Irfania 2009 menjelaskan bahwa nilai backscattering dari dasar perairan yang lebih keras akan lebih besar dibandingkan nilai backscattering dasar perairan yang
lunak. Menurut Pujiyati 2008 dimana nilai backscattering dipengaruhi oleh ukuran partikel. Selain ukuran partikel, nilai backscattering dasar dapat diduga
adanya pengaruh dari faktor lain seperti porositas, kandungan zat organik dan biota yang berada dalam susbtrat.
Tabel 5. Rata-rata E1serta tipe substrat pada kedalaman yang berbeda Selang Kelas Kedalaman meter
E1 dB Tipe Substrat
5,65-10,45 -20,39 Pasir
10,45-15,25 -21,29 Pasir
berlumpur 15,25-20,05 -22,43
Pasir berlumpur
20,05-24,48 -22,15 Pasir
berlumpur 24,48-29,65 -22,88
Pasir berlumpur
29,65-34,45 -23,94 Pasir
berlumpur 34,45-39,25 -25.42
Pasir berlumpur
39,25-44,05 -26,15 Pasir
berlumpur 44,05-48,85 -26,90
Pasir berlumpur
48,85-53,65 -28,36 Lumpur
berpasir 53,65-58,45 -28,61
Lumpur berpasir
Diolah dari Lampiran 4
4.2 Volume Backscattering Dasar Perairan Second Bottom E2
Nilai volume backscattering second bottom
E2 merupakan nilai hambur balik kedua dari dasar perairan. Hambur balik E2 menggambarkan kekerasan dari
dasar dengan nilai kedalaman 2 kali dari kedalaman hambur balik E1. Nilai rata- rata E2 dari Perairan Pangkajene -58,35 dB. Nilai E2 terbesar berada pada posisi
4°44’6” LS dan 119°22’32” BT dengan nilai sebesar -48,35 dB. Nilai E2 terendah terdapat pada posisi 4°29’39” LS dan 119°24’47” BT dengan nilai E2 sebesar -
69,97 dB Gambar 8.
Diolah dari Lampiran 3 Gambar 8.Sebaran vertikal E2 terhadap kedalaman perairan
Sebaran nilai E2 secara vertikal menggambarkan hambur balik kedua terhadap kedalaman, dapat dilihat pada Gambar 8. Nilai E2 pada perairan
Pangkajene bervariasi pada setiap kedalaman, nilai E2 dominan berada pada kisaran kedalaman 24 m sampai 50 m dengan nilai E2 yang berada pada kisaran -
54,00 dB sampai -59,00 dB pada setiap kedalaman, meskipun terjadi hambur balik kedua pada kedalaman 7 mdengan nilai E2 -62,37 dB dan terjadi pada kedalaman
9 mdengan nilai E2 -57,77 dB. Sebaran nilai E2 juga digambarkan secara horizontal. Gambar 9
menunjukkan nilai sebaran hambur balik dasar perairan pada masing-masing lintasan. Nilai hambur balik kedua dasar perairan berbeda pada setiap lintasan.
Kisaran nilai E2 pada Perairan Pangkajene berada pada kisaran -54,00 dB sampai -69,00 dB. Nilai E2 tinggi untuk tipe substrat keras -54,41 dB sampai -58,34 dB
berada pada lintasan 1, 3, 4, 8, 9, 10-14, 16, 23, 30-33, 35, 36, 38-41, 51, 52, 55- 58, dan 61. Nilai E2 rendah untuk tipe substrat lunak -58,49 dB sampai -69,37
dB berada pada lintasan 2, 5-7, 10, 15, 17-19, 22, 24-29, 34, 37, 42-50, 53, 54,
‐55 ‐50
‐45 ‐40
‐35 ‐30
‐25 ‐20
‐15 ‐10
‐5
‐70 ‐65
‐60 ‐55
‐50
Kedalaman Peerairan
meter
E2 dB
dan 62-64. Lintasan 20 dan 21 memiliki nilai E2 yang rendah yaitu lebih kecil dari -70 dB -70 dB merupakan batas vulome backscattering second bottom. Pada
lintasan 59 dan 60 nilai E2 berada di kedalaman melebihi 100 meter 100 meter merupakan batas kedalaman pada tampilan echogram.
Diolah dari Lampiran 3 Gambar 9.Sebaran horizontal nilai E2 terhadap lintasan
Nilai sebaran E2 diklasifikasikan berdasarkan selang kelas kedalaman untuk menentukan nilai rata-rata E2 pada setiap kedalaman. Tabel 6 menunjukkan
nilai rata-rata E2 terhadap selang kelas kedalaman. Nilai hambur balik pada setiap selang kelas kedalaman dapat menunjukkan bahwa nilai hambur balik berkisar
pada nilai -56,18 dB sampai -60,35 dB, terjadi perubahan nilai pantulan yang rendah dengan perubahan nilai dari yang tertinggi dengan yang terendah sebesar
4,17 dB. Kekerasan substrat dasar bervariasi terhadap perubahan kedalaman,. Tipe substrat keras terdapat pada 6 selang kelas kedalaman yaitu 5,65 m sampai 10,45
m; 10,45 m sampai 15,25 m; 15,25 m sampai 20,05 m; 20,05 m sampai 24,48 m; dan 24,48 m sampai 29,65 m; dan 48,85 m sampai 53,65 m. Tipe substrat lunak
terdapat pada 4 selang kelas kedalaman yaitu 29,65 m sampai 34,45 m; 34,45 m
‐72 ‐70
‐68 ‐66
‐64 ‐62
‐60 ‐58
‐56 ‐54
‐52 ‐50
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 E2
dB
Lintasan
sampai 39,25 m; 39,25 m sampai 44,05 m; dan 44,05 m smpai 48,85 m. Kelas ke 11 atau selang kelas kedalaman 53,65 m sampai 58,45 m tidak terdapat nilai E2
dikarenakan tidak memiliki second bottom pada kedalaman tersebut. Tabel 6. Rata-rata E2 pada kedalaman yang berbeda
Selang Kelas Kedalaman meter E2 dB
5,65-10,45 -58,16
10,45-15,25 -57,50
15,25-20,05 -56,58
20,05-24,48 -56,18
24,48-29,65 -56,70
29,65-34,45 -58,98
34,45-39,25 -59,42
39,25-44,05 -59,33
44,05-48,85 -60,35
48,85-53,65 -57,59
53,65-58,45 -
Diolah dari Lampiran 4
4.3 Volume Backscattering Dasar Perairan