%) 2003 594.897.000.000 349.010.000.000 170,5 2004 993.730.000.000 433.166.000.000 229,4 2005 1.229.900.000.000 463.035.000.000 265,4 2006 1.295.035.000.000 431.533.000.000 300,1

4) Besarnya rasio lancar (Current Ratio)

Current Ratio= X100% Lancar

Hutang

Lancar Aktiva

Tabel 5.4: Perhitungan Rasio Lancar (Current Ratio) Tahun Aktiva Lancar

(Rp)

Hutang Lancar (Rp)

Current Ratio

(%) 2003 1.295.669.000.000 349.010.000.000 371,2 2004 1.638.657.000.000 433.166.000.000 378,3 2005 2.088.957.000.000 463.035.000.000 451,1 2006 2.347.761.000.000 431.533.000.000 544,1


(75)

5) Besarnya tingkatcollection periods

Collection Periods= X365hari

Usaha Pendapatan Total Usaha Piutang Total

Tabel 5.5: PerhitunganCollection Periods

Tahun Total Piutang Usaha (Rp)

Total Pendapatan Usaha (Rp)

Collection Periods

(hari) 2003 498.136.000.000 2.285.038.000.000 79,6 2004 430.115.000.000 2.614.472.000.000 60 2005 588.661.000.000 2.998.686.000.000 71,7 2006 774.159.000.000 3.533.480.000.000 80

6) Besarnya tingkat perputaran persediaan

Perputaran Persediaan = X365hari

Usaha Pendapatan Total

Persediaan Total

Tabel 5.6: Perhitungan Perputaran Persediaan Tahun Total Persediaan

(Rp)

Total Pendapatan Usaha (Rp)

Perputaran Persediaan (hari)

2003 151.708.000.000 2.285.038.000.000 24,2 2004 155.440.000.000 2.614.472.000.000 21,7 2005 245.890.000.000 2.998.686.000.000 30 2006 261.249.000.000 3.533.480.000.000 27

7) Besarnya tingkat perputaran total asset (Total Assets Turn Over – TATO)

TATO= TotalPendapatan X100%

Employed Capital


(1)

KEMENTERIAN

BADAN USAHA MILIK NEGARA

d.

Kinerja Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) - Indikator yang dinilai

Bobot Indikator

Infra Non Infra 1. Efektivitas penyaluran

2. Tingkat kolektibilitas pengembalian Pinjaman

3 3

3 3

TOTAL 6 6

- Metode penilaian masing-masing indikator. d.1. Efektivitas penyaluran dana.

Rumus : Jumlah dana yang disalurkan x 100% Jumlah dana yang tersedia

Definisi :

- Jumlah dana tersedia adalah seluruh dana pembinaan yang tersedia dalam tahun yang bersangkutan yang terdiri atas:

• Saldo awal

• Pengembalian pinjaman

• Setoran eks pembagian laba yang diterima dalam tahun yang bersangkutan (termasuk alokasi dari dana PUKK BUMN lain, jika ada)

• Pendapatan bunga dari pinjaman PUKK

- Jumlah dana yang disalurkan adalah seluruh dana yang disalurkan kepada usaha kecil dan koperasi dalam tahun yang bersangkutan yang terdiri dari hibah dan bantuan pinjaman, termasuk dana penjaminan (dana yang dialokasikan untuk menjamin pinjaman usaha kecil dan koperasi kepada Lembaga Keuangan).

Tabel 14 : Daftar penilaian tingkat penyerapan dana PUKK Penyerapan

(%) > 90

85 s.d. 90

80 s.d.

85 <80

Skor 3 2 1 0 Contoh perhitungan :

Jumlah dana yang tersedia pada BUMN PT "A" dalam tahun 1999 adalah sebesar Rp.10.000 terdiri dari:

- Saldo awal tahun 1999 Rp. 500 - Pengembalian pinjaman Rp. 5.000 - Setoran eks pembagian laba

selama tahun yang bersangkutan Rp. 4.000 - Pendapatan bunga dari pinjaman PUKK Rp. 500


(2)

KEMENTERIAN

BADAN USAHA MILIK NEGARA

Jumlah dana yang disalurkan oleh BUMN PT "A" tahun 1999 Rp. 9.500 terdiri dari :

- Pinjaman Rp. 8.500

- Hibah Rp. 1.000

Efektivitas penyaluran dana = 9.500/10.000 x 100%

Sesuai dengan tabel 14 di atas, maka skor untuk indikator yang bersangkutan adalah 3. d.2. Tingkat kolektibilitas penyaluran pinjaman.

Rumus : Rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman PUKK x 100% Jumlah pinjaman yang disalurkan

Definisi :

- Rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman PUKK adalah perkalian antara bobot kolektibilitas (%) dengan saldo pinjaman untuk masing-masing kategori kolektibilitas sampai dengan periode akhir tahun buku yang bersangkutan. Bobot masing-masing tingkat kolektibilitas adalah sebagai berikut:

- Lancar 100 % - Kurang lancar 75 % - Ragu-ragu 25 % - Macet 0 %

- Jumlah pinjaman yang disalurkan adalah seluruh pinjaman kepada Usaha Kecil dan Koperasi sampai dengan periode akhir tahun buku yang bersangkutan.

Tabel 15 : Daftar penilaian tingkat pengembalian dana PUKK. Tingkat pengembalian

(%) > 70

40 s.d. 70

10 s.d.

40 <10

Skor 3 2 1 0

Contoh Perhitungan:

Posisi pinjaman kepada usaha kecil dan koperasi BUMN PT "A" s.d. akhir tahun buku 1999 adalah Rp. 3.000 juta, terdiri dari (Rp.juta)

- Lancar = 1.500 - Kurang lancar = 500 - Ragu-ragu = 900 - Macet = 100


(3)

KEMENTERIAN

BADAN USAHA MILIK NEGARA

Rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman PUKK adalah sebagai berikut: - Lancar 1.500 x 100 % = 1.500

- Kurang lancar 500 x 75 % = 375 - Ragu-ragu 800 x 25 % = 225 - Macet 100 x 0 % = 0

Jumlah rata-rata tertimbang 2.100

Tingkat kolektibilitas pengembalian pinjaman adalah 2.100 x 100 % = 70 % 3000

Sesuai dengan tabel 15 di atas maka skor untuk indikator tingkat kolektibilitas pengembalian pinjaman adalah 2.

IV. LAIN-LAIN

1. Dalam penilaian tingkat kesehatan BUMN, Direksi diberikan opsi untuk tidak memperhitungkan proyek/investasi pengembangan yang sudah dinyatakan operasi komersial menurut stanar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan atau standar umum yang berlaku untuk BUMN tersebut selama 2 (dua) tahun apabila:

a.

Dalam 2 tahun sejak operasi komersial, proyek/investasi pengembangan dimaksud, belum mencapai utilisasi sebesar 60 %, atau;

b.

Periode operasi komersial dengan utilisasi di atas 60 % dalam satu tahun penilaian kurang dari 9 bulan.

2. Dalam hal proyek/investasi pengembangan tersebut tidak diperhitungkan dalam penilaian tingkat kesehatan, maka Direksi harus memisahkan secara tegas laporan keuangan yang meliputi Neraca, Laba/Rugi dan Aliran Kas untuk proyek/investasi pengembangan dimaksud dari laporan keuangan perusahaan. Selanjutnya perhitungan tingkat kesehatan hanya didasarkan laporan keuangan perusahaan di luar laporan keuangan proyek/investasi pengembangan.


(4)

KEMENTERIAN

BADAN USAHA MILIK NEGARA

CONTOH INDIKATOR ASPEK OPERASIONAL

CONTOH APLIKASI TERHADAP UNSUR-UNSUR YANG DIPERTIMBANGKAN INDIKATOR

UNSUR-UNSUR YANG DIJADIKAN

PERTIMBANGAN BUMN/

SEKTOR

UNSUR-UNSUR YANG DAPAT DIPERTIMBANGKAN

(1) (2) (3) (4)

1. Pelayanan kepada Pelanggan/ Masyarakat

Perbaikan kualitas sarana &

prasarana untuk kepentingan/kepuasan

pelanggan.

Ketersediaan pelayanan purna jual (after sales service) Perbaikan mutu produk.

Pengembangan jalur distribusi.

Pelayanan gangguan/troubles. Penyederhanaan birokrasi yang menguntungkan bagi pelanggan.

Kecepatan pelayanan.

Guidance yang jelas bagi pelanggan.

Peningkatan fasilitas keselamatan bagi pelanggan

/pemakai jasa.

Pelabuhan

Pengairan (PERUM Otorita Jatiluhur dan PERUM Jasa Tirta) PLN

Jalan Tol Garuda/MNA Bandara

Turn Round Time (TRT), Berthing Time (BT), Waiting Time (WT), dsb

Pemenuhan supply air kepada PDAM/industri pengendalian banjir, pengendalian daerah serapan sungai.

Frekuensi pemadaman, lama rata-rata pemadaman, kecepatan pelayanan gangguan.

Kualitas jalan, indikator traffic sign.

On time performance.

Kebersihan terminal Bandara.

2. Efisiensi

produksi dan produktivitas

Peningkatan utilisasi faktor-faktor produksi/assets idle. Peningkatan rendemen. Peningkatan produktivitas per satuan faktor produksi. Pengurangan susut/loses, baik susut teknis, susut distribusi, maupun susut karena faktor lainnya.

Peningkatan nilai men-hour. Peningkatan jam jalan rata-rata mesin (dalam batas-batas toleransi). Perkebunan Kereta Api/pelayaran /penerbangan PLN Pengairan (PERUM Otorita Jatiluhur dan PERUM Jasa Tirta)

Konsultan Pertambangan

Rendemen, produksi per hektar, dsb.

Load factor penumpang dan barang, penumpang-kui-ton, dsb.

Susut teknis, susut distribusi, dsb.

Pelaksanaan kegiatan operasi dan pemeliharaan (O & P) Men-hour terjual, dsb.

Jam jalan kapal keruk, excavator, dsb.


(5)

KEMENTERIAN

BADAN USAHA MILIK NEGARA

(1) (2) (3) (4)

3. Pemeliharaan kontinuitas produksi.

Kewajiban melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana produksi sesuai persyaratan standar.

Eksplorasi SDA dengan orientasi jangka panjang.

Pelaksanaan checking rutin terhadap fasilitas-fasilitas umum.

Kepatuhan pengoperasian peralatan sesuai dengan batas

kapasitas yang direkomendasikan.

Replacement sarana dan prasarana yang sudah tidak produktif.

Perkebunan

Pelabuhan Transportasi

Kepatuhan terhadap aturan penyadapan karet, regenerasi tanaman tidak produktif.

Pemeliharaan fasilitas dermaga, pengerukan alur /kolam, dsb.

Pemeliharaan sarana transportasi Bus, kereta api,

kapal atau pesawat.

4. Inovasi produk baru

Kreativitas dalam meningkatkan kualitas produk

sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Penciptaan produk-produk baru Peningkatan penguasaan teknologi. Kontraktor

Industri kimia dasar

Hak patent, hak cipta, temuan metode konstruksi baru, dsb.

Konservasi energi, produk-produk baru yang prospektif, dsb.

5. Peningkatan kualitas SDM

Mutu diklat.

Penyelenggaraan pendidikan formal dan informal sesuai kebutuhan (dalam negeri dan luar negeri)

Berlaku umum untuk semua sektor

Penyelenggaraan diklat sesuai kebutuhan.

Kaderisasi pimpinan. Peningkatan kesejahteraan

Kepedulian manajemen terhadap R & D.

6. Research & Development (R & D).

Pengembangan metode baru yang prospektif.

Hasil riset yang bermanfaat.

Perhatian perusahaan terhadap R & D.

Berlaku umum untuk semua sektor

Kepedulian manajemen terhadap R & D.

7. Hasil pelaksanaan penugasan Pemerintah.

Pencapaian sasaran.

Efisiensi dalam mencapai sasaran.

Perhatian manajemen terhadap keberhasilan penugasan.

Berlaku umum untuk semua sektor

Pencapaian sasaran, efisiensi dalam pencapaian sasaran.


(6)

KEMENTERIAN

BADAN USAHA MILIK NEGARA

(1) (2) (3) (4)

8. Kepedulian terhadap lingkungan.

Kebersihan lingkungan. Pelaksanaan AMDAL. Reklamasi.

Estate regulation.

Berlaku umum untuk semua sektor

Kehutanan Pertambangan Industri manufaktur Kawasan Industri

Kebersihan lingkungan kerja. Reboisasi, AMDAL.

Reklamasi daerah eks tambang, AMDAL.

AMDAL.

Estate regulation, AMDAL.

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA

Salinan sesuai dengan aslinya,

Kepala Biro Hukum

ttd

Victor Hutapea

NIP 060051008

t t d


Dokumen yang terkait

Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap voluntary disclosure perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 44 114

Analisis pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap perubahan harga saham perusahaan manufaktur yang listed di Bursa Efek Jakarta (BEJ)

1 22 118

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 30 133

Pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2005-2009

1 4 98

Pengaruh kenerja keuangan perusahaan terhadap return saham Syariah (studi pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index)

0 4 109

Pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan (Studi empiris pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

1 10 144

Pengaruh struktur modal dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sektor otomotif dan komponen

1 27 145

Pengaruh kepemilikikan institusi terhadap nilai perusahaan dan kinerja keuangan industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 41 116

Pengaruh modal kerja dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 19 132

Pengaruh Likuiditas dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada perusahaan pertambangan logam dan mineral yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013)

2 48 87