15 Gambar 2.10 Reaksi Pembentukan Alkil Poliglikosida Satu Tahap [18]
2.5 PROSES PENCOKLATAN
Proses karamelisasi yang terjadi pada proses sintesis APG merupakan reaksi pencoklatan non enzimatis yang melibatkan degradasi gula karena pemanasan [7].
Karamelisasi memberikan warna mulai dari kuning hingga coklat tua hingga warna gelap selama peningkatan suhu [24].
Proses dehidrasi pelepasan H
2
O pada gula heksosa membentuk turunan-turunan furfuraldehida, misalnya hidroksil metil furfural HMF [7]. Menurut Aida et al.
2007, pembentukan furfural dari D-glukosa diawali dengan pembentukan 1,2 enediol, kemudian terbentuk D-Fruktosa dan dilanjutkan pembentukan 3-Ketose.
Setelah itu terbentuk arabinosa yang terdehidrasi mengeluarkan H
2
O hingga menjadi furfural
[25].
Adapun skema proses perubahan glukosa menjadi furfural dapat dilihat pada Gambar 2.11.
16 Gambar 2.11 Proses perubahan D-Glukosa menjadi HMF [25]
2.6 ADSORPSI
Adsorpsi merupakan peristiwa penyerapan suatu adsorbat pada permukaan adsorben. Adsorbat adalah zat molekul, atom, atau ion yang diserap sedangkan
adsorben adalah zat yang menyerap [26]. Adsorpsi melibatkan proses perpindahan massa dan menghasilkan kesetimbangan distribusi dari satu atau lebih
larutan antara fasa cair dan partikel.Bahan yang banyak digunakan sebagaiadsorben adalah karbon aktif, molecularsieves dan silika gel [27].
Gambar 2.12 Penyerapan suatu Zat oleh Pengadsorpsi [27]
17
2.7 KARBON AKTIF
Karbon aktif adalah bahan yang mengandung karbon yang telah ditingkatkan kadar adsorpsinya. Aktivasi merupakan suatu proses yang menyebabkan perubahan
fisik pada permukaan karbon melalui penghilangan hidrokarbon, gas-gas dan air dari permukaan tersebut sehingga permukaan karbon semakin luas dan berpori [28],
sehingga memperbesar kapasitas adsorpsi terhadap zat warna [7]. Daya adsorpsi karbon aktif disebabkan karena mempunyai pori-pori dalam
jumlah besar, dan adsorpsi akan terjadi karena adanya perbedaan energi potensial antara permukaan arang dan zat yang diserap. Karbon aktif sebagai bahan
pemucat lebih efektif untuk menyerap warna dibandingkan dengan bleaching clay
[29]. Menurut Lueders 1991 untuk menghasilkan alkil glikosida yang cerah dapat
dilakukan dengan mengontakkan larutan alkil glikosida dengan karbon aktif pada pH netral atau basa. Perlakuan ini dilakukan pada suhu 10-140
o
C dengan jumlah karbon aktif sebanyak 0,01-10 dari massa larutan [8].
Penggunaan karbon aktif sebaiknya yang berbentuk serbuk karena memiliki daya serap yang lebih bagus dibandingkan dengan karbon aktif yang berbentuk
granula, namun penggunaan karbon aktif serbuk dapat menyisakan partikel- partikelnya pada produk yang dihasilkan [10].
Pada penelitian ini akan digunakan karbon aktif MERCK dengan CAS Number: 7440-44-0. Adapun spesifikasinya sebagai berikut:
• Massa molekul : 12,01 grmol • Titik leleh
: 3550
o
C • Densitas curah : 150-440 kgm
3
• Ukuran partikel : 90 100 µm [30].
2.8 ANALISIS EKONOMI