Analisis Bivariat Variabel Dependen

68 4. Kinerja Petugas kesehatan jiwa CMHN 25 kuesioner 2= Ya 1 = kadang-kadang 0 = tidak - Baik X ≥33 - Sedang 17 ≤X33 - Rendah X16 Interval - Perencanaan 5 - Pengorganisasian 5 - Pengarahan 5 - Monitoring Evaluasi 10 3.7 Metode Analisis Data Data primer dan data sekunder yang telah diperoleh terlebih dahulu diolah dianalisis melalui proses pengolahan data dengan komputer yang mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. Editing, penyuntingan data yang dilakukan untuk menghindari kesalahan atau jawaban untuk memudahkan proses entri data. b. Entry data, setelah pross koding dilakukan pemasukan data ke komputer dengan menggunakan program komputer Statistical Package for Social Science versi 15 c. Cleaning, sebelum analisis data dilakukan pengecekan dan perbaikan terhadap data yang sudah masuk. Data kemudian dianalisis dengan : 1. Analisis univariat merupakan analisis yang menitik beratkan pada penggambaran atau deskripsi data yang telah diperoleh. Menggambarkan distribusi frekwensi dari masing- masing variabel bebas dan variabel terikat. Sehingga didapat gambaran tentang motivasi kerja baik motivasi kerja internal dan motivasi kerja eksternal pada petugas dan kinerja petugas CMHN dalam pelayanan keperawatan kesehatan jiwa di Kabupaten Bireuen.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara 2 variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen dalam penelitian ini. Uji yang digunakan adalah uji Korelasi Pearson, bila p 0,05 maka variabel diatas dinyatakan berhubungan secara signifikan. 3. Analisis Multivariat Universitas Sumatera Utara 69 Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui variabel independen mana yang paling berperan berhubungan dengan kinerja petugas dalam pelaksanaan penanggulangan gangguan jiwa. Metode analisa datanya menggunakan uji regresi Linier ganda pada α = 0,05, CI 95 dengan persamaan regresi yang digunakan adalah: Y = βo + β1X 1 + β2X 2 Dimana : Y = variabel terikat kinerja petugas Βo = konstanta β1-β6 = Koefisien Regresi Linier variabel penelitian X1 = motivasi internal X2 = motivasi eksternal Universitas Sumatera Utara 70 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Kabupaten Bireuen merupakan salah satu dari 28 Kabupaten yang ada di Provinsa Nanggroe Aceh Darussalam yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Utara melalui Undang-undang No.48 tahun 1999 tanggal 12 Oktober 1999 dengan luas wilayah 1.901,22 km 2 190.122 Ha yang terdiri dari 17 kecamatan, 69 pemukiman dan 608 gampong atau desa. Kabupaten Bireuen terletak pada garis 4 – 54 , 18 Lintang utara dan 96 .20 – 97 .21 Bujur timur, dengan batas –batas wilayah : ‐ Sebelah utara dengan Selat Malaka ‐ Sebelah selatan dengan Kabupaten Bener Meriah ‐ Sebelah timur dengan Kabupaten Aceh Utara ‐ Sebelah barat dengan Kabupaten Pidie Topografi Kabupaten Bireuen terdiri dari pantaidataran rendah disebelah utara dan daerah pegunungan di sebelah selatan. Luas tanah menurut penggunaannya terdiri dari 17.172 Ha perkampungan, 22.948 Ha persawahan, 34.013 Ha tegalan, 37.994 Ha perkebunan rakyat, 5.194 Ha tambakalang-alang, 4.642 Ha hutan belukar, 32.286 Ha tebat, 2.072 Ha kebun campuran, 965 Ha perkebunan besar, 564 Ha danaurawa. Kabupaten Bireuen dilalui oleh 6 buah sungai, yaitu : Krueng Samalanga, Krueng Pandah, Krueng Jeunieb, Krueng Nalan, Krueng Peudada dan Krueng Peusangan yang semuanya bermuara di Selat Malaka.

4.1.2 Kependudukan a. Jumlah penduduk