PAM Variabel Penelitian Definisi Operasional Penelitian

50 viii. Skor Determinan Rorschach dikelompokkan berdasarkan kelompok psikogram analisis kuantitatif teknik Klopfer. Setiap skor kelompok determinan subyek dibagi dengan total respon untuk mendapatkan persentase. ix. Persentase kelompok determinan tiap subyek dikorelasikan dengan skor anxiety attachment menggunakan aplikasi SPSS 16 dengan uji korelasi dan uji linearitas. x. Sebagai penguat analisis korelasi, peneliti menambahkan analisis korelasi antara dimensi attachment dengan skor proporsi determinan Rorschach. Proporsi ini merupakan perbandingan antara jumlah determinan-determinan yang memiliki interpretasi yang saling menguatkan dalam analisis kuantitatif Klopfer.

5. Analisis Statistik

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis Uji Normalitas dan Uji Lineritas sebagai uji asumsi, dan Uji Korelasi sebagai uji hipotesis. Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dalam penelitian ini, data yang digunakan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Kemudian, untuk memperkuat gambaran korelasi kedua variabel, peneliti melakukan Uji Linearitas. Dengan Uji Linearitas, dapat dilihat apakah hubungan keduanya bersifat linear atau tidak secara signifikan. Sesuai dengan tujuan penelitian ini sendiri, Uji Korelasi 51 dilakukan untuk mengetahui arah hubungan determinan Tes Rorschach dan attachment. 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data pada dimensi anxiety attachment dilakukan menggunakan aplikasi SPSS 16 dengan hasil p = .362, α = 0.05, n = 44, sedangkan avoidance attachment memperoleh p = .335, α = 0.05, n = 44. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa p α, sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. Tabel 2. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic Df Sig. Anxiety .099 44 .200 .972 44 .362 Avoidance .102 44 .200 .971 44 .335 a. Lilliefors Significance Correction . This is a lower bound of the true significance.

a. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan dalam usaha menunjang signifikansi dan linearitas hubungan kedua variabel. Uji linearitas dilakukan menggunakan aplikasi SPSS 16. Berdasarkan hasil uji linearitas, dibuktikan ada dua determinan yang memiliki hubungan yang linear secara signifikan, yaitu achromatic C’ dan pure color C. Hasil 53 yang di dapatkan adalah sig. 0.029 p0.05 untuk skor achromatic C’ dan pure color C sig. 0.006 p0.05. Untuk determinan lainnya tidak didapati linearitas yang cukup signifikan. Data selengkapnya dapat dilihat di Lampiran 7.

2. Uji Hipotesis

a. Korelasi dengan Skor Tunggal Determinan Tes Rorschach

Berdasarkan hipotesis penelitian, mengenai adanya korelasi antara determinan Rorschach dengan dimensi anxiety attachment dalam PAM, hipotesis ini ditolak. Penghitungan menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment dengan SPSS 16. Beberapa determinan Rorschach terbilang berkorelasi baik secara positif dan negatif dengan dimensi anxiety attachment. Akan tetapi, hasil yang diperoleh tidak menunjukkan signifikansi yang baik. Dalam pengolahan data determinan Rorschach dengan avoidance attachment , didapatkan adanya beberapa determinan yang berkorelasi dengan dimensi ini secara positif dan negatif. Beberapa diantaranya menunjukkan hasil yang signifikan.