15
3.3 METODE PENELITIAN
Metode  penelitian  yang  digunakan  adalah  metode  pendekatan  rancangan  secara  umum,  yaitu pendekatan  analisis  fungsional  dan  pendekatan  analisis  struktural.  Analisis  fungsional  yaitu  analisis
yang  menyangkut  segi  fungsi  dan  kegunaan  dari  setiap  elemen  penyusun  mesin  tersebut  terhadap komoditi yang akan diproses. Analisis struktural yaitu analisis yang menyangkut bahan dasar, kekuatan
bahan,  dan  konstruksi  mesin.  Diagram  alir  metode  penelitian  dapat  dilihat  pada  Gambar  8. Tahapannya adalah sebagai berikut:
3.3.1 Identifikasi permasalahan
Perkembangan  budidaya  udang  yang  cukup  pesat  harus  diiringi  dengan  penggunaan teknologi  yang  tepat  untuk  mendukung  proses  produksi  secara  keseluruhan.  Sejauh  ini,
teknologi  dalam  proses  pemanenan  udang  belum  mendapatkan  perhatian  khusus  dan  masih mempergunakan  alat  dan  cara  tradisional.  Penggunaan  alat  dan  cara  tradisional  ini
mengakibatkan  ikan  atau  udang  mengalami  stres  serta  pemanenan  yang  kurang  efektif  dan efisien.  Oleh  karena  itu,  salah  satu  cara  yang  dapat  dilakukan  adalah  dengan  menggunakan
sistem  pemanenan  secara  mekanis.  Untuk  itu,  perlu  dilakukan  desain  mesin  pemanen  udang yang  disesuaikan  dengan  permasalahan  yang  ada  di  lapangan,  baik  aspek  tekins,  ekonomi,
sosial, maupun lingkungan. Secara  teknis,  permasalahan  khusus  dari  desain  mesin  ini  adalah  mekanisme  kontinyu
yang  digunakan  agar  udang  dapat  terhisap  dan  dipindahkan  ke  wadah  penampungan  dengan mudah  serta  mengalami  kerusakan  seminimal  mungkin.  Hal  ini  tentu  saja  harus  disesuaikan
dengan karakteristik udang yang akan dipanen, dimana jenis dan ukuran udang sangat beragam. Dari aspek ekonomi tentu saja harus menimbang keseluruhan biaya tetap dan tidak tetap
yang  berbeda  saat  mesin  ini  diaplikasikan  atau  tidak.  Perlu  dilakukan  pengkajian  lebih  lanjut mengenai feasibilitas penggunaan mesin ini di lapangan. Jika dipandang dari aspek sosial maka
hubungannya  adalah  keterkaitan  penggunaan  mesin  ini  dengan  penyerapan  tenaga  kerja  bagi pengguna.  Mesin  ini  tentu  akan  mengurangi  jumlah  tenaga  kerja  yang  dibutuhkan  saat
pemanenan,  namun  hal  ini  tidak  begitu  berarti  karena  tenaga  kerja  yang  dikurangi  dapa diarahkan  untuk  proses  budi  daya  lainnya  di  tambak.  Bahkan  pada  tambak  yang  berada  di
daerah  tertentu,  ketersediaan  tenaga  kerja  khususnya  untuk  proses  pemanenan  cukup  sulit dipenuhi.
Jika dilihat dari aspek lingkungan, maka mesin ini harus didesain agar tidak mencemari lingkungan  tambak  dan  masyarakat  yang  ada  di  sekitarnya.  Fokus  yang  dilakukan  adalah
menghindari dampak ekologi negatif yang berhubungan dengan kualitas air yang terbatas pada BOD Biological Oxygen Demand, N Nitrogen, dan P Phosphor.
3.3.2 Analisis fungsional
Mesin  pemanen  tipe  vakum  ini  dirancang  untuk  meningkatkan  efisiensi  dan  efektivitas pada  proses  pemanenan  udang.  Dalam  penelitian  ini,  dibuat  beberapa  rancangan  komponen
mesin  agar  tujuan  diatas  dapat  tercapai.  Namun  perlu  dilakukan  analisis  fungsional  terlebih dahulu  untuk  menentukan  fungsi-fungsi  utama  mesin.  Fungsi-fungsi  utama  tersebut  kemudian
dijadikan  dasar  untuk  membuat  komponen-komponen  utama  dari  mesin  pemanen  udang  tipe vakum ini.
16
3.3.3 Analisis struktural