Solar Thermal Distributed Generation

19 teknologi ini adalah pada daerah terpencil tanpa akses ke jaringan transmisi yang sesuai[5].

2.4.3.8 Small Hydropower SHP

Small Hydropower SHP umumnya digunakan untuk menunjukkan tenaga air dengan kapasitas daya kurang dari 10 MW. Istilah lain yang sering digunakan adalah mini hydropower dengan kapasitas di antara 100 KW dan 1 MW dan micro hydropower dengan kapasitas di atas 100 KW[5].

2.4.3.9 Solar Thermal

Sistem solar thermal menghasilkan listrik dengan mengkonsentrasikan cahaya matahari yang datang dan kemudian memerangkap panas dari cahaya matahari tersebut yang digunakan untuk menaikkan temperatur cairan ke derajat temperatur yang sangat tinggi untuk menghasilkan uap air dan menghasilkan listrik[5]. Pengembangan konsentrasi cahaya matahari sekarang memungkinkan pembangkitan daya listrik dari beberapa kilowatt hingga ratusan megawatt. 2.4.3.10. Panas Bumi Energi panas bumi tersedia sebagai panas yang diemisikan dari dalam bumi, biasanya dalam bentuk air panas atau uap. Pembangkit listrik tenaga panas bumi membutuhkan biaya modal yang tinggi tetapi dengan biaya operasi yang rendah. Teknologi panas bumi ini juga ramah lingkungan tanpa ada emisi CO 2 selama beroperasi[5]. 20 2.4.3.11. Dampak dari Distributed Generation yang Terpasang Pada Jaringan. Terpasangnya Distributed Generation pada jaringan menyebabkan beberapa dampak yang perlu diperhatikan yaitu faktor perubahan arah aliran daya, rugi – rugi daya pada saluran, dan perubahan profil tegangan pada saluran. Apabila sebuah jaringan distribusi mendapatkan suplai tegangan dari sebuah pembangkit besar, maka aliran daya yang terjadi adalah aliran daya satu arah dari pembangkit besar tersebut menuju ke beban. Namun dengan adanya Distributed Generation, maka aliran daya tidak dapat dianggap bergerak pada satu arah lagi pada beberapa lokasi. Hal ini disebabkan karena adanya dua sumber daya yang terpasang dalam satu jaringan[5]. Gambar 2. 4. Aliran Daya Satu Arah 21 Gambar 2. 5. Aliran Daya Dua Arah Akibat dari perubahan pola aliran daya yang terjadi pada saluran, mengakibatkan perubahan nilai arus yang mengalir pada jaringan distribusi. Sehingga terjadi perubahan nilai rugi – rugi daya pada jaringan yang disebabkan oleh resistansi dari penghantar, serta besar arus yang melalui penghantar tersebut. Dengan bertambah besarnya daya yang disalurkan dari sebuah sumber daya ke beban melalui sebuah penghantar, maka penghantar tersebut akan menghantarkan arus yang lebih besar, sehingga rugi – rugi pada penghantar pun lebih besar. Sehingga, perubahan pola aliran daya akibat interkoneksi Distributed Generation pada jaringan distribusi dapat berdampak bertambahnya nilai rugi – rugi pada jaringan. Akibat bertambahnya daya yang mengalir pada jaringan, maka akan menyebabkan naiknya tegangan pada wilayah – wilayah tertentu pada saluran. Maka dari itu dibutuhkan juga pengaturan tegangan yang tepat sehingga beban – beban dapat terlayani dengan baik. 22

2.5 Artificial Bee Colony