Analisis Bivariat 1. Analisis Multivariat

77 Berdasarkan tabel 4.8 diatas dapat ditentukan kriteria kategorisasi untuk variabel kinerja petugas CMHN dengan jumlah frekuensi dan persentase individu didalamnya. Dan berdasarkan kategori pada tabel 4.9 dibawah menunjukkan bahwa kinerja petugas berada pada kategori baik yaitu 98 responden, kinerja kategori sedang yaitu 2 responden dan kinerja kategori rendah tidak ada. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini. Tabel 4.9 Kategorisasi Kinerja Petugas CMHN Variabel Rentang Nilai Kategori f Kinerja X 16,6 16,6 ≤ X 33,4 33,4 ≤ X Rendah Sedang Tinggi 1 49 2 98

4.4. Analisis Bivariat 1.

Pengaruh Motivasi Kerja Internal dengan Kinerja Petugas CMHN Kesehatan Jiwa dalam Pelayanan Kesehatan Jiwa di Kabupaten Bireuen Berdasarkan uji statistik pearson menunjukkan bahwa motivasi kerja internal mempunyai tingkat hubungan yang kuat sebesar 0,501 dengan signifikan 0,000. Hal ini mempunyai arti ada pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja internal dengan kinerja petugas kesehatan jiwa CMHN dalam pelayanan kesehatan jiwa di Kabupaten Bireuen dengan nilai p 0,05. Dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut. Tabel 4.10 Pengaruh Motivasi Kerja Internal terhadap Kinerja Petugas CMHN Kesehatan Jiwa dalam Pelayanan Kesehatan Jiwa di Kabupaten Bireuen Variabel Sig Korelasi Pearson Motivasi Internal 0,000 501 Kinerja 0,000 501 Correlation Significant at the 0.01 level 2-tailed Sumber : Data diolah 2010

2. Pengaruh Motivasi Kerja Eksternal dengan Kinerja Petugas CMHN Kesehatan Jiwa

dalam Pelayanan Kesehatan Jiwa di Kabupaten Bireuen Universitas Sumatera Utara 78 Berdasarkan uji statistik pearson menunjukkan bahwa motivasi kerja eksternal mempunyai tingkat hubungan yang lemah sebesar 0,225 dengan signifikan 0,117. Hal ini mempunyai arti tidak ada pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja eksternal dengan kinerja petugas kesehatan jiwa CMHN dalam pelayanan kesehatan jiwa di Kabupaten Bireuen dengan nilai p 0,05. Dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut. Tabel 4.11 Pengaruh Motivasi Kerja Eksternal terhadap Kinerja Petugas CMHN Kesehatan Jiwa dalam Pelayanan Kesehatan Jiwa di Kabupaten Bireuen Variabel sig Korelasi Pearson Motivasi Eksternal 0,117 225 Kinerja 0,117 225 Sumber : Data diolah 2010

4.5 Analisis Multivariat

Untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja yang meliputi motivasi kerja internal dan motivasi kerja eksternal dilakukan uji statistik dengan regresi linier berganda yang harus memenuhi enam asumsi syarat regresi linier berganda sebagai berikut Yasril, 2009: 1. Eksistensi Eksistensi penelitian ini diketahui berdasarkan nilai rata-rata residual = 0,000. Pada penelitian ini residual eksitensi terpenuhi oleh karena nilai rata-rata residual 0,000. 2. Independensi Independensi pada penelitian ini diketahui berdasarkan nilai Durbin Watson yang dihasilkan. Pada penelitian ini hasil Durbin Watson adalah 1,516, yang berarti azas independensi terpenuhi. 3. Linieritas Linieritas pada penelitian ini diketahui dari hasil uji anova dengan nilai P 0,05. Hasil uji anova penelitian ini diperoleh nilai P=0,001, dengan demikian pada penelitian ini linieritas terpenuhi. Universitas Sumatera Utara 79 4. Homokedastisiti Homokedatisiti diketahui berdasarkan hasil plot antara residu dengan nilai y dan tidak terdapat pola tertentu pada nilai 0. Pada penelitian ini didapatkan hasil plot antara residu dengan nilai y tidak terdapat pola tertentu dengan nilai 0, dengan demikian pada penelitian ini homokedastisiti terpenuhi Gambar 4.1. Regression Standardized Predicted Value 2 1 -1 -2 -3 R e gr essi on St u d ent ized R e si dual 2 1 -1 -2 -3 Scatterplot Dependent Variable: skor total kinerja perawat CMHN 4.1 Gambar Plot Residual terhadap Kinerja 5. Normalitas Normalitas pada penelitian dapat diketahui dengan menggunakan plot probabilitas normal. Pada penelitian ini diketahui titik-titik data terkumpul disekitar garis lurus, dengan demikian normalitas pada penelitian terpenuhi. Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Expected Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: skor total kinerja perawat CMHN 4.2 Gambar Plot Probabilitas Normal Universitas Sumatera Utara 80 6. Kolinieritas Kolinieritas pada penelitian diketahui berdasarkan nilai VIF yang diperoleh. Pada penelitian ini nilai VIF= 1,105, dengan demikian nilai VIF yang diperoleh 10. Yang diasumsikan bahwa kolinieritas terpenuhi. Berdasarkan kesimpulan asumsi diatas maka uji regresi linier berganda dapat dilakukan dengan hasil uji linier berganda adalah sebagai berikut: a. Uji R 2 Koefisien Determinan Dari hasil penelitian diperoleh nilai koefisien determinan atau R 2 =0,257 x 100 = 25,7. Hal ini berarti motivasi kerja yang meliputi motivasi kerja internal dan eksternal secara keseluruhan dapat menjelaskan variabilitas dari kinerja petugas CMHN sebesar 25,7. Sementara 74,3 sisanya merupakan faktor lain yang tidak ikut dalam penelitian ini. b. Uji F Pada penelitian ini diperoleh nilai F hitung = 8,119 dan P= 0,001. Dari tabel statistic diketahui nilai F tabel = 3,230, jadi tampak bahwa F hitung F tabel atau 8,119 3,230 dan nilai P 0,05 yang mempunyai makna antara motivasi kerja dengan kinerja mempunyai pengaruh linier yang signifikan, dengan kata lain bahwa secara keseluruhan ada pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja petugas kesehatan jiwa CMHN dalam pelayanan kesehatan jiwa komunitas di Kabupaten Bireuen. c. Uji t Pada penelitian ini uji t yang dilakukan untuk mengetahui secara partial variabel mana yang paling berpengaruh dari sub variabel yang diteliti. Untuk sub variabel motivasi kerja adalah: 1. Motivasi kerja internal, pada penelitian ini diperoleh nilai t hitung = 3,612 dengan nilai P = 0,001. Dari tabel t diperoleh nilai t tabel = 1,684. Jadi diketahui t hitung t tabel dan P 0,05. Universitas Sumatera Utara 81 Yang berarti motivasi kerja internal mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja petugas kesehatan jiwa CMHN dalam pelayanan kesehatan jiwa komunitas di Kabupaten Bireuen. 2. Motivasi kerja eksternal, pada penelitian ini diperoleh nilai t hitung = 0,588 dengan nilai P = 0,559. Dan dari tabel t diperoleh nilai t tabel = 1,684 maka diketahui t hitung t tabel dan P 0,05. Yang berarti motivasi kerja eksternal tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja petugas kesehatan jiwa CMHN dalam pelayanan kesehatan jiwa komunitas di Kabupaten Bireuen Berdasarkan hasil uji secara partial diatas diketahui bahwa dari sub variabel motivasi kerja yang bepengaruh terhadap kinerja petugas CMHN adalah motivasi kerja internal. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikan motivasi internal p=0,001 P 0,05. Sementara motivasi kerja eksternal tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja petugas kesehatan jiwa CMHN dalam pelayanan kesehatan jiwa komunitas di Kabupaten Bireuen. Sehingga diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut yaitu: ỷ = α + β 1 x 1 + β 2 x 2 = 30,061 + 0,400 x 1 + 0,097 x 2 Atau Kinerja = 30,061 + 0,400 motivasi kerja internal + 0,097 motivasi kerja eksternal Berdasarkan persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa jika ada penambahan satu poin motivasi internal akan meningkatkan 0,001 kinerja. Dari keseluruhan variabel diatas yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja petugas kesehatan jiwa CMHN adalah variabel motivasi kerja internal dengan nilai p = 0,001 dan β = 0,400. Universitas Sumatera Utara 82 BAB 5 PEMBAHASAN 5.1. Kinerja Petugas Kesehatan Jiwa Komunitas CMHN dalam Pelayanan Kesehatan Jiwa Komunitas Kinerja merupakan suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas- tugas yang dibebankan kepadanya. Kinerja dalam penelitian ini meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan monitoring serta evaluasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total skor variabel kinerja diketahui nilai mean kinerja adalah 41,28 sesuai dengan nilai skor kinerja yang ditunjukkan pada tabel 4.8 dan 4.9 maka nilai mean kinerja berada pada rentang nilai 33,4 ≤ X atau berada pada kategori tinggi, yang berarti bahwa secara umum kinerja petugas CMHN dalam memberikan pelayanan kesehatan terutama kesehatan jiwa komunitas di Kabupaten Bireuen dalam kondisi yang baik. Tetapi hasil penelitian ini tidak sesuai dengan survei awal yang didapatkan dilapangan yang menunjukkan bahwa kinerja petugas CMHN di Kabupaten Bireuen tersebut belum maksimal, dapat dilihat dari pembuatan laporan yang tidak tepat waktu, pendataan pasien gangguan jiwa yang belum efektif dan pelayanan kesehatan yang diberikan pada pasien gangguan jiwa masih belum sempurna, dilihat dari kurangnya fasilitas dan ketersediaan obat-obatan untuk pasien gangguan jiwa sehingga menggambarkan tujuan dari CMHN tersebut belum tercapai dengan baik. Tidak sesuainya hasil penelitian dengan survei awal yang didapatkan dilapangan kemungkinan dapat disebabkan oleh berbagai hal yaitu diantaranya karena penilaian yang dilakukan merupakan self assessment sehingga kemungkinan responden memberikan nilai yang terlalu tinggi ataupun rendah dapat terjadi. Penilaian kinerja perlu didukung oleh penilaian obyektif terhadap pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan disamping sistem penilaian lain seperti penilaian sesama rekan kerja Ilyas, 2002. Universitas Sumatera Utara 83

5.2. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Petugas Kesehatan Jiwa Komunitas