telekomunikasi telepon dan internet, dan pasokan energi mulai dari minyak bumi dan gas beserta jaringan pipa distribusinya.
3. Infrastruktur lunak soft infrastructure atau biasa disebut kerangka institusional kelembagaan yang meliputi berbagai nilai dan norma
khususnya yang dikembangkan dan dikodifikasi menjadi peraturan hukum dan perundang – undangan, serta kualitas pelayanan umum yang disediakan
oleh berbagai pihak terkait khususnya pemerintah. Ketiga jenis infrastruktur secara bersama menjalankan peranan vital
karena ketiga – tiganya merupakan instrument yang dapat menggerakkan perekonomian nasional.Namun dari ketiga jenis infrastruktur yang terabaikan
yaitu infrastruktur lunak atau kondisi institusional.
2.3 Peran Infrastruktur dalam Pembangunan
Infrastruktur sangat berpengaruh dalam pembangunan ekonomi karena infrastruktur merupakan roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Secara ekonomi
makro ketersediaan dari jasa pelayanan infrastruktur mempengaruhi marginal productivity of private capital, sedangkan dalam konteks ekonomi mikro
ketersediaaan jasa pelayanan infrastruktur berpengaruh terhadap pengurangan biaya produksi. Kwik Kian Gie, 2002
Infrastruktur merupakan katalis bagi pembangunan. Ketersediaan infrastruktur dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap sumberdaya
sehingga dapat meningkatkan produktifitas dan efisiensi dan pada akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hampir dalam semua aktifitas masyarakat
dan pemerintah, keberadaan infrastruktur merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan sudah menjadi kebutuhan dasar.
Infrastruktur sebagai sistem yang dikaitkan dengan unsur yang berada di dalam suatu sistem ruang dan kegiatan, memiliki peran penting terhadap
perubahan kemakmuranwilayah dan kesejahteraan masyarakat.Peran infrastruktur terhadap perkembangan wilayah dan kota memiliki kontribusi yang sangat
signifikan, baik pada aspek perekonomian, sosial–kemasyarakatan, maupun kelestarian lingkungan. Akan tetapi arah kebijakan pembangunan sistem
infrastruktur yang berlangsung saat ini belum menunjukan hasil yang memadai untuk memerankan fungsinya sebagai pengarah dan pendorong pembangunan.
Berbagai persoalan yang terkait dengan pelayanan infrastruktur yang terjadi saat ini mengarah pada kadar persoalan yang semakin berat, misalnya persoalan yang
terkait dengan pelayanan infrastruktur transportasi, penyediaan air bersih, pembuangan limbah, serta infrastruktur lainnya. Solusi yang mampu dilakukan
saat ini cenderung mengarah pada penyelesaian secara individu dan parsial, sebagai bentuk dari ketidakmampuan sistem infrastruktur dalam memerankan
fungsinya. Banyak aspek yang menjadi penyebab, misalnya keterbatasan serta kebijakan alokasi anggaran pembangunan, aspek kejelasan kewenangan serta
peraturan, ataupun konflik antar daerah dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur. Kadin Indonesia–Jetro,2006
2.4 Pendapatan dan Jenis – Jenis Pendapatan