22 RMS cut off-nya 1. Pada GL.9 nilai RMS sebesar 12,47 sebelum dilakukan iterasi dan berubah
menjadi 7,14 setelah dilakukan iterasi dengan max.iteration 10 dan RMS cut off- nya 1. Pada GL.10 nilai RMS sebesar 10,50 sebelum dilakukan iterasi dan berubah menjadi 7,24 setelah dilakukan
iterasi dengan max.iteration 10 dan RMS cut off-nya 1. Pada GL.11 nilai RMS sebesar 5,22 sebelum dilakukan iterasi dan berubah menjadi 4,65 setelah dilakukan iterasi dengan max.iteration
10 dan RMS cut off-nya 1. Pada GL.12 nilai RMS sebesar 8,49 sebelum dilakukan iterasi dan berubah menjadi 4,99 setelah dilakukan iterasi dengan max.iteration 10 dan RMS cut off-nya 1.
Pada GL.13 nilai RMS sebesar 7,20 sebelum dilakukan iterasi dan berubah menjadi 5,13 setelah dilakukan iterasi dengan max.iteration 10 dan RMS cut off-nya 1. Pada GL.14 nilai RMS sebesar 7,67
sebelum dilakukan iterasi dan berubah menjadi 5,81 setelah dilakukan iterasi dengan max.iteration 10 dan RMS cut off-nya 1.
Dari hasil pengukuran pada 14 lokasi setelah dikorelasikan dengan data geologi dan hidrogeologi setempat, diperoleh hasil pendugaan geolistrik sebesar 0,64-198,13 ohmmeter. Berdasarkan kisaran
harga tahanan jenis tersebut secara umum dapat dikelompokan seperti disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Dugaan tahanan jenis daerah lokasi penelitian
Tahanan Jenis Ohmmeter Perkiraan Litologi Sifat Hidrogeologi
0,64-198,13 Tanah penutup Permeabilitas rendah
2-5 Pasir lempungan Akuifer
2 Lempung Nir Akuifer
6-10 Pasir tufaan Akuifer
10 Pasir Konglomeratan Akuifer
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai keadaan lapisan batuan bawah tanah secara vertikal maka penampang tegak lapisan tanah tahanan dari setiap titik pengukuran geolistrik dapat
digambarkan.
4.3 PENAMPANG TEGAK TAHANAN JENIS PENGUKURAN PRIMER
Berdasarkan hasil intersepsi geolistrik secara kuantitatif yang dikorelasikan dengan data geologi dan data hidrogeologi setempat, maka diperoleh beberapa perbedaan tahanan jenis yang ditafsirkan
sebagai perubahan lapisan batuan. Hasil interpretasi data geolistrik dapat dilihat pada Tabel 7 dan Tabel 8.
4.3.1 Penampang Tegak Tahanan Jenis GL.1
Penampang tegak tahanan jenis pada GL.1 terdiri dari enam kontras tahanan jenis secara vertikal yang dapat ditafsir menjadi enam jenis lapisan. Keenam kontras tahanan tersebut sebagai enam lapisan
batuan yang berbeda tahanan sifat fisiknya, dimana sifat fisiknya dapat diuraikan sebagai berikut: • Kontras tahanan jenis pertama : merupakan tahanan jenis tanah penutup dengan tahanan jenis
sebesar 3,16 ohm meter. Lapisan tanah penutup ini setebal 1,3 m. • Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 2,25 ohm meter, ditafsir sebagai lapisan pasir
lempungan yang diduga sebagai akuifer dangkal dengan ketebalan mencapai 4 meter. Kedalaman akuifer ini diperkirakan mencapai 5,3 m dibawah permukaan tanah setempat bmt.
• Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan jenis sebesar 1,37 ohm meter. Lapisan ini ditafsir sebagai lapisan lempung. Lapisan ini memilki ketebalan mencapai 8 m dengan kedalaman
mencapai 13,7 m bmt.
23 • Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis 2,57 Ohm meter yang ditafsir sebagai pasir
lempungan diduga akuifer dengan ketebalan 15 m. • Kontras tahanan jenis kelima : bertahanan jenis sebesar 6,56 Ohm meter. Lapisan ini diduga
sebagai lapisan pasir tufaan diduga akuifer. Kedalaman ini diduga mencapai kedalaman 80 m bmt.
• Kontras tahanan jenis keenam adalah 12,53 Ohm meter. Lapisan ini diduga sebagai lapisan pasir konglomeratan akuifer dalam. Ketebalan lapisan diduga 40 m mencapai kedalaman 120 m
bmt.
4.3.2 Penampang Tegak Tahanan Jenis GL.2
Penampang tegak tahanan jenis pada GL.2 terdiri dari lima kontras tahanan jenis secara vertikal yang dapat ditafsir menjadi lima jenis lapisan. Kelima kontras tahanan tersebut sebagai lima lapisan
batuan yang berbeda tahanan sifat fisiknya, dimana sifat fisiknya dapat diuraikan sebagai berikut: • Kontras tahanan jenis pertama : merupakan tahanan jenis tanah penutup dengan tahanan jenis
sebesar 18,65 ohm meter. Lapisan tanah penutup ini setebal 1,25 m. • Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 8,27 ohm meter, ditafsir sebagai lapisan pasir
tufaan yang diduga sebagai akuifer dangkal dengan ketebalan mencapai 5 meter. Kedalaman akuifer ini diperkirakan mencapai 5,25 m bmt.
• Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan jenis sebesar 19,93 ohm meter. Lapisan ini ditafsir sebagai lapisan pasir konglomeratan. Lapisan ini memilki ketebalan mencapai 7 m dengan
kedalaman mencapai 14 m bmt. • Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis 4,8 Ohm meter yang ditafsir sebagai pasir
lempungan diduga akuifer dengan ketebalan 12 m. • Kontras tahanan jenis kelima : bertahanan jenis sebesar 29,38 Ohm meter. Lapisan ini diduga
sebagai laisan pasir konglomeratan akuifer dalam. Ketebalan lapisan diduga 90 m mencapai kedalaman 120 m bmt.
4.3.3 Penampang Tegak Tahanan Jenis GL.3