4
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deteksi Ikan Demersal dengan Metode Hidroakustik
Eksplorasi ikan demersal dapat terbagi menjadi dua metode yakni dengan menggunakan alat tangkap dan metode hidroakustik. Eksplorasi ikan demersal
dapat dilakukan dengan alat tangkap, antara lain trawl, gill net dasar, cantrang, purse seine, dll. Penggunaan alat tangap dalam pendugaan eksplorasi ikan
demersal masih memiliki kendala. Kendala yang dimiliki oleh pengoperasian alat tangkap ini adalah bila harus dioperasikan di perairan yang luas dan dalam akan
membutuhkan kapal yang besar maupun waktu operasional yang lama Pujiyati et al
., 2007. Metode hidroakustik sangat baik digunakan dalam potensi sumberdaya
perikanan karena memiliki keunggulan komperatif. Keunggulan dari metode tersebut adalah pendugaan stok ikan secara langsung direct estimation, tanpa
percobaan tagging dan berkecepatan tinggi great speed. Keunggulan lain metode ini adalah mencakup wilayah yang sangat luas dengan ketepatan dan
ketelitian yang tinggi, memperoleh dan memproses data secara real time. Selain itu, metode hidroakustik tidak berbahaya bagi pemakai maupun target serta dapat
digunakan jika metode lain tidak dapat digunakan Munawir, 2006. Deteksi ikan demersal dengan menggunakan hidroakustik dapat diketahui
dengan nilai target strength dan backscattering volume. Menurut Ginting 2010 Sv ikan demersal akan semakin menurun dengan semakin bertambahnya
kedalaman dasar perairan. Penelitian yang sama menurut Nugraheni 2011 ikan demersal berukuran kecil cenderung berada pada kedalaman perairan lebih
dangkal dari 50 meter, sedangkan ikan lebih besar cenderung berada di perairan yang kedalaman lebih dari 50 meter. Makrozoobentos merupakan faktor yang
lebih berpengaruh terhadap jumlah total ikan karena perubahan tipe substrat cenderung kurang mengakibatkan perubahan yang signifikan pada jumlah total
ikan demersal. Nilai Sv ikan pada kedalaman dasar perairan kurang dari 5 meter yaitu
pada daerah dekat pantai lebih besar dibandingkan Sv ikan pada kedalaman lebih dari 5 meter yang lebih ke lepas pantai. Hal ini disebabkan karena daerah pantai
dan mendekati pantai merupakan daerah yang subur, akibat nutrien yang terbawa oleh arus sungai yang mampu mencapai daerah tersebut sehingga terdapat lebih
banyak persediaan makanan Ginting, 2010.
2.2 Deteksi Tipe Dasar Perairan dengan Metode Hidroakustik