Pelayanan Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas

30 l Sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengembangkan uraian pekerjaan job description

2.2. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas dan Community Mental Health Nurse CMHN

2.2.1. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas

Kesehatan jiwa masyarakat community mental health merupakan bagian dari masalah kesehatan masyarakat public health yang dihadapi semua negara. Salah satu pemicu terjadinya berbagai masalah dalam kesehatan jiwa adalah dampak modernisasi dimana tidak semua orang siap untuk menghadapi cepatnya perubahan dan kemajuan teknologi baru serta dampak bencana yang terjadi. Gangguan jiwa tidak menyebabkan kematian secara langsung tetapi menyebabkan penderita menjadi tidak produktif dan menimbulkan beban bagi keluarga serta lingkungan masyarakat sekitarnya. Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan pasal 4 disebutkan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang optimal Effendi, 2009. Menurut World Health Organization WHO, sehat adalah suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Maka kesehatan jiwa pun bukan hanya sekedar bebas dari gangguan tetapi lebih kepada perasaan sehat, sejahtera dan bahagia, ada keserasian antara pikiran, perasaan, perilaku, dapat merasakan kebahagian dalam sebagian besar kehidupannya serta mampu mengatasi tantangan hidup sehari- hari. Sejalan dengan paradigma sehat yang dicanangkan Departemen Kesehatan RI yang lebih menekankan pada upaya proaktif dan berorientasi pada upaya kesehatan pencegahan preventif dan promotif maka penanganan masalah kesehatan jiwa telah tergeser dari hospital-based menjadi community-based psychiatric services. Gangguan jiwa dapat dicegah dan diatasi, untuk itu penyelesaiannya tidak hanya oleh tenaga kesehatan tetapi juga perlu melibatkan peran aktif Universitas Sumatera Utara 31 semua pihak. Masyarakat mempunyai potensi untuk mengatasi masalah tersebut sehingga perlu diubah kesadarannya untuk terlibat dalam upaya preventif dan promotif. Tenaga kesehatan dan organisasi masyarakat peduli terhadap masalah kesehatan jiwa masyarakat Effendi, 2009. Menurut Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1966, kesehatan jiwa adalah keadaan jiwa yang sehat menurut ilmu kedokteran sebagai suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain. Makna kesehatan jiwa mempunyai sifat-sifat yang harmonis serasi dan disemua segi dalam kehidupan manusia serta hubungannya dengan manusia lain. Maka dapat disimpulkan kesehatan jiwa adalah bagian integral dari kesehatan dan merupakan kondisi untuk perkembangan fisik, mental dan sosial pada individu secara optimal dan selaras dengan perkembangan orang lain. Seseorang yang sehat jiwa mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a Merasa senang terhadap dirinya serta mampu menghadapi situasi, mampu mengatasi kekecewaan dalam hidupnya, puas dengan kehidupannya sehari-hari, mempunyai harga diri yang wajar, menilai dirinya secara realistis, tidak berlebihan dan tidak pula merendahkan. b Merasa nyaman berhubungan dengan orang lain serta mampu mencintai orang lain, mempunyai hubungan pribadi yang tetap, dapat menghargai pendapat orang lain yang berbeda, merasa bagian dari suatu kelompok, tidak menipu orang lain dan juga tidak membiarkan orang lain menipu dirinya. c Mampu memenuhi tuntutan hidup serta menetapkan tujuan hidup yang realistis, mampu mengambil keputusan, mampu menerima tanggung jawab, mampu merancang masa depan, dapat menerima ide dan pengalaman baru, puas dengan pekerjaannya. Universitas Sumatera Utara 32 Mencapai jiwa yang sehat perlu usaha dan waktu untuk mengembangkan dan membinanya. Jiwa yang sehat dikembangkan sejak masih bayi hingga dewasa dalam berbagai tahapan perkembangannya. Pengaruh lingkungan terutama keluarga sangat penting dalam membina jiwa yang sehat. Apabila seseorang mengalami perubahan maka akan terjadi reaksi baik secara jasmani maupun kejiwaan yang disebut dengan stres. Stres dapat terjadi pada setiap orang dan setiap waktu karena stres merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tidak dapat dihindari. Pada umumnya, seseorang menyadari adanya stres namun ada juga yang tidak menyadari bahwa dirinya sedang mengalami stres. Reaksi seseorang terhadap stres dapat bersifat positif maupun negatif. Reaksi bersifat negatif atau merugikan, jika terjadi keluhan atau gangguan pada orang tersebut. Reaksi bersifat positif, jika menimbulkan dampak yang menjadi pendukung seseorang untuk berusaha. Stres yang bersifat negatif atau merugikan dapat terjadi apabila stres terlalu berat atau berlangsung cukup lama. Indikator kesehatan jiwa masyarakat meliputi : kekerasan dalam rumah tangga, remaja putus sekolah, kriminalitas anak dan remaja, masalah anak jalanan, masalah NAPZA serta dampaknya, gangguan psikotik dan gangguan jiwa Skizofrenia, dan kasus bunuh diri. Pelayanan kesehatan jiwa adalah bagian dari pelayanan kesehatan yang memusatkan kegiatannya pada upaya memelihara dan meningkatkan kesehatan jiwa, mencegah dan mengobati gangguan jiwa serta memulihkan kesehatan jiwa perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. Mengikuti pembagian dalam Sistem Kesehatan Nasional SKN, pelayanan kesehatan jiwa sebagai bagian dari pelayanan kesehatan, dibedakan atas dua macam yaitu: pelayanan kesehatan jiwa perorangan, yang lebih mengutamakan pada upaya penyembuhan penyakit serta pemulihan kesehatan jiwa perorangan dan pelayanan kesehatan jiwa masyarakat Universitas Sumatera Utara 33 yang lebih mengutamakan pada upaya peningkatan kesehatan jiwa dan pencegahan gangguan jiwa di masyarakat.

2.2.2 Community Mental Health Nurse CMHN