III. BAHAN DAN METODE
3.1. Waktu dan Tempat
Sampel daun salak dan tanah yang akan di analisis diambil dari lokasi 1 salak asam dan lokasi 2 salak sepat yang berada di Desa Narimbang, lokasi 3
dan lokasi 4 salak manis yang berada di Desa Karanglayung, dua desa ini terletak di Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang. Sebagai pembanding
diambil juga daun salak pondoh dari daerah Sleman, Yogyakarta. Analisis tanah dan tanaman dilakukan di Laboratorium Pengembangan Sumberdaya Fisik Lahan
dan Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian
dilaksanakan dari bulan Oktober-November 2009.
Lokasi 1 Lokasi 2
Lokasi 3 Lokasi 4
PETA WILAYAH KECAMATAN CONGGEANG, KABUPATEN SUMEDANG
Keterangan : Desa Karanglayung
Desa Narimbang Peta Wilayah Kecamatan Conggeang Data Potensi Kecamatan Conggeang, 2009
3.2. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan terdiri dari tiga contoh tanah, empat contoh daun salak Sumedang dan dua contoh daun salak pondoh. Contoh tanah satu diambil dari
lokasi kebun salak Sumedang yang memiliki rasa asam, contoh tanah dua diambil dari lokasi kebun salak yang memiliki rasa sepat dan contoh tanah tiga
diambil dari lokasi kebun salak yang memiliki rasa manis. Contoh daun satu diambil dari pohon salak asam, contoh daun dua diambil dari pohon salak sepat,
contoh daun tiga diambil dari pohon salak manis dan contoh daun tiga diambil dari pohon salak manis yang lokasinya dekat kandang kambing.
Alat yang digunakan dalam pengambilan sampel tanah dan daun salak, yaitu : cangkul, meteran, pisau lapang, penggaris, kantong plastik, label dan karet gelang.
Sedangkan alat yang digunakan untuk analisis tanah dan daun diantaranya yaitu alat-alat gelas, cawan porselin, muffle, hot plate, centrifuge, shaker, pH meter,
flamefotometer dan AAS Atomic Absorption Spectrofotometer.
3.3. Metode Penelitian
Analisis sifat kimia tanah dilakukan terhadap tanah dari tiap lokasi kebun salak yang diambil secara komposit pada kedalaman 0-20 cm. Contoh tanah
kemudian dikering udarakan, lolos saringan 2 mm dan 0.5 mm, selanjutnya dianalisis di laboratorium.
Pengambilan daun tanaman salak dilakukan pada batang ke tiga dari pucuk dan daun pertama sampai daun ke tiga setelah pembukaan sempurna. Contoh daun
tanaman kemudian dibersihkan dengan aquades, dikeringkan pada suhu 60 C,
digiling dan diayak menggunakan ayakan 0.5 mm.
3.4. Analisis Laboratorium