12 3. Tablet biasanya cukup besar memungkinkan produk dapat dikemas
secara individual untuk mencegah lembab, sehingga bisa menghindari masalah kestabilan zat aktif dalam penyimpanan.
4. Mudah menggunakannya karena tablet dilarutkan terlebih dahulu dengan air baru diminum.
5. Bentuk sediaan dengan dosis terukur yang tepat. Tablet effervesen juga memiliki beberapa kerugiaan antara lain:
1. Kesukaran untuk menghasilkan produk yang stabil secara kimia. 2. Kelembaban udara selama pembuatan produk mungkin sudah cukup
untuk memulai reaktifitas effervesen.
2.4.1 Komposisi tablet effervesen
Pada umumnya bahan baku tablet effervesen terdiri dari zat aktif dan bahan pembantu yang terdiri dari :
1. Asam sitrat Asam sitrat bentuk anhidrat merupakan hablur bening, tidak berwarna
atau serbuk habur granul sampai halus, putih, tidak berbau atau praktis tidak berbau, memiliki rasa sangat asam, sangat mudah larut dalam air,
larut dalam etanol, agak sukar larut dalam eter dan bersifat higroskopis. Pada kelembaban relative antara 65-75 asam sitrat menyerap
kelembaban. Asam sitrat memiliki Kristal monohidrat yang akan hilang ketika dipanaskan sekitar 40-50
o
C Departemen Kesehatan RI, 1995. Asam sitrat memiliki titik leleh hingga 100
o
C dan akan meleleh pada suhu 75
o
C. Asam sitrat berfungsi sebagai sumber asam pada tablet effervesen.
13 2. Asam tartrat
Asam tartrat memiliki bentuk hablur, tidak berwarna atau bening atau serbuk hablur halus sampai granul, warna putih tidak berbau, rasa asam,
dalam bentuk serbuk asam tartrat stabil di udara. Asam tartrat sangat mudah larut dalam air, larut dalam methanol dan etanol, praktis tidak
larut dalam kloroform dan eter Departemen Kesehatan RI, 1995. 3. Natrium bikarbonat
Natrium bikarbonat merupakan serbuk hablur, putih.Stabil di udara kering, tetapi dalam udara lembab secara perlahan-
lahan terurai.Natrium bikarbonat larut dalam air, tidak larut dalam etanol
Departemen Kesehatan RI, 1995. 4. Polietilen glikol 6000 PEG 6000
PEG 6000 berbentuk serbuk putih serta memiliki tingkat higrokopisitas yang sangat rendah dibandingkan PEG jenis lain dengan nomor yang
lebih rendah Siregar dan Wikarsa, 2010. 5. Polivinil pirolidon PVP
PVP banyak digunakan sebagai bahan tambahan, terutama dalam bentuk tablet oral dan tablet larut. Pengikat ini sangat cocok digunakan dalam
pembuatan tablet effervesen karena mudah larut dalam airSiregar dan Wikarsa, 2010.
6. Sakarin Pemerian serbuk hablur; putih; tidak berbau atau agak aromatik; sangat
manis. Kelarutan larut dalam 1,5 bagian air dan dalam 50 bagian etanol Depkes RI, 1995.
14 7. Mg stearat
Mg stearate digunakan sebagai lubrikan untuk mengurangi gesekan ketika bentuk sediaan padat dikeluarkan dari proses
pengempaanSiregar dan Wikarsa, 2010. 8. Maltodextrin
Maltodextrin sangat kompresibel, larut sempurna, dan mempunyai karakteristik higroskopik yang sangat rendahSiregar dan Wikarsa,
2010. 9. Laktosa
Laktosa hidrat merupakan pengisi yang paling luas digunakan dalam formulasi sediaan tablet.Zat ini menunjukkan stabilitas yang baik dalam
gabungan dengan kebanyakan zat aktif hidrat ataupun anhidrat.Laktosa hidrat mengandung kira-kira 5 air Kristal. Laktosa merupakan
eksipien yang baik sekali digunakan dalam tablet yang mengandung zat aktif berkonsentrasi kecil karena mudah melakukan pencampuran yang
homogen Siregar dan Wikarsa, 2010.
2.4.2 Metode pembuatan tablet effervesen