Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data

15 pengolahan data. Dengan bantuan software surfer 9, dari data muka airtanah diperoleh tampilan flownet dan penampang melintang akuifer dalam 2 dimensi dan 3 dimensi. Selain itu, dengan bantuan Microsoft excel diperoleh ketebalan akuifer. Kemudian, tahap selanjutnya melakukan analisis data dengan menggunakan persamaan darcy untuk memperoleh prediksi potensi cadangan airtanah di kota Tangerang Selatan. Tahapan metode penelitian yang ditampilkan dalam bagan alir dapat dilihat pada Gambar 5.

3.3.1. Pengumpulan Data

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data hasil dari pengukuran menggunakan geolistrik dengan seperangkat perlengkapannya. Sedangkan data sekunder berupa informasi-informasi yang terdapat pada peta topografi, geologi, dan hidrogeologi. Untuk melakukan pembahasan diperlukan pengumpulan data melalui studi literatur baik melalui buku-buku, laporan-laporan hasil penelitian sebelumnya serta melalui internet. Pengukuran menggunakan geolistrik dimulai dengan penentuan titik-titik pengukuran. Untuk mendapatkan gambaran sebaran akuifer di Kota Tanggerang Selatan, Provinsi Banten maka pengukuran dilakukan disetiap Kecamatan yang berada di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten yang terdiri dari Kecamatan Setu, Kecamatan Serpong, Kecamatan Serpong Utara, Kecamatan Pondok Aren, Kecamatan Pamulang, Kecamatan Ciputat dan Kecamatan Ciputat Timur. Masing-masing kecamatan diwakili oleh dua titik pengukuran geolistrik.

3.3.2. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan bantuan software Microsoft Excel dan Surfer 9. Data yang diolah menggunakan Microsoft Excel berupa data nama wilayah beserta koordinat titik pengukurannya, kedalaman akuifer dangkal, kedalaman akuifer dalam, serta ketebalan rata-rata masing-masing akuifer tersebut. Sedangkan software Surfer menampilkan gambar penampang dari kedudukan akuifer tersebut di kota Tangerang Selatan disajikan dalam format 2 dimensi dan 3 dimensi. Persaman Darcy digunakan dalam proses analisis data ini untuk menduka cadangan airtanah baik dalam akuifer dangkal maupun akuifer dalam. Dengan rumus sebagai berikut: � = −� × � × � dengan � = �ℎ � � = � × ��� � sehingga, � = −� × ��� � × � × �ℎ � Keterangan: Q = Debit, m 3 hari k = Konduktivitas Hidrolik, mhari i = Gradien hidrolik δh = Beda kedalaman muka airtanah, m 16 δL = Panjang lintasan airtanah, m A = Luas penampang akuifer, m 2 W = Panjang penampang akuifer, m b akuifer = ketebalan akuifer, m Gambar 4. Keterangan parameter dalam perhitungan Darcy Pada Gambar 4 terlihat jika aliran mengalir dari Selatan ke Utara arah aliran x maka penampang akuifernya adalah penampang abcd, sedangkan jika aliran mengalir dari Barat ke Timur arah aliran y maka penampang akuifernya adalah penampang cdef. Besarnya nilai konduktivitas hidrolik bergantung dari jenis batuan pada akuifer. Semakin mudah aliran mengalir dalam batuan tersebut maka semakin besar nilai konduktivitas hidroliknya. Tabel 2 menunjukkan nilai konduktivitas hidrolik untuk tiap jenis batuan. Untuk nilai gradien hidrolik i, tergantung pada topografi wilayah atau kontur muka airtanah. Nilai gradien hidrolik berbanding lurus dengan beda kedalaman muka airtanah, dan berbanding terbalik dengan panjang lintasan airtanahnya. Untuk memperoleh data beda kedalaman airtanah perlu diketahui topografi atau kontur muka airtanahnya. Dalam persamaan darcy juga dibutuhkan luas penampang akufer. Luas penampang akuifer berbanding lurus dengan panjang penampang akuifer, dan tebal dari akuifer tersebut. Untuk mengetahui bagian dari penampang akuifer, perlu diketahui jejaring aliran akuifer flownet. Untuk kota Tangerang Selatan, diketahui aliran mengalir cenderung dari selatan ke utara. Sehingga penampang akuifer adalah penampang yang berada pada bagian utara kota Tangerang Selatan. 17 Mulai Input Data Karakteristik Akuifer Flownet Prediksi potensi cadangan airtanah Selesai Pengukuran muka airtanah Geolistrik Peta Hidrogeologi Peta Geologi Peta Topografi Peta Adminstrasi Persamaan Darcy Gambar 5. Bagan alir metode penelitian 18

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN