Harga Saham LANDASAN TEORI

1. Nilai Buku Nilai buku book value per lembar saham menunjukkan aktiva bersih net asset yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham. Karena aktiva bersih adalah sama dengan total ekuitas pemegang saham, maka nilai buku per lembar saham adalah total ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang beredar. 2. Nilai Pasar Nilai pasar market value berbeda dengan nilai buku. Jika nilai buku merupakan nilai yang dicatat pada saat saham dijual oleh perusahaan, maka nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa. 3. Nilai Intrinsik Nilai sebenarnya dari saham yang diperdagangkan disebut dengan nilai fundamental fundamental value atau nilai intrinsik intrinsic value. Dua macam analisis yang banyak digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya dari saham adalah analisis sekuritas fundamental fudamental security analysis atau analisis perusahaan company analysis dan analisis teknis technical analisis. Analisis fundamental menggunakan data fundamental, yaitu data yang berasal dari keuangan perusahaan misalnya laba, dividen yang dibayar, penjualan dan lain sebagainya, sedangkan analisis teknis menggunakan data pasar dari saham misalnya harga dan volume transaksi saham untuk menentukan nilai dari saham. Analisis teknis banyak digunakan oleh praktisi saham. Sedangkan analisis fundamental banyak digunakan oleh akademisi. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi fluktuasi harga saham di pasar modal, hal ini terjadi karena harga saham dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal dari perusahaan maupun dari internal perusahaan. Menurut Brigham 2006: 33 harga saham dipengaruhi oleh beberapa faktor utama yaitu faktor internal dan faktor eksternal perusahaan. Faktor internal perusahaan yang mempengaruhi saham yaitu: 1. Seluruh aset keuangan perusahaan, termasuk saham dalam menghasilkan arus kas. 2. Kapan arus kas terjadi, yang berarti penerimaan uang atau laba untuk diinvestasikan kembali untuk meningkatkan tambahan laba. 3. Tingkat risiko yang diterima. Sedangkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi harga saham adalah batasan hukum, tingkat umum aktivitas ekonomi, undang-undang, pajak, tingkat suku bunga dan kondisi bursa saham. Sedangkan menurut Samsul 2006: 200-205 faktor yang mempengaruhi harga saham yaitu : 1. Faktor Makro Faktor makro merupakan faktor yang berada di luar perusahaan, tetapi mempunyai pengaruh terhadap kenaikan atau penurunan kinerja perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Faktor makro ekonmi yang secara langsung dapat mempengaruhi kinerja saham maupun kinerja perusahaan antara lain : a. Tingkat bunga umum domestik Kenaikan tingkat bunga pinjaman memiliki dampak negatif terhadap setiap emiten, karena akan meningkatkan beban bunga kredit dan menurunkan laba bersih. Penurunan laba bersih akan mengakibatkan laba per saham juga menurun dan akhirnya akan berakibat turunnya harga saham di pasar. b. Tingkat inflasi Tingkat inflasi dapat berpengaruh positif maupun negatif tergantung pada derajat inflasi itu sendiri. Inflasi yang berlebihan dapat merugikan perekonomian secara keseluruhan, yaitu dapat membuat banyak perusahaan mengalami kebangkrutan. Jadi dapat disimpulkan bahwa inflasi yang tinggi akan menjatuhkan harga saham di pasar, sementara inflasi yang sangat rendah akan berakibat pertumbuhan ekonomi menjadi sangat lamban, dan pada akhirnya harga saham juga bergerak dengan lamban. c. Peraturan perpajakan Kenaikan pajak penghasilan badan akan memberatkan perusahaan dan mengurangi laba bersih yang pada tahap berikutnya dapat menurunkan harga saham. Kenaikan pajak penjualan dapat menurunkan omzet penjualan akibat permintaan barang yang menurun karena konsumen merasa keberatan dengan kenaikan harga barang. Pada akhirnya, laba bersih perusahaan juga akan menurun. Kenaikan pajak penghasilan perorangan akan menyebabkan pendapatan yang dikonsumsi juga berkurang, yang pada tahap berikutnya dapat mengurangi penjualan perusahaan secara agregat. Dengan kata lain, kenaikan pajak dapat menurunkan kinerja perusahaan dan harga saham di pasar. d. Kebijakan pemerintah Kebijakan-kebijakan khusus yang dikeluarkan oleh pemerintah akan berpengaruh positif atau negatif terhadap perusahaan tertentu yang terkait dengan kebijakan tersebut. Misalnya, larangan ekspor semen selama periode tertentu. Pabrik semen yang hanya diperbolehkan menjual produknya di dalam negeri mungkin akan kehilangan kesempatan memperoleh laba ekstra dari ekspor, sehingga kebijakan tersebut berdampak negatif terhadap pabrik semen. Sebaliknya, bagi usaha bidang properti, harga semen produk lokal lebih murah karena persediaan dalam negeri berlimpah. Bagi usaha properti, kebijakan pemerintah tersebut berdampak positif. Akhirnya, harga saham pabrik semen di pasar turun dan harga saham usaha properti di pasar naik. e. Kurs valuta asing Perubahan satu variabel makro ekonomi memiliki dampak yang berbeda terhadap setiap jenis saham, yaitu suatu saham dapat terkena dampak positif sedangkan saham yang lainnya terkena dampak negatif. Misalnya, kenaikan kurs US yang tajam terhadap rupiah akan berdampak negatif terhadap emiten yang memiliki utang dalam dolar sementara produk emiten tersebut dijual secara lokal. Sementara itu, emiten yang berorientasi ekspor akan menerima dampak positif dari kenaikan kurs US tersebut. Ini berarti harga saham emiten yang terkena dampak negatif akan mengalami penurunan di Bursa Efek, sementara emiten yang terkena dampak positif akan meningkat harga sahamnya. f. Tingkat bunga pinjaman luar negeri Pada umumnya, emiten yang mempunyai pinjaman dalam valuta asing akan dibebani bunga. Perubahan suku bunga yang dikeluarkan oleh Federal Reserve System FED saat ini berpengaruh besar terhadap harga saham. g. Kondisi ekonomi internasional Bagi perusahaan yang melakukan perdagangan berskala internasional atau kegiatan ekspor impor, kondisi ekonomi Negara counterpart Negara tujuan ekspor atau Negara asal impor sangat berpengaruh terhadap kinerja emiten di masa datang. Misalnya, ekspor Indonesia nomor satu ke Amerika Serikat; nomor dua ke Jepang; nomor tiga ke Singapura. Ini berarti kemajuan dan kemunduran ekonomi Amerika Serikat akan berpengaruh besar terhadap perekonomian Indonesia. Untuk mengetahui kemajuan dan kemunduran ekonomi Amerika Serikat secara umum, salah satunya tercermin dari perubahan indeks harga saham gabungan perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Amerika Serikat. 2. Faktor Mikro Fakor mikro ekonomi yang mempunyai pengaruh terhadap harga saham suatu perusahaan berada dalam perusahaan itu sendiri, yaitu variabel-variabel seperti laba bersih per saham, laba usaha per saham, nilai buku per saham, rasio ekuitas terhadap utang, rasio laba bersih terhadap ekuitas, cash flow per saham.

D. Return On Investment ROI

Salah satu cara untuk mengukur kinerja perusahaan adalah dengan menggunakan ROI Return On Investment. Return on investment atau return on asset menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang diperdagangkan. Sartono 2011: 123. Return on investment =

E. Return On Equity

Menurut Nurmalasari 2002: 79 Return on Equity ROE merupakan salah satu alat utama investor yang paling sering digunakan dalam menilai suatu saham. ROE = Tandelilin 2008 : 240 Semakin tinggi ROE maka kineraja perusahaan semakin efektif. Rasio ini juga digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun saham preferen. Peningkatan harga saham perusahaan akan keuntungan return yang tinggi pula bagi para investor. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik investor terhadap perusahaan. Peningkatan daya tarik ini menjadikan perusahaan tersebut semakin diminati oleh investor, karena tingkat kembalian akan semakin besar. Dengan kata lain ROE akan berpengaruh terhadap return saham yang akan diterima oleh investor.

F. Earning Per Share EPS

“Earning per share EPS adalah laba bersih yang siap dibagikan kepada pemegang saham dibagi dengan jumlah lembar saham perusahaan ” Tandelilin 2010: 365. Bagi para investor, informasi EPS merupakan informasi yang dianggap mendasar dan berguna, karena bisa menggambarkan prospek earning perusahaan di masa depan. Informasi EPS suatu perusahaan menunjukan laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Besarnya EPS suatu perusahaan bisa diketahui dari informasi laporan keuangan perusahaan. Besarnya EPS suatu perusahaan bisa kita hitung berdasarkan informasi laporan neraca dan laporan rugi laba perusahaan. Rumus untuk menghitung EPS suatu perusahaan adalah sebagai berikut : Tandelilin 2010: 373 EPS = G. Kerangka Pemikiran Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Dari kerangka pemikiran di atas, dapat diketahui bahwa penelitian ini menguji pengaruh Return On Investment, Return On Equity, Earning Per Share sebagai variabel independen terhadap harga saham sebagai variabel dependen. Return On Investment ROI menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva Return On Investment

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate dan Property Yang Terdaftar di BEI

1 32 90

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), RASIO PROFITABILITAS DAN PRICE EARNING RATIO (PER) TERHADAP HARGA SAHAM Pengaruh Earning Per Share (EPS), Rasio Profitabilitas Dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap Harga Saham (Pada Study Empiris Perusahaan Real Estat

0 3 15

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS),RASIO PROFITABILITAS DAN PRICE EARNING RATIO (PER) TERHADAP HARGA SAHAM Pengaruh Earning Per Share (EPS), Rasio Profitabilitas Dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap Harga Saham (Pada Study Empiris Perusahaan Real Estat

0 4 15

PENGARUH EARNING PER SHARE, DEBT TO EQUITYRATIO DAN Pengaruh Earning Per Share, Debt To Equity Ratio dan Return On Equity Terhadap Harga Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate and Property di BEI Periode Tahun 2012- 2014).

0 2 15

Pengaruh Earning Per Share, Divident Per Share dan Return On Equity terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Properti yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014.

0 0 22

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Harga Saham pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2009 sampai dengan 2013.

0 5 18

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG LISTING DI BEI PERIODE 2005-2009.

0 0 6

Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, dan Book Value Per Share pada Harga Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Properti yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014).

1 4 35

ANALISIS PENGARUH DIVIDEN PER SHARE (DPS), EARNING PER SHARE (EPS), DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Property And Real Estate yang terdaftar di BEI Periode 2012-2014)

1 1 96

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2008) SKRIPSI

0 0 112