27 • Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 2,1 ohm meter, ditafsir sebagai lapisan pasir
lempungan yang diduga sebagai akuifer dangkal dengan ketebalan mencapai 8 meter. Kedalaman akuifer ini diperkirakan mencapai 10 m bmt.
• Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan jenis 0,38 Ohm meter yang ditafsir sebagai lapisan lempung dengan ketebalan 30 m.
• Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis sebesar 4,25 Ohm meter. Lapisan ini diduga sebagai lapisan pasir lempungan diduga akuifer dengan ketebalan 30 m dan kedalaman diduga
mencapai kedalaman 78 m bmt. • Kontras tahanan jenis kelima adalah 8,3 Ohm meter. Lapisan ini diduga sebagai lapisan pasiran
tufaan akuifer dalam dengan Ketebalan lapisan diduga 40 m mencapai kedalaman 120 m bmt.
4.3.12 Penampang Tegak Tahanan Jenis GL.12
Penampang tegak tahanan jenis pada GL.12 terdiri dari enam kontras tahanan jenis secara vertikal yang dapat ditafsir menjadi enam jenis lapisan. Keenam kontras tahanan tersebut sebagai
enam lapisan batuan yang berbeda tahanan sifat fisiknya, dimana sifat fisiknya dapat diuraikan sebagai berikut:
• Kontras tahanan jenis pertama : merupakan tahanan jenis tanah penutup dengan tahanan jenis sebesar 2,26 ohm meter. Lapisan tanah penutup ini setebal 1,3 m.
• Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 5,4 ohm meter, ditafsir sebagai lapisan pasir lempungan yang diduga sebagai akuifer dangkal dengan ketebalan 2 meter. Kedalaman akuifer ini
diperkirakan mencapai 3,7 m bmt. • Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan jenis sebesar 8,95 ohm meter. Lapisan ini ditafsir
sebagai lapisan pasir tufaan. Lapisan ini memilki ketebalan mencapai 6 m dengan kedalaman mencapai 10,3 m bmt.
• Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis 4,4 Ohm meter yang ditafsir sebagai lapisan pasir lempungan diduga sebagai akuifer dengan ketebalan 30 m dan kedalaman 40 m bmt.
• Kontras tahanan jenis kelima : bertahanan jenis sebesar 1,13 Ohm meter. Lapisan ini diduga sebagai lapisan lempung dengan ketebalan 30 m dan kedalaman diduga mencapai kedalaman 74 m
bmt. • Kontras tahanan jenis keenam adalah 53,33 Ohm meter. Lapisan ini diduga sebagai lapisan pasir
konglomeratan akuifer dalam dengan Ketebalan lapisan diduga 40 m mencapai kedalaman 120 m bmt.
4.3.13 Penampang Tegak Tahanan Jenis GL.13
Penampang tegak tahanan jenis pada GL.13 terdiri dari lima kontras tahanan jenis secara vertikal yang dapat ditafsir menjadi lima jenis lapisan. Kelima kontras tahanan tersebut sebagai lima lapisan
batuan yang berbeda tahanan sifat fisiknya, dimana sifat fisiknya dapat diuraikan sebagai berikut: • Kontras tahanan jenis pertama : merupakan tahanan jenis tanah penutup dengan tahanan jenis
sebesar 22,08 ohm meter. Lapisan tanah penutup ini setebal 1,2 m. • Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 9,75 ohm meter, ditafsir sebagai lapisan pasir
tufaan yang diduga sebagai akuifer dangkal dengan ketebalan 3 meter. Kedalaman akuifer ini diperkirakan mencapai 4,8 m bmt.
• Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan 4,41 Ohm meter yang ditafsir sebagai lapisan pasir lempungan dengan ketebalan 8,2 m.
28 • Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis sebesar 1,16 Ohm meter. Lapisan ini diduga
sebagai lapisan lempung dengan ketebalan 70 m dan kedalaman diduga mencapai kedalaman 86 m bmt.
• Kontras tahanan jenis kelima adalah 5,25 Ohm meter. Lapisan ini diduga sebagai lapisan pasiran tufaan akuifer dalam dengan Ketebalan lapisan diduga 30 m mencapai kedalaman 120 m
bmt.
4.3.14 Penampang Tegak Tahanan Jenis GL.14
Penampang tegak tahanan jenis pada GL.14 terdiri dari lima kontras tahanan jenis secara vertikal yang dapat ditafsir menjadi lima jenis lapisan. Kelima kontras tahanan tersebut sebagai lima lapisan
batuan yang berbeda tahanan sifat fisiknya, dimana sifat fisiknya dapat diuraikan sebagai berikut: • Kontras tahanan jenis pertama : merupakan tahanan jenis tanah penutup dengan tahanan jenis
sebesar 2,04 ohm meter. Lapisan tanah penutup ini setebal 1,2 m. • Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 1,5 ohm meter, ditafsir sebagai lapisan lempung
dengan ketebalan mencapai 8,8 meter. • Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan jenis 3,30-5,5 Ohm meter yang ditafsir sebagai lapisan
pasir lempungan diduga sebagai akuifer dangkal dengan ketebalan 25 m dan kedalaman 33 m bmt. • Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis sebesar 1,19 Ohm meter. Lapisan ini diduga
sebagai lapisan lempung dengan ketebalan 30 m dan kedalaman diduga mencapai kedalaman 68 m bmt.
• Kontras tahanan jenis kelima adalah 8,39 Ohm meter. Lapisan ini diduga sebagai lapisan pasiran tufaan akuifer dalam dengan Ketebalan lapisan diduga 50 m mencapai kedalaman 120 m
bmt. Data yang dihasilkan dari pengukuran menggunakan alat geolistrik di lokasi penelitian
mengandung beberapa data yang error. Kesalahan data tersebut berupa nilai tahan jenis yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Kesalahan data tersebut berpengaruh terhadap interpretasi data untuk
memperkirakan posisi lapisan akuifer berada. Besarnya nilai kesalahan data ditunjukkan dengan istilah RMS Root Mean Square dalam perangkat lunak Progress Version 3.0. kesalahan-kesalahan
tersebut diakibatkan oleh kondisi lingkungan daerah penelitian dan teknis pengukuran, yakni : hubungan elektroda arus AB dengan tanah tidak terkontak dengan baik sehingga arus listrik tidak
stabil, injeksi arus belum optimal dan kondisi lapisan tanah yang terbentuk akibat timbunan maupun adanya tumpukan sampah. Bila harga apparent resistivity menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya,
kemungkinan ada kebocoran arus pada kabel atau menancapkan elektroda AB pada jarak yang lebih pendek dari yang seharusnya, atau jarak elektroda tegangan MN lebih panjang dari yang seharusnya.
Bila harga apparent resistivity terlalu rendah, ada kemungkinan elektroda arus ditancapkan pada jarak yang lebih jauh dari yang seharusnya atau jarak elektroda tegangan MN lebih pendek dari yang
seharusnya.
29 Tabel 7. Hasil interpretasi data geolistrik GL.1-GL.7
Titik Pendugaan
Geolistrik Kedalaman
m Tahanan Jenis
Ohm meter Penafsiran
GL.1 0 – 1,3
1,3 – 5.3 5,3 – 13,7
13,7 – 31,5 31,5 – 80
80 -
∞
3,16 2,25
1,37 2,57
6,56
12,53 Tanah penutup
Pasir lempungan diduga akuifer Lempung
Pasir lempungan diduga akuifer Pasir Tufaan
Pasir konglomeratan diduga akuifer
GL.2 0 – 1,25
1,25 – 5,25 5,25 – 15,75
15,75 – 28,25 28,25 -
∞ 0,01 – 18,65
8,27 19,93
4,8 29,38
Tanah penutup Pasir tufaan diduga akuifer
Pasir konglomeratan Pasir lempungan diduga akuifer
Pasir konglomeratan diduga akuifer
GL.3 0 – 1,5
1,5 – 26,27 26,27 – 44,73
44,73 - ∞
5,59 0,51
4,5 7,51
Tanah penutup Lempung
Pasir lempungan diduga akuifer Pasir tufaan diduga akuifer
GL.4 0 – 1,6
1,6 – 21,6 21,6 – 24,4
24,4 – ∞
14,66 78,68
4,82 25,99–78,68
Tanah penutup Pasir konglomeratan diduga akuifer
Lempung Pasir konglomeratan diduga akuifer
GL.5 0 – 1,1
1,1 – 2,6 2,6 – 11,79
11,79 – 15,11 15,11 – 62,55
62,55 – ∞
1,52 2,15
7,92 1,52
9,9 2,07
Tanah penutup Pasir lempungan diduga akuifer
Pasir tufaan diduga akuifer Lempung
Pasir tufaan diduga akuifer Pasir lempungan diduga akuifer
GL.6 0 – 1,25
1,25 – 1,8 1,8 – 6,2
6,2 – 73,8 73,8 -
∞ 0,64
1,7 3,38
1,73 6,13
Tanah penutup Lempungtuf
Pasir lempungan diduga akuifer Lempungtuf
pasir tufaan diduga akuifer
GL.7 0 – 1,3
1,3 – 5,7 5,7 – 33,33
33,33 – 75 75 -
∞ 63,10
17,56 2,28
8,52 4,62
Tanah penutup Pasir konglomeratan diduga akuifer
Pasir lempungan Pasir tufaan diduga akuifer
Pasir lempungan
30 Tabel 8. Hasil interpretasi data geolistrik GL.8-GL.14
Titik Pendugaan
Geolistrik Kedalaman
m Tahanan Jenis
Ohm meter Penafsiran
GL.8 0 – 1,7
1,7 – 8,3 8,3 – 12,7
12,7 – 35,3 35,3 –
∞
198,13 6,14
3,38 0,9
7,53 Tanah penutup
Pasir tufaan diduga akuifer Pasir lempungan diduga akuifer
Lempung Pasir Tufaan diduga akuifer
GL.9 0 – 1,7
1,7 – 6,3 6,3 – 72,6
72,6 – ∞
3,84 4,64
1,22 8,81
Tanah penutup Pasir lempungan diduga akuifer
Lempung Pasir tufaan diduga akuifer
GL.10 0 – 1.5
1,5 – 6,6 6,6 – 10,4
10,4 – 15,6 15,6 – 65,4
65,4 - ∞
15,57 2,74
7,32 1,12
3,22
7,8 Tanah penutup
Pasir lempungan diduga akuifer Pasir tufaan diduga akuifer
lempung Pasir lempungan diduga akuifer
Pasir tufaan diduga akuifer
GL.11 0 – 1,6
1,6 – 10,4 10,4 – 42,6
42,6 – 78,4 78,4 -
∞ 14,66
2,1 0,73
4,25 8,3
Tanah penutup Pasir lempungan diduga akuifer
Lempung Pasir lempungan diduga akuifer
Pasir tufaan diduga akuifer
GL.12 0 – 1,3
1,3 – 3,7 3,7 – 10,3
10,3 – 40,7 40,7 – 74,3
74,3 – ∞
2,26 5,4
8,95 4,4
1,13 53,33
Tanah penutup Pasir lempungan diduga akuifer
Pasir tufaan diduga akuifer Pasir lempungan
lempung Pasir tufaan diduga akuifer
GL.13 0 – 1,2
1,2 – 4,8 4,8 – 8,2
8,2 – 70,8 70,8 -
∞ 22,08
9,75 4,41
1,16 5,25
Tanah penutup Pasir tufaan diduga akuifer
Pasir lempungan diduga akuifer Lempung
Pasir lempungan diduga akuifer
GL.14 0 – 1,2
1,2 – 8,8 8,8 – 33,2
33,2 – 68,8 68,8 -
∞ 2,04
1,5 3,30 – 5,5
1,19 8,39
Tanah penutup lempung
Pasir lempungan diduga akuifer Lempung
Pasir tufaan diduga akuifer
31 Gambar 7. Penampang tegak berdasarkan pengukuran geolistrik GL.1-GL.7
m bmt
Top soil
Lempung Pasir Tufaan
Pasir Konglomeratan Pasir Lempungan
32 Gambar 8. Penampang tegak berdasarkan pengukuran geolistrik GL.8-GL.14
m bmt
Top Soil Pasir Tufaan
Pasir Konglomeratan Lempung
Pasir Lempungan
33
4.4 SEBARAN AKUIFER