BAB IV ANALISA PERANCANGAN DAN KEKUATAN BAHAN
4.1. Analisa, Daya Motor Penggerak
Daya motor yang dipergunakan untuk menggerakkan poros pengiris perlu diperhitungkan, daya motor poros pengiris adalah daya yang dibutuhkan pada motor
penggerak dibagi dengan effisiensi mekanismenya. Pada spesifikasi perencanaan, kapasitas mesin pengupas m adalah 30 kgjam, dengan daya motor 0.25 Hp putaran
motor 1430 rpm sedangkan putaran poros pengiris 286 rpm, Untuk menentukan putaran mesin diawali dengan :
d F
T T
P
b
. .
= =
ω
Dimana : F = Gaya yang bekerja N
T = Torsi N.m d = Diameter = 250 mm = 0,250 m
Maka di dapat Gaya yang bekerja pada Pengiris ubi adalah : F = Gaya yang bekerja = 2 kg x 9,81 = 19,62 N
Jadi Torsi yang di dapat adalah: T = 19,62 N x 0,250 = 4,905 N
Berdasarkan persamaan 2.1. Dengan Kecepatan Sudut Putaran adalah :
60 .
. 2
n
π ω
=
= =
60 286
. .
2
π ω
29,95 rads
Universitas Sumatera Utara
Maka didapat daya Motor yang dibutuhkan untuk mengiris ubi didapat :
s rad
Nm P
b
95 ,
29 .
905 ,
4 =
P
b
Dengan Daya Motor 0,25 Hp = 0,1875 kW = 187,5 Watt, di dapat daya yang dibutuhkan pada saat proses mengiris ubi adalah 147 Watt.
= 146,9 ≈ 147 Watt
Jadi daya Motor ≥ dari pada Daya yang dibutuhkan, sehingga aman dipakai.
4.2. Sistem Transmisi Sabuk dan Puli
Sistem transmisi pada mesin pengiris ubi adalah dengan puli, dengan putaran motor 1430 rpm. Data-data pada mesin yang dirancang :
1. puli motor penggerak Ø 2’ 50,8 mm
2. puli poros pengiris Ø 10’’ 254 mm
Dengan mengabaikan slip pada sabuk maka jumlah putaran pada masing-masing puli, dengan persamaan. 2.12. adalah sebagai berikut :
2 1
1
d d
x n
n =
Dimana :
1
d = Diameter puli penggerak
1
n = Putaran puli penggerak
2
d = Diameter puli yang digerakkan
2
n = Putaran puli yang digerakkan
Universitas Sumatera Utara
Putaran pada puli pengiris adalah :
2 1
1 2
d d
x n
n =
= 1430 ×
254 8
, 50
=286 rpm Diameter puli diatas merupakan dk diameter luar puli, maka untuk menentukan
diameter nominal puli dp adalah : 3
, 141
5 ,
9 8
, 150
1 1
= −
= −
= t
dk dp
mm 5
, 244
5 ,
9 254
2
= −
= dp
mm Kecepatan linear sabuk dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
114 ,
2 1000
60 286
3 ,
141 =
× ×
× =
π
v
ms Jarak poros rencana diambil 2 kali diameter puli besar, maka
6 ,
282 3
, 141
2 =
× =
rencana
C mm
Panjang sabuk rencana L dapat dihitung dari persaman 2.14. sebagai berikut : 1200
254 3
, 141
6 ,
282 4
1 254
3 ,
141 2
6 ,
282 2
2
= −
× +
+ +
× =
π L
mm Dapat dilihat pada lampiran 2 dipilih panjang sabuk standart adalah 48 inchi, maka jarak
sumbu poros dapat dihitung dari persamaan. 2.15. sebagai berikut :
52 ,
286 8
2 ,
76 4
, 141
8 69
, 1138
69 ,
1138
2 2
= −
+ +
= C
mm Dimana untuk
14 ,
1461 3
, 141
254 14
. 3
1200 2
= +
− ×
= b
mm
Universitas Sumatera Utara
Menurut sularso
C dp
Dp L
≥ −
− 2
,
52 ,
286 2
6 ,
90 4
, 141
98 ,
910 ≥
− −
, baik
2 dk
Dk C
+ −
, 286,52 0 = baik
4.3. Poros