27
Gambar 4.3 Histogram uji indeks tap granul
Dari Gambar 4.3 di atas diperoleh nilai indeks tap yang bervariasi, tetapi masih memenuhi persyaratan indeks tap, dimana persyaratannya yaitu lebih kecil
dari 20 Voight, 1995. Semakin kecil nilai dari indeks tap granul, maka penyusutan volume granul yang terjadi akan semakin rendah maka semakin
seragam pengisian lesung tablet pada proses pencetakan dan semakin seragam juga bobot tablet dan zat berkhasiat yang terkandung dalam tablet. Formula satu
menunjukkan persentase yang lebih rendah diantara ketiga formulasi.
4.4 Hasil Evaluasi Tablet Tabel 4.2
Hasil keseragaman bobot tablet Keterangan
F1 F2
F3 Bobot Rata-rata mg
1.980 1.985
1.992 A1
9,09 3,53
5,52 A2
4,54 3,03
4,02 B
9,09 3,53
5,52
Gambar 4.4 Histogram uji keragaman bobot tablet
7 8
9 10
F1 F2
F3 Indeks tap
7,88 9,39
9,03
Indeks tap
5 10
F1 F2
F3 A1
A2 B
28 Keseragaman bobot ketiga formula tablet ini memenuhi persyaratan yang
tercantum dalam Farmakope Indonesia Edisi III 1979, dimana persyaratannya yaitu tidak lebih dari dua tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari
bobot rata-rata dari harga yang ditetapkan pada kolom A yaitu 5 dan tidak ada satu tabletpun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata dari harga yang
ditetapkan pada kolom B yaitu 10. Hasil evaluasi waktu hancur, kekerasan dan friabilitas tablet dapat dilihat
pada Tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3
Hasil evaluasi waktu hancur, kekerasan dan friabilitas Formula
Keterangan Uji Waktu hancur menit
Kekerasan kg Friabilitas
F1 1,96
4,92 0,02
F2 1,72
4,32 0,70
F3 1,53
6,35 0,09
Hasil evaluasi waktu hancur, kekerasan dan friabilitas dapat dilihat pada Gambar 4.5, 4.6 dan 4.7 berikut ini:
Gambar 4.5 Histogram uji waktu hancur tablet
Berdasarkan Gambar 4.5 di atas dapat dilihat bahwa ketiga formula tablet memenuhi persyaratan. Waktu larut yang disyaratkan untuk tablet efervesen adalah
≤ 5 menit Swarbrick, 2007. Waktu larut yang memenuhi syarat ini mungkin dikarenakan oleh kandungan asam-basa yang besar, dimana semakin besar
1 2
3
F1 F2
F3
Waktu Hancur menit
Waktu Hancur menit
29 kandungan asam-basa maka semakin banyak gas karbondioksida CO
2
yang dihasilkan sehingga waktu larut yang dibutuhkan juga semakin cepat.Gas
karbondioksida yang dihasilkan berfungsi sebagai disintegran atau penghancur tablet efervesen.
Gambar 4.6 Histogram uji kekerasan tablet
Berdasarkan gambar 4.6 diatas dapat dilihat bahwa uji kekerasan pada ketiga sediaan tablet mempunyai kekerasan yang berbeda-beda, tetapi masih berada
didalam rentang yang memenuhi persyaratan. Dimana menurut Parrott,1971, persyaratan yang ditetapkan untuk kekerasan tablet yaitu 4 – 8 kg. Perbedaan ini
disebabkan oleh celah antara pons atas dan pons bawah yang bervariasi pada saat pencetakan tablet. Menurut Siregar dan Wikarsa 2010, kekerasan tablet
tergantung pada bobot bahan dan celah antara punch atas dan punch bawah pada waktu pengempakan tablet. Jika volume bahan atau jarak antara punch atas dan
punch bawah bervariasi, maka kekerasan dari sediaan tablet juga bervariasi.
2 4
6 8
F1 F2
F3
Kekerasan Kg
Kekerasan Kg
30
Gambar 4.7 Histogram uji friabilitas tablet
Berdasarkan gambar 4.7 diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil uji friabilitas pada ketiga sediaan tablet semuanya memenuhi persyaratan. Menurut
Siregar dan Wikarsa 2010, yang menyatakan bahwa persyaratan friabilitas yaitu maksimum 1 untuk tablet konvensional.
4.5 Uji Akseptabilitas