21 2.
Mandala Air Tanah Dataran Litologi  penyusun  satuan  mandala  air  tanah  dataran    adalah  adalah  material  bersifat
lepas  berupa  endapan  aluvial  pantai  dan  rawa    topografinya    berupa  dataran  pantai  yang tersusun  oleh  material,  pasir,  lanau,  lempung  dan  lumpur.  Sistem  akuifer  pada  mandala  air
tanah dataran ini adalah sistem aliran antar butir  tipologi akuifer batuan sedimen dan endapan aluvial.    Tipologi  air  tanah  ini  dijumpai  di  P.  Adijaya,  Distrik  Karas,  Desa  Nusa  Ulan,  dan
Kaimana. Pada umumnya masyarakat mendapatkan air bersih dengan membuat sumur dangkal pada mandala air tanah dataran tersebut.
4.1.6.2 Tipologi Akuifer
Tipologi    akuifer  di  wilayah  studi  merupakan  sistem  akuifer    endapan  aluvial  atau endapan  permukaan,  dan  endapan  sedimen,  dengan  sistem  aliran  air  tanah  pada  akuifer  ini
adalah  melalui  ruang  antar  butir,  aliran  air  tanah  dangkal  mengikuti  bentuk  umum  topografi yaitu mengalir ke arah utara.
Menurut  peta  hidrogeologi    regional  lembar  Jakarta,  Pusat  Geologi  Lingkungan  tahun 1993,  memetakan  hidrogeologi  berdasarkan    lapisan  akuifer  endapan  permukaan  dan  lapisan
akuifer    batuan  dasar.  Sistem  akuifer  endapan  permukaan  didasarkan  pada  telaah  penyebaran aluvial  sungai,  kipas  alivial,  ketebalan  endpan  permukaan  diperoleh  dari  pengamatan  pada
sumur  gali  dengan  kedalaman  mencapai  sekitar  15m.  Pada  umumnya  sistem  akuifer  endapan permukaan  dijumpai  pada  endapan  kuarter  dan  dibeberapa  bagian  dijumpai  di  daerah
pelapukan  batuan  Tersier.  Dari  peta  geohidrogeologi  regional  Jakarta  untuk  endapan permukaan di wilayah studi kisarannya antara 15-20 m.
4.1.6.3 Akuifer Endapan Permukaan
Akuifer  endapan  permukaan  pada  umumnya  menempati  daerah  dataran  aluvial  sungai dan  endapan  vulkanik  muda.  Berdasarkan  pada  telaah  morfologi  dan  geologi  secara  ringkas
hidrogeologi  endapan  permukaan  di  wilayah  studi  terbagi  menjadi  dua  yaitu  luah  sumur  1-5 ltdet dan luah sumur  1 ltdet.
Wilayah  luah sumur 1 5- ltdet  persebarannya  cukup  luas,  berada di wilayah  utara dan timur wilayah serpong yaitu mulai dari Rawa Mekarjaya dan Cilenggang, sedangkan yang
diselatan yaitu di Rawakalo dan Pengasinan. Batuan penyususn  wilayah tersebut adalah batuan endapan permukaan berupa kerikil dan lempung pasiran  dengan ketebalan kurang dari 10 m.
Tipe akuifernya adalah akuifer  bebas unconfined, sistem  akuifer melalui ruang antar butir, dengan debit mencapai  5 ltdetik.
Wilayah    luah  sumur    1  ltdet    persebarannya    di  bagian  tengah  wilayah  studi memanjang  ke  arah  utara  di  sepanjang  sungai  Cisadane,    terutama  pada  daerah  dengan
morfologi  perbukitan  bergelombang.  Sebarannya  berada  di  sebelah  barat  serpong  sampai wilayah Bogor.   Batuan penyusun  wilayah tersebut adalah  batuan endapan permukaan berupa
lempung pasiran dan sedikit kerikil  dengan ketebalan kurang dari 7 m dan tidak menerus. Tipe akuifernya  adalah  akuifer    bebas  unconfined,  sistem    akuifer  melalui  ruang  antar  butir,
dengan  debit  mencapai  0,2  ltdetik,  dengan  kedalaman  muka  airtanah  10  m  di  bawah  muka tanah
Sistem  aliran  airtanah  pada  akuifer  ini  melalui  ruang  antar  butir,  umumnya dimanfaatkan  melalui  sumur  gali  dengan  diameter  kurang  dari  2  m  dengan  kedalaman  sumur
sampai  15  m.  Akuifer  umumnya  terdiri  dari  beberapa  lapisan,  ketebalannya  kurang  dari  4  m dengan selingan lapisan lempung.
22
4.1.6.4 Akuifer Batuan Dasar
Berdasarkan  pembagian  lapisan  akuifer  endapan  batuan  dasar,  wilayah  Jakarta  terbagi menjadi 3 satuan dengan luah sumur yaitu 1 luah sumur lebih dari 25 ltdetik, 2 luah sumur 5-
25 ltdet, 3 luah sumur  5 ltdet, persebaran masing-masing satuan seperti pada Lampiran 8 peta  hidrogeologi  batuan  dasar.  Wilayah  luah  sumur    25  ltdet  persebarannya  tidak  luas
setempat-setempat, berada di wilayah Utara Jakarta sepanjang pantai, yaitu antara muara Ancol dan  muara  Angke,  dan  dari  pantai  Dadap  sampai  Kosambi  wilayah  Barat  Pantai  Jakarta
berbatasan dengan Tangerang. Batuan penyusun wilayah tersebut adalah dengan batuan berupa batu  gamping  koral  dan  batu  gamping  pasiran.  Tipe  akuifernya  adalah  akuifer  bebas
unconfined, sistem akuifer aliran melalui celah, rekahan dan saluran pelarutan persebarannya setempat melalui ruang antar butir, dengan debit mencapai 10 ltdetik
Wilayah  luah  sumur  5-25  ltdet  persebarannya  sangat  luas  hampir  seluruh    wilayah berada pada wilayah dengan luah sumur 5
–25 ldet. Batuan penyusun wilayah tersebut adalah batuan sedimen kuarter belum termampatkan sehingga sangat poros, berupa batu pasir dengan
ketebalan  antara  3-18  m,  dijumpai  sisipan  lempung  sehingga  di  beberapa  tempat  bisa ditemukan sumur artesis pada kedalaman antara 3-21 m di bawah muka tanah. Tipe akuifernya
adalah  akuifer  bebas  unconfined,  dan  akuifer  tertekan    confined  sistem  akuifer  aliran melalui ruang antar butir, dan setempat dijumpai melalui   rekahan.
Berdasarkan  pembagian  lapisan  akuifer  endapan  batuan  dasar,  wilayah  studi  yaitu daerah  Serpong  dan  sekitarnya  sebesar  hanya  terdiri  dari  1  kelompok  luah  sumur  yaitu  luah
sumur  5 ltdet, persebaran masing-masing satuan seperti pada Lampiran 8. Batuan penyusun wilayah tersebut adalah  sebagian kecil batuan sedimen kuarter  belum termampatkan sehingga
sangat poros,  berupa batu pasir dan breksi, dan sebagian berupa batuan tersier  berupa breksi, batu gamping pasiran dengan ketebalan  antara 3-20 m, kedalaman antara 60-250 m di bawah
muka  tanah.    Tipe  akuifernya  adalah  akuifer    bebas  unconfined,  dan  akuifer  tertekan confined  sistem  akuifer  aliran  melalui  ruang  antar  butir,  dan  setempat  dijumpai  melalui
rekahan dan saluran pelarutan.
4.1.5 Kondisi Airtanah