49
4. Prosedur Penelitian
Berikut adalah prosedur penelitian yang dilakukan oleh peneliti : i.
Meminta izin untuk peminjaman alat Tes Rorschach kepada Kepala Laboratorium Psikologi. Izin peminjaman alat diajukan untuk
penggunaan selama satu bulan. ii.
Mengatur jadwal pengetesan dengan petugas Laboratorium Psikologi. Pengetesan dilakukan di ruang-ruang pengetesan
Fakultas Psikologi seperti, Ruang Psikologi Umum, Ruang Observasi, Ruang 302.
iii. Subyek dites Rorschach, mulai dari
rapport
sampai
inquiry
secara individu dengan acuan teknik Klopfer.
iv. Setelah pengetesan Rorschach selesai, subyek diminta untuk
mengisi
self-report
PAM Bahasa Indonesia. v.
Respon Tes Rorschach subyek yang telah dicatat diolah kelompok determinannya dan diberi kode dengan teknik Klopfer. Proses
skoring
ini dilakukan oleh peneliti dan satu orang
interrater
.
Interrater
untuk penelitian ini digunakan sebagai kontrol kualitas validitas
skoring
. vi.
Skoring
PAM dikelompokan menjadi dua dimensi dan diolah dengan
Microsoft Excel.
vii. Uji asumsi dilakukan dengan uji normalitas dan uji linearitas.
Keduanya dilakukan menggunakan aplikasi SPSS 16.
50
viii. Skor Determinan Rorschach dikelompokkan berdasarkan kelompok
psikogram analisis kuantitatif teknik Klopfer. Setiap skor kelompok determinan subyek dibagi dengan total respon untuk mendapatkan
persentase. ix.
Persentase kelompok determinan tiap subyek dikorelasikan dengan skor
anxiety attachment
menggunakan aplikasi SPSS 16 dengan uji korelasi dan uji linearitas.
x. Sebagai penguat analisis korelasi, peneliti menambahkan analisis
korelasi antara dimensi
attachment
dengan skor proporsi determinan Rorschach. Proporsi ini merupakan perbandingan
antara jumlah determinan-determinan yang memiliki interpretasi yang saling menguatkan dalam analisis kuantitatif Klopfer.
5. Analisis Statistik
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis Uji Normalitas dan Uji Lineritas sebagai uji asumsi, dan Uji Korelasi sebagai
uji hipotesis. Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dalam
penelitian ini, data yang digunakan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Kemudian, untuk memperkuat gambaran korelasi
kedua variabel, peneliti melakukan Uji Linearitas. Dengan Uji Linearitas, dapat dilihat apakah hubungan keduanya bersifat linear atau tidak secara
signifikan. Sesuai dengan tujuan penelitian ini sendiri, Uji Korelasi