Tujuan Penelitian Manfaat penelitian

12 ‘ internal working models ’ yang menuntun dugaan dan persepsi, sehingga menjadi gambaran untuk hubungan di masa depan. Internalisasi yang dimaksud adalah deskripsi dari konsekuensi pengalaman-pengalaman interpersonal, tetapi juga merupakan catatan dari pemrosesan in form F asi terus menerus dalam pikiran seseorang dari interaksi dua orang. Catatan teori attachment mengenai ‘ internal working models ’ dan pola attachment merupakan gambaran pemrosesan in form F asi dalam pikiran seseorang mengenai pengalaman internal dan menyediakan model yang tepat untuk pengalaman internalisasi. Attachment style cenderung tergolong stabil dan bersifat kontinyu sesuai dengan stabilnya mental model terhadap diri dan orang lain. Bowlby, 1980. Internal working model juga berkembang dan bekerja dengan relatif stabil tergantung pada stabilnya hubungan dan kondisi keluarga. Semakin lama, kondisi tersebut membentuk kebiasaan dan menjadikan proses yang otomatis dari waktu ke waktu, bekerja di luar tingkat kesadaran dan menjadi sulit berubah Feeney, 1996. Ainsworth dalam Feeney 1996 juga mengemukakan bahwa attachment anak-anak cenderung stabil dari waktu ke waktu. Kadar stabilitasnya semakin tinggi ketika keadaan keluarga dan bentuk pengasuhan cenderung stabil. Namun, attachment style tidak dapat dianggap sepenuhnya stabil dan tidak dapat berubah dipertimbangkan dari bentuk interaksi dan kualitas attachment itu sendiri Lamb et al., 1985; Feeney, 1996. 13 Internal working model, yang juga mempengaruhi proses kontinyuitas attachment style, juga dapat berubah. Perubahan ini disebabkan oleh besarnya ketidakcocokan antara situasi sosial dan internal working model yang mengakibatkan model ini tidak efektif lagi. Dengan begitu, individu akan mengakomodasi model yang digunakan sesuai dengan realita Bowlby, 1980. Pandangan Knox mengenai pembentukan attachment juga serupa dengan pandangan Bowlby. Menurut Bowlby 1973, 1980, 19691982 dalam Mikulincer dkk 2005, interaksi dengan significant other diinternalisasi dalam bentuk internal working models terhadap diri dan orang lain. Saat close relationship partners menolak atau tidak ada saat dibutuhkan, keamanan attachment menjadi terkikis, strategi defensif sekunder hyperactivating dan deactivating dipakai, model negatif terhadap diri dan orang lain terbentuk, dan kemungkinan besar kesehatan mental menjadi menurun. Menurut Mikulincer Shaver 2003, 2007 dalam Berant dan Wald 2009 Hyperactivation mengacu pada usaha yang intens untuk mencapai kedekatan dengan figur attachment. Orang yang mengandalkan strategi ini secara kompulsif mencari kedekatan dan perlindungan, cenderung terlalu sensitif terhadap tanda-tanda pengabaian, cenderung memikirkan kekurangan personal dan ancaman terhadap hubungan secara berlebihan. Deactivation mengacu pada sifat membatasi pencarian kedekatan, menekan atau mengurangi ancaman apapun yang mengaktifkan 14 sistem attachment. Orang yang mengandalkan strategi ini cenderung mengambil jarak terhadap orang lain, memperjuangkan kekuatan personal, mengandalkan diri sendiri, dan menekan atau menghilangkan pikiran dan ingatan yang menimbulkan stress. 3. Anxiety Avoidance Attachment Pada awalnya, penelitian terhadap attachment dewasa didasari oleh tipologi pola attachment masa kecil Ainsworth, Blehar, Waters, and Wall’s, 1978; Mikulincer, 2005 yang digolongkan dalam kategori secure, anxious, dan avoidant. Dalam pengukuran attachment dengan metode self- report, Brennan et al 1998 dalam Mikulincer 2005, kategori anxious secara umum disebut attachment anxiety yang aitem-aitemnya menekankan kegelisahan terhadap keintiman dan ketergantungan. Sedangkan, avoidant atau disebut attachment avoidance yang aitem- aitemnya menekankan sifat-sifat penolakan, perpisahan, dan keadaan terabaikan. Mikulincer 2005 mengemukakan, pola secure attachment berhubungan dengan keadaan dimana kecemasan dan penghindaran tergolong rendah. Keadaan ini digambarkan dengan kepercayaan diri akan cinta dan dukungan dari pasangan, dan perasaan nyaman akan kedekatan dan saling ketergantungan atau interdependen. Dalam penelitian Hazan Shaver 1987 mengenai attachment dewasa pada hubungan romantis, pola