Transformasi wavelet diskrit Dekomposisi wavelet

∫ +∞ ∞ − = Ψ dx x ......................................................................................... 9 yang menjamin terpenuhinya sifat ortogonalitas vektor. Pada dasarnya, transformasi wavelet dapat dibedakan menjadi dua tipe berdasarkan nilai parameter translasi dan dilatasinya, yaitu transformasi wavelet kontinu continue wavelet transform, dan diskrit discrete wavelet transform. Transformasi wavelet diskrit bertujuan untuk mengurangi redundansi yang terjadi pada transformasi kontinu dengan cara mengambil nilai diskrit dari parameter a dan b. Continous Wavelet Transform CWT menganalisa sinyal dengan perubahan skala pada window yang dianalisis, pergeseran window dalam waktu dan perkalian sinyal serta mengintegral semuanya sepanjang waktu Polikar,1996. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut : CWT a,b = ∫ t f Ψ a,b t ............................................................... 10 dimana Ψ a,b seperti pada persamaan 8, sedangkan transformasi wavelet diskrit menganalisa suatu sinyal dengan skala yang berbeda dan merepresentasikannya ke dalam skala waktu dengan menggunakan teknik filtering, yakni menggunakan filter yang berbeda frekuensi cut off-nya.

2.3.3.1. Transformasi wavelet diskrit

Berdasarkan fungsi mother wavelet, bahwa fungsi wavelet penganalisa untuk transformasi wavelet diskrit dapat didefinisikan dalam persamaan 9. Berdasarkan persamaan tersebut, representasi fungsi sinyal f t ε L 2 R dalam domain wavelet diskrit didefinisikan sebagai Gonzales et al.,1993 ; t a t f k , j k , j k , j Ψ = ∑ .............................................................................. 11 a j,k ini merupakan discret wavelet transform dari fungsi ft yang dibentuk oleh inner product antara fungsi wavelet induk dengan ft : t f , a k , j k , j Ψ = .................................................................................... 12 sehingga f t disebut sebagai inverse discret wavelet transform dapat dinyatakan dengan : t t t f k , j k , j k , j Ψ Ψ = ∑ ..................................................................... 13

2.3.3.2. Dekomposisi wavelet

Dalam beberapa aplikasi, kita tidak pernah harus berhubungan secara langsung dengan fungsi penskalaan atau wavelet. seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa pada DWT Discret Wavelet Transform suatu resolusi sinyal dapat diubah dengan menggunakan teknik filtering analisa filter bank. Jadi proses transformasi pada wavelet ini pertama kali dapat diwakili dengan proses melewatkan sinyal asli ke dalam Low Pass Filter LPF dan High Pass Filter HPF. LPF menghasilkan komponen aproksimasi yang merupakan komponen sinyal berfrekuensi rendah dan berskala tinggi,sedangkan HPF menghasilkan komponen detail yang merupakan komponen sinyal berfrekuensi tinggi dan berskala rendah. Komponen aproksimasi dan detail yang dihasilkan melalui proses pemfilteran ini kemudian melewati proses down sampling. Proses ini bertujuan untuk menurunkan jumlah sampel yang dihasilkan untuk masing- masing komponen menjadi setengah dari jumlah sampel sinyal asli. Proses ini biasa dikenal dengan istilah dekomposisi wavelet. Proses dekomposisi wavelet dapat digambarakan sebagai berikut The Math Works Inc, 2000 Sumber: The Math Works Inc 2000 Gambar 6. Proses dekomposisi Wavelet Proses dekomposisi dapat dilakukan berulang kali pada komponen aproksimasi, sehingga didapatkan banyak komponen resolusi yang lebih rendah dari sebuah sinyal. Proses multilevel dekomposisi ini digambarkan sebagai berikut : Sumber: The Math Works Inc 2000 Gambar 7. Proses multilevel dekomposisi Wavelet Keterangan : S = Sinyal Asli A A1, A2, A3 = Komponen aproksimasi yang merupakan komponen sinyal berfrekuensi rendah dan berskala rendah D D1, D2, D3 = Komponen detail yang merupakan komponen sinyal berfrekuensi tinggi dan berskala rendah

2.3.3.3. Dekomposisi paket wavelet