21 Tabel 5. Banyaknya curah hujan dan hari hujan
Bulan Curah Hujan
mm Hari Hujan
Hari Januari
138 13
Februari 664
28 Maret
98 12
April 198
14 Mei
55 7
Juni 141
8 Juli
1 1
Agustus 48
8 September
2 2
Oktober 81
11 November
174 13
Desember 144
20 Rata-Rata
145,3 11,4
Sumber : Stasiun Geofisika Klas I Tangerang-BMKG, 2009
4.1.6 Jenis Tanah
Secara umum penyebaran dan sifat-sifat tanah berkaitan erat dengan keadaan landform-nya. Hal ini terjadi karena hubungannya dengan proses genetis dan sifat batuan atau bahan induk serta
pengaruh sifat fisik lingkungan. Landform sebagai komponen lahan dan tanah sebagai elemennya sangat tergantung pada faktor-faktor tersebut.
Dilihat dari data jenis tanah berdasarkan keadaan geologi, di wilayah Kota Tangerang Selatan sebagian besar terdiri dari batuan endapan hasil gunung api muda dengan jenis batuan kipas aluvium
dan aluviumaluvial. Sedangkan dilihat dari sebaran jenis tanahnya, pada umumnya di Kota Tangerang Selatan berupa asosiasi latosol merah dan latosol coklat kemerahan. Oleh karena itu secara
umum lahan cocok untuk pertanianperkebunan. Jenis tanah yang sangat sesuai dengan kegiatan pertanian tersebut makin lama makin berubah penggunaannya untuk kegiatan lainnya yang bersifat
non-pertanian. Sedangkan untuk sebagian wilayah seperti di Kecamatan Serpong dan Kecamatan Setu jenis tanahnya ada yang mengandung pasir khususnya untuk daerah yang dekat dengan Sungai
Cisadane.
4.2 IDENTIFIKASI AKUIFER DAN PENDUGAAN GEOLISTRIK
Pada titik pengukuran pertama GL.1, sebelum dilakukan iterasi pada invers modelling nilai RMS-nya sebesar 14,17 , setelah dilakukan iterasi dengan max.iteration 10 dan RMS Cut off-nya 1,
nilai RMS-nya menjadi 5,63. Pada GL.2 nilai RMS sebesar 15,62 sebelum dilakukan iterasi dan berubah menjadi 12.61 setelah dilakukan iterasi dengan max.iteration 10 dan RMS cut off-nya 1.
Pada GL.3 nilai RMS sebesar 6,97 sebelum dilakukan iterasi dan berubah menjadi 4,04 setelah dilakukan iterasi dengan max.iteration 10 dan RMS cut off-nya 1. Pada GL.4 nilai RMS sebesar 11,21
sebelum dilakukan iterasi dan berubah menjadi 8,19 setelah dilakukan iterasi dengan max.iteration 10 dan RMS Cut Off-nya 1. Pada GL.5 nilai RMS sebesar 17,28 sebelum dilakukan
iterasi dan berubah menjadi 13,14 setelah dilakukan iterasi dengan max.iteration 10 dan RMS cut off-nya 1. Pada GL.6 nilai RMS sebesar 7,39 sebelum dilakukan iterasi dan berubah menjadi 7,24
setelah dilakukan iterasi dengan max. iteration 10 dan RMS cut off-nya 1. Pada GL.7 nilai RMS sebesar 13,69 sebelum dilakukan iterasi dan berubah menjadi 11,33 setelah dilakukan iterasi
dengan max.iteration 10 dan RMS cut off-nya 1. Pada GL.8 nilai RMS sebesar 10,23 sebelum dilakukan iterasi dan berubah menjadi 8,41 setelah dilakukan iterasi dengan max.iteration 10 dan
22 RMS cut off-nya 1. Pada GL.9 nilai RMS sebesar 12,47 sebelum dilakukan iterasi dan berubah
menjadi 7,14 setelah dilakukan iterasi dengan max.iteration 10 dan RMS cut off- nya 1. Pada GL.10 nilai RMS sebesar 10,50 sebelum dilakukan iterasi dan berubah menjadi 7,24 setelah dilakukan
iterasi dengan max.iteration 10 dan RMS cut off-nya 1. Pada GL.11 nilai RMS sebesar 5,22 sebelum dilakukan iterasi dan berubah menjadi 4,65 setelah dilakukan iterasi dengan max.iteration
10 dan RMS cut off-nya 1. Pada GL.12 nilai RMS sebesar 8,49 sebelum dilakukan iterasi dan berubah menjadi 4,99 setelah dilakukan iterasi dengan max.iteration 10 dan RMS cut off-nya 1.
Pada GL.13 nilai RMS sebesar 7,20 sebelum dilakukan iterasi dan berubah menjadi 5,13 setelah dilakukan iterasi dengan max.iteration 10 dan RMS cut off-nya 1. Pada GL.14 nilai RMS sebesar 7,67
sebelum dilakukan iterasi dan berubah menjadi 5,81 setelah dilakukan iterasi dengan max.iteration 10 dan RMS cut off-nya 1.
Dari hasil pengukuran pada 14 lokasi setelah dikorelasikan dengan data geologi dan hidrogeologi setempat, diperoleh hasil pendugaan geolistrik sebesar 0,64-198,13 ohmmeter. Berdasarkan kisaran
harga tahanan jenis tersebut secara umum dapat dikelompokan seperti disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Dugaan tahanan jenis daerah lokasi penelitian
Tahanan Jenis Ohmmeter Perkiraan Litologi Sifat Hidrogeologi
0,64-198,13 Tanah penutup Permeabilitas rendah
2-5 Pasir lempungan Akuifer
2 Lempung Nir Akuifer
6-10 Pasir tufaan Akuifer
10 Pasir Konglomeratan Akuifer
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai keadaan lapisan batuan bawah tanah secara vertikal maka penampang tegak lapisan tanah tahanan dari setiap titik pengukuran geolistrik dapat
digambarkan.
4.3 PENAMPANG TEGAK TAHANAN JENIS PENGUKURAN PRIMER