3
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 GAMBARAN UMUM UDANG
Udang memiliki ciri-ciri umum yaitu memiliki tubuh yang beruas-ruas, kaki bersambungan, tubuh terdiri dari kapala, thoraks, dan abdomen. Umumnya udang yang terdapat di pasaran sebagian
besar terdiri dari udang laut. Hanya sebagian kecil saja yang terdiri dari udang air tawar, terutama di daerah sekitar sungai besar dan rawa dekat pantai. Udang air tawar pada umumnya termasuk dalam
keluarga Palaemonidae, sehingga para ahli sering menyebutnya sebagai kelompok udang palaemonid. Sedangkan udang laut pada umumnya termasuk dalam keluarga Panaeidae, yang biasa disebut udang
panaeid. Menurut Mujiman dan Suyanto 2004, jenis udang yang paling banyak dibudidayakan adalah
jenis udang yang termasuk dalam keluarga Panaeidae atau lebih dikenal dengan nama udang panaeid. Disamping itu terdapat juga jenis udang-udang dari keluarga lain, tetapi umumnya kurang populer dan
memiliki harga pasaran yang lebih rendah. Sebutan udang-udang ini berdasarkan dari klasifikasi berikut:
Filum : Arthopoda
Sub filum : Mandibulata
Kelas : Crustacea binatang berkulit keras
Sub kelas : Malacostraca udang-udangan tingkat tinggi
Super ordo : Eucarida
Ordo : Decapoda binatang berkaki sepuluh
Sub ordo : Natantia kaki digunakan untuk berenang
Famili : Palaemonidae, Panaeidae
Seluruh tubuh tertutup oleh kerangka luar yang disebut eskoskeleton, yang terbuat dari chitin. Kerangka tersebut mengeras, kecuali pada sambungan-sambungan antara dua ruas tubuh yang
berdekatan. Hal ini memudahkan mereka untuk bergerak. Bagian kepala-dada tertutup oleh sebuah kelopak yang dinamakan cangkang kepala atau kelopak kepala Carapae. Dibagian depan, kelopak
kepala memanjang dan meruncing, yang pinggirnya bergerigi dan disebut cucuk kepala rostrum. Secara lengkap, bagian-bagian udang dapat dilihat pada Gambar 1.
Udang memiliki beberapa sifat dan ciri khas. Udang bersifat eurythaline, yakni secara alami bisa hidup di perairan yang berkadar garam dengan rentang yang luas, yakni 5 -
4η‰. Kadar garam ideal untuk pertumbuhan udang adalah 19 -
3η‰. Sifat lain yang juga menguntungkan adalah ketahanannya terhadap perubahan suhu yang dikenal sebagai eurythemal. Temperatur air juga
mempengaruhi kebiasan udang dalam hal membenamkan diri. Jika temperatur dibawah 28
o
C, sekitar 50 udang membenamkan diri sedangkan pada suhu diatas 28
o
C, udang tidak membenamkan diri meskipun pada cahaya terang Mujiman dan Suyanto, 2004.
Udang merupakan organisme yang aktif mencari makan pada malam hari nocturnal. Jenis makannya sangat bervariasi tergantung pada tingkatan umur udang. Pada stadia benih, makanan
utamanya adalah plankton fitoplankton dan zooplankton. Udang dewasa menyukai daging binatang lunak atau molusca kerang, tiram, siput, cacing, annelida yaitu cacing Polychaeta, dan crustacea.
Dalam usaha budidaya, udang mendapatkan makanan alami yang tumbuh di tambak, yaitu klekap, lumut, plankton, dan benthos. Udang akan bersifat kanibal bila kekurangan makanan Soetomo,
1990.
4 Menurut Sulistiyani 1991, secara morfologi panjang tubuh udang beragam tergantung dari
ukuran panennya. Untuk ukuran 30 terdapat 30 ekor dalam tiap 1 kg panjang tubuhnya berkisar 13- 14 cm. Sedangkan saat berenang panjang tubuhnya secara geometri lebih pendek karena struktur
abdomen yang melengkung. Selain itu, udang memiliki kecepatan renang berkisar antara 0.541-1.147 mdet Zhang et al 2006.
Pada siang hari, udang hanya membenamkan diri pada lumpur maupun menempelkan diri pada sesuatu benda yang terbenam dalam air Soetomo, 1990. Apabila keadaan lingkungan tambak cukup
baik, udang jarang sekali menampakkan diri pada siang hari. Apabila pada suatu tambak udang tampak aktif bergerak di waktu siang hari, hal tersebut merupakan tanda bahwa ada yang tidak sesuai.
Ketidakesuaian ini disebabkan oleh jumlah makanan yang kurang, kadar garam meningkat, suhu meningkat, kadar oksigen menurun, ataupun karena timbulnya senyawa-senyawa beracun Mujiman
dan Suyanto 2004.
Gambar 1. Morfologi udang penaeid Keterangan:
a: alat pembantu rahang g: kaki jalan
b: kerucut kepala h: kaki renang
c: mata i: anus
d: cangkang kepala j: telson
e: sungut kecil k: ekor kipas
f: sungut besar Sumber: Amri, K 2005
2.2 PENELITIAN YANG PERNAH DILAKUKAN