14
III. METODOLOGI
3.1 Waktu Dan Tempat
Penelitian  ini  dilakukan  dari  bulan  November  2011  sampai  bulan  Juni  2012  di  kota Tangerang selatan, Provinsi Banten. Kota Tangerang Selatan terletak di bagian Timur Propinsi
Banten yaitu pada titik koordinat 106˚38‟  - 106˚47‟ Bujur Timur dan 06˚13‟30”  - 06˚22‟30”
Lintang  Selatan.  Pengukuran  titik  dilakukan  di  7  kecamatan  yaitu:  a  Kecamatan  Setu;  b Kecamatan Serpong; c Kecamatan Serpong Utara; d Kecamatan Pondok Aren; e Kecamatan
Pamulang; f Kecamatan Ciputat; dan g Kecamatan Ciputat Timur.
3.2 Bahan dan Alat
Beberapa peralatan lapangan yang diperlukan pada suatu survei geolistrik antara lain ; 1.  Alat pengukur
Alat  yang  digunakan  dalam    penelitian  ini  adalah  Earth  Resistivity  Meter  tipe  AZ  3000 G100.  Alat  ini  menggunakan  input  power  dari  accu  12V,  45A  dengan  output    yang
dihasilkan  mulai  dari  5-500  A.  Alat  ini  digunakan  untuk  mengukur  nilai  tahanan  jenis batuan pada akuifer.
2.  Elektroda Elektroda yang di pergunakan dapat dibuat dari logam alumunium, tembaga,  ataupun baja
tahan  karat.  Elektroda  tersebut  ditancapkan  ke  dalam  tanah  dengan  kedalaman  beberapa senti  hingga  40  cm  sesuai  kebutuhan.  Elektroda  yang  di  pergunakan  terdiri  dari  dua  buah
elektroda arus dan dua buah elektroda potensial. 3.  Kabel penghubung
Untuk  menghubungkan  elektroda  dengan  alat  pengukur  diperlukan  kabel  yang  memiliki hambatan  rendah  dan  terisolasi  dengan  baik.  Kabel  yang  dibutuhkan  sepanjang  500  m
sebanyak dua unit untuk elektroda arus dan kabel sepanjang 300 m sebanyak dua unit untuk elektroda potensial.
4.  Ohmmeter Alat  ini  dipergunakan  untuk  mengecek  apakah  sambungan  antara  kabel  dengan  elektroda
sudah  baik  atau  belum.  Pengecekkan  harus  selalu  dikerjakan  sebelum  dilakukan pengukuran.
5.  Kompas geologi Dipergunakan untuk mengetahui posisi pengukuran jika tidak  terdapat alat ukur GPS dan
azimuth lintasan yang dibuat terhadap arah utara geografis. Selain  itu,  penggunaan  beberapa  peta  untuk  menentukan  letak  titik-titik  pengamatan,  arah
bentanganlintasan, profil topografi lintasan, dan rencana sayatan yang hendak dilakukan. Peta yang  digunakan  terdiri  dari  peta  topografi,  geologi,  hidrogeologi,  serta  peta  administrasi
dengan skala 1 : 75.000.
3.3 Metode Penelitian