2.3 Volume Penjualan
2.3.1 Volume
Menurut Swastha 2001:31 volume adalah suatu indikasi mengenai luasnya kapasitas penggunaan, yang diukur dengan selisih antara fixed overhead
yang semula dianggarkan dan ditentukan untuk tingkat produksi yang sesungguhnya dicapai, jika overhead tetap yang dihitung lebih rendah dari pada
yang semula dianggarkan, akan timbul varians volume yang menguntungkan yang menunjukkan bahwa organisasi beroperasi dengan kapasitas yang lebih
rendah dari pada tingkat yang direncanakan, arena masalah ini dapat di interpretasikan dengan berbeda-beda, maka pengertiannya harus ditetapkan
menurut konteksnya.
2.3.2 Penjualan
Penjualan merupakan salah satu fungsi pemasaran yang sangat penting bagi perusahaan dalam mencapai sebuah tujuan perusahaan yaitu memperoleh
laba untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Menurut Basu Swastha DH 2004: 403 penjualan adalah interaksi antara individu saling bertemu muka yang
ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran sehingga menguntungkan bagi pihak lain. Penjualan dapat
diartikan juga sebagai usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan barang bagi mereka yang memerlukan dengan imbalan uang menurut harga yang
telah ditentukan atas persetujuan bersama. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah suatu
proses pembuatan dan cara untuk mempengaruhi pribadi agar terjadi pembelian
penyerahan barang atau jasa yang ditawarkan berdasarkan harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang terkait baik dibayar secara tunai maupun
kredit. Kemampuan perusahaan dalam menjual produknya menentukan
keberhasilan dalam mencari keuntungan, apabila perusahaan tidak mampu menjual maka perusahaan akan mengalami kerugian. Menurut Swastha 2004 :
404 tujuan umum penjualan dalam perusahaan adalah mencapai volume penjualan, mendapatkan laba tertentu dan menunjang pertumbuhan perusahaan.
Menurut Swastha 2001:11 terdapat beberapa jenis penjualan yang bisa dikenal dalam masyarakat diantaranya adalah :
1. Trade Selling
Penjualan yang terjadi bilamana produsen dan pedagang besar mempromosikan pengecer untuk berusaha memperbaiki distribusi
produk mereka. Hal ini melibatkan kegiatan promosi perdagangan, persediaan dan produk yang baru. Jadi titik beratnya adalah para
penjual melalui penyalur bukan pada penjualan ke pembeli akhir. 2.
Missionary Selling Penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong pembeli untuk
membeli barang dari penyalur perusahaan. 3.
Technical selling Berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan
nasehat kepada pembeli akhir dari barang dan jasa.
4. New Business Selling
Berusaha menaikkan transaksi baru dengan membuat sales pembeli menjadi pembeli seperti halnya yang dilakukan perusahaan asuransi.
5. Responsive Selling
Setiap tenaga penjual diharapkan dapat memberikan reaksi terhadap permintaan pembeli melalui Roote driving and Retaining, jenis
penjualan ini tidak akan menciptakan penjualan yang besar, namun akan terjalin hubungan pelanggan yang baik yang menjurus pada
pembelian silang. Menurut Swastha selain itu terdapat berbagai macam transaksi penjualan
yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1.
Penjualan secara tunai Penjualan yang bersifat “cash and carry” dimana penjualan setelah
terjadi kesepakan harga antara penjual dengan pembeli. Pembeli langsung menyerahkan pembayaran secara tunai dan biasa langsung
dimiliki oleh pembeli. 2.
Penjualan kredit Penjualan non cash dengan tenggang waktu rata-rata diatas satu bulan.
3. Penjualan secara tender.
Penjualan yang dilaksanakan melalui tender untuk memenuhi permintaan pihak pembeli yang membuka tender.
4. Penjualan ekspor
Penjualan yang dilaksanakan dengan pihak pembeli luar negeri yang mengimpor barang yang biasanya menggunakan fasilitas letter off
credit LC. 5.
Penjualan secara konsinyasi Penjualan barang secara “titipan” kepada pembeli yang juga sebagai
penjualan apabila barang tersebut tidak terjual maka akan dikembalikan pada penjual.
6. Penjualan secara grosir
Penjualan yang dilaksanakan tidak langsung kepada pembeli, tetapi melalui pedagang perantara yang menjadia perantara pabrik atau
importir dengan pedagang eceran.
2.3.2.1 Tujuan Penjualan
Kemampuan perusahaan dalam menjual produknya menentukan keberhasilan dalam mencari keuntungan, apabila perusahaan tidak mampu
menjual maka perusahaan akan mengalami kerugian.
2.3.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penjualan
Aktivitas penjualan banyak dipengaruhi oleh faktor yang dapat meningkatkan aktivitas perusahaan, oleh karena itu manajer penjualan perlu
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan. Faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan menurut Swastha 2005 sebagai berikut :
1. Kondisi dan Kemampuan Penjual
Kondisi dan kemampuan terdiri dari pemahaman atas beberapa masalah penting yang berkaitan dengan produk yang dijual, jumlah
dan sifat dari tenaga penjual adalah jenis dan karakteristik barang atau jasa yang ditawarkan, harga produk atau jasa dan syarat penjualan,
seperti: pembayaran, pengiriman. 2.
Kondisi Pasar Pasar mempengaruhi kegiatan dalam transaksi penjualan baik sebagai
kelompok pembeli atau penjual. Kondisi pasar dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni : jenis pasar, kelompok pembeli, daya beli,
frekuensi pembelian serta keinginan dan kebutuhannya. 3.
Modal Modal atau dana sangat diperlukan dalam rangka untuk mengangkut
barang dagangan ditempatkan atau untuk membesar usahanya. Modal perusahaan dalam penjelasan ini adalah modal kerja perusahaan yang
digunakan untuk mencapai target penjualan yang dianggarkan, misalnya dalam menyelenggarakan stok produk dan dalam
melaksanaan kegiatan penjualan memerlukan usaha seperti alat transportasi, tempat untuk menjual, usaha promosi dan sebagainya.
4. Kondisi Organisasi Perusahaan
Pada perusahan yang besar, biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh bagian tersendiri, yaitu bagian penjualan yang dipegang oleh
orang-orang yang ahli dibidang penjualan.
5. Faktor-faktor lain
Faktor-faktor lain seperti periklanan, peragaan, kampanye, dan pemberian hadiah sering mempengaruhi penjualan karena diharapkan
dengan adanya faktor-faktor tersebut pembeli akan kembali membeli lagi barang yang sama.
Menurut Efendi Pakpahan 2009 faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi volume penjualan adalah saluran distribusi yang bertujuan untuk
melihat peluang pasar apakah dapat memberikan laba yang maksimun. Secara umum mata rantai saluran distribusi yang semakin luas akan menimbulkan biaya
yang lebih besar, tetapi semakin luasnya saluran distribusi maka produk perusahaan akan semakin dikenal oleh mayarakat luas dan mendorong naiknya
angka penjualan yang akhirnya berdampak pada peningkatan volume penjualan.
2.3.3 Volume Penjualan
Volume penjualan merupakan hasil akhir yang dicapai perusahaan dari hasil penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Volume
penjualan tidak memisahkan secara tunai maupun kredit tetapi dihitung secara keseluruhan dari total yang dicapai. Seandainya volume penjualan meningkat dan
biaya distribusi menurun maka tingkat pencapaian laba perusahaan meningkat tetapi sebaliknya bila volume penjualan menurun maka pencapaian laba
perusahaan juga menurun. Menurut Kotler 2000 volume penjualan adalah barang yang terjual dalam bentuk uang untuk jangka waktu tertentu dan
didalamnya mempunyai strategi pelayanan yang baik. Ada beberapa usaha untuk meningkatkan volume penjualan, diantaranya adalah :
1. Menjajakan produk dengan sedemikian rupa sehingga konsumen
melihatnya 2.
Menempatkan dan pengaturan yang teratur sehingga produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.
3. Mengadakan analisa pasar.
4. Menentukan calon pembeli atau konsumen yang potensial.
5. Mengadakan pameran.
6. Mengadakan discount atau potongan harga.
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa volume penjualan merupakan hasil dari kegiatan penjualan yang dillakukan perusahaan
dalam usahanya mencapai sasaran yaitu memaksimalkan laba.
2.3.4 Indikator Volume Penjualan
Menurut Philip Kotler yang dikutip Swastha dan Irawan 2003:404, menyimpulkan bahwa ada beberapa indikator dari volume penjualan adalah
sebagai berikut: 1.
Mencapai volume penjualan tertentu 2.
Mendapatkan laba tertentu 3.
Menunjang pertumbuhan perusahaan
2.4 Butik
Butik, berasal dari perkataan Perancis boutique yang bermaksud kedai, ialah sejenis kedai yang lazimnya merujuk kepada kedai khusus untuk fesyen
seperti pakaian dan perhiasan. http:ms.wikipedia.orgwikiButik.
Butik adalah toko pakaian eksklusif yg menjual pakaian modern, yg
sesuai dengan mode mutakhir, dengan segala kelengkapannya terutama untuk wanita http:kbbi.web.idbutik.
Pengertian butik menurut Rulanti Satyodirgo 1979:120 yaitu : “Butik adalah toko busana yang menjual busana berkualitas tinggi dan menyediakan
bahan-bahan yang halus bermutu tinggi dan mutakhir serta perlengkapan busana”.
2.5 Peneliti Terdahulu
Berdasarkan penelitian terdahulu pengaruh strategi promosi terhadap volume penjualan, beberapa peneliti menunjukkan adanya kekurangan dalam
berbagai aspek, seperti hal promosi, SDM, dan lain-lain. Namun rata-rata strategi promosi yang sudah dijalankan menunjukkan hasil dengan meningkatnya volume
penjualan. Seperti pada penelitian Hendra Galuh Febrianto Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2008 tentang Strategi Pemasaran Mini Market Ahad
Dalam Peningkatan Volume Penjualan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini adalah